Malam itu

124 39 103
                                    


" Dia, ANAK SIAPA?! HA?!"

" Aku minta maaf, aku gak bisa jaga diri baik-baik...hiks..hiks.."

" Aku yang harusnya minta maaf, ini bukan salah kamu.. ini salah aku hiks.. aku yang gak bisa jaga kamu.."

Sepotong memori yang tersimpan rapi, hingga.. tanpa sengaja akan terucapkan.














" Kak Jaemin!"

" Tumben banget lo manggil gue kak, ada apa?" Jaemin mencibir Syera yang sedang berlari padanya.

" Formalitas aja, hehe.." Syera menunjukkan deretan gigi putihnya.

Jaemin senang melihat gadis ini kembali sekolah. Setelah tiga hari yang lalu, ia menemukan Syera tergeletak di teras rumahnya sendiri. Jaemin tak ingin terlalu Ikut campur, yang penting Syera baik-baik saja.

" Btw, kemarin makasih ya Jaem, lo udah ngerawat gue." Syera membungkukan badannya tanda terimakasih.

" Hu'um..tapi kenapa lo pagi-pagi udah gak ada? Gue kira Lo hilang." Tanya Jaemin sedikit menyipitkan matanya.

Mereka berbincang di hall sekolah. Berjalan bersama menuju koridor yang membagi setiap kelas.

" Hehehe, gue ngerasa udah baikan. Jadi ya pulang aja, gak mau ngerepotin terus." Syera tersenyum canggung menjawab pertanyaan Jaemin.


Flashback

Tap

Tap

Tap

Entah kenapa Syera gugup, seperti seorang penculik sedang memasuki kamarnya dan akan membawanya pergi.

Sok misterius banget gue elah-😒 authorsokmisteri.

" Ji-jisung?" Syera perlahan membalikan tubuhnya, yang berlawanan arah pandang dengan pintu.

" Ini gue Jaemin, astaga... Gak usah kaget gitu." Jaemin sedikit terkikik dengan reaksi Syera.

Syera menghela nafasnya lega," Kenapa ke sini?"

" Gue mau ngecek aja, lo dah tidur belum. Btw, umm..tadi Jisung gak marahin lo kan?" Jaemin berbisik.

" Enggak, dia suruh gue tidur terus langsung pergi." Syera menceritakan apa adanya, mungkin?

" Oh gitu, ya udah cepetan tidur. Ini udah jam 10, lo perlu istirahat." Ucap Jaemin di akhiri dengan senyuman. Manis, pikir Syera. Eh

Setelah kepergian Jaemin, Syera berusaha memejamkan matanya. Ia harus tidur, agar sakit kepala dan demamnya hilang.

Di luar masih hujan, Syera dapat melihatnya dari jendela. Titik demi titik berjatuhan dari jendela, tapi titik yang lain datang, kembali mengisi celah. Seperti cobaan hidup, saat masalah yang lain berlalu, masalah lain pun datang. Mengisi kehidupan, agar tidak kosong seperti kaca jendela itu pada musim kemarau.

Asik mengamati rintik hujan, perlahan kelopak mata Syera terpenjam. Hanyut dalam mimpi, yang lebih baik dari dunia nyata.

Pintu kembali terbuka, kali ini dengan sangat perlahan.

Jisung membawa baskom berisi air, dengan kain pengompres di dalamnya.

NB: semoga kalian gak capek di ombang ambingin ma jisung, ahaa😚

Untunglah gadis ini sudah tertidur. Jisung mengambil kursi yang ada di pojok ruangan, duduk di hadapan Syera dan memandangnya sesaat.

Jisung menempelkan punggung tangannya pada dahi Syera," Ck, lo panas banget sih."

Can I Love You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang