🧡🧡🧡
🦄🦄Jalanan sore selalu ramai dilalui kendaraan umum ataupun pribadi yang lewat. Seperti sekarang tepat pukul 5 sore. Rutinitas jalanan yang tak pernah terhenti dilalui kendaraan masyarakat ibukota setelah lelah bekerja seharian demi memenuhi kebutuhan hidup. Tidak hanya itu, sebagian siswa dari berbagai sekolah juga ikut memenuhi jalanan yang semakin padat ini. Angkot yang berhenti sembarangan demi mendapatkan penumpang justru itu membuat jalanan bertambah macet.
Belum lagi asap kendaraan yang membuat udara menjadi tidak sehat. Seperti yang Sekar lihat, didepannya seorang remaja SMA sedang mengegas-gas kan motornya sehingga menimbulkan suara nyaring yang semakin membuat kacau keadaan di sore ini, dan membuat pengendara dibelakangnya sibuk menyibakkan tangan didepan wajah nya untuk menghalau asap yang mengepul. Ada juga yang langsung menutup kaca helm mereka. Dapat dipastikan pengendara yang berada dibelakang tebalnya asap motor Yamaha RX-King terus mengumpati remaja itu. Sekar terus melangkah dan memperhatikan jalanan yang semakin macet parah. Diam diam ia tersenyum kecil bersyukur bahwa dirinya masih bisa melangkah melanjutkan perjalanannya jika dibandingkan dengan mereka yang hanya berdiam ditempat menunggu pengendara paling depan menjalankan mobil ataupun motor mereka.
Bersamaan dengan langkahnya yang semakin cepat pikirannya pun berkelana memikirkan keadaan bandul Angsanya yang entah kemana sampai saat ini belum juga ia temukan. Ponsel didalam saku rok sekolahnya berdering menampilkan dua pesan dari orang yang berbeda. Sekar membuka salah satu dari pesan itu.
Alvian Adijaya
Lo dimana Sekar? Gue nyariin lo dari tadi..Seperti biasa cowok itu selalu mengiriminya pesan jika Alvian tak menemukan keberadaan Sekar diseluruh penjuru sekolah. Sekar hanya tersenyum membaca pesan yang Alvian kirim padanya. Perhatian kecil dari Alvian membuat dirinya merasa nyaman. Akan tetapi ia harus menjaga jarak demi keamanan dirinya sendiri. Takut-takut jika Valin melakukan hal yang sama seperti yang sudah ia terima sebelumnya walaupun ia tahu bahwa Valin dan Alvian tidak memiliki hubungan lagi.
Sekar memasukkan ponselnya kembali ke saku rok nya. Baru dua langkah ia berjalan ponselnya kembali berbunyi. Tidak seperti tadi. Bunyinya kali ini terkesan memaksa bahkan seperti sangat menuntut agar si empunya segera membalas pesannya.
Alvian Adijaya
Sekar?
Sekar?
Sekar??
Lo dimana?
Gue lumutan nih nungguin lo diparkiran sekolah,
P
P
P
Abang lo nyariinnnn!!Sekar Lafera
Gue udah pulang.
Jangan spam gue, Al! Atau lo gue blockSelanjutnya Sekar menonaktifkan ponselnya dan memasukkannya kedalam tas berwarna merah yang merupakan warna kesukaannya.
🦄🦄🦄
Entah perbuatan buruk apa yang telah Aksara lakukan hari ini sehingga mengakibatkan ban motor nya tertancap paku jalanan membuat tubuhnya kehilangan keseimbangannya saat dijalan tadi. Disinilah ia sekarang, di bengkel motor dengan lantai yang selalu berwarna hitam pekat menjadikan tempat ini memiliki ciri khas tersendiri. Berbagai kunci dan baut motor mengisi setiap sudut tempat ini. Dan berbagai botol oli bekas mulai dari berwarna merah sampai kuning berjejer rapi dibawah lantai. Kursi panjang kayu yang sengaja pemilik bengkel sediakan untuk pelanggannya menunggu disana kini telah terisi oleh Aksara dan seorang remaja laki-laki dengan memakai baju kaos berwarna biru duduk disebelahnya.
"Bang, masih lama?" Tanya Aksara.
"Masih bang. Ini aja belum kelar,"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKARAKSARA (✓) [Revisi]
Teen Fiction[HARAP MEMBACA CHAPTER TERAKHIR DI CERITA INI TERLEBIH DAHULU] -----***----- Ini bukan cerita tentang pertemuan seorang gadis lugu dengan laki-laki bengis dan kejam, dan juga bukan pertemuan antar geng yang kuat serta merebutkan seorang gadis ataupu...