Hai guys!👋
Gadis bergelang Angsa ditangannya berjalan menyusuri trotoar dengan langkah santainya. Sebenarnya jika dirinya ingin cepat sampai kerumah, ia bisa saja menelfon supir untuk menjemputnya. Namun Sekar tetaplah Sekar, gadis yang suka dengan kesendiriannya. Baginya sendiri itu damai dan menenangkan. Selama ia melangkah banyak pedagang asongan yang menjajakan dagangannya, bahkan rela melambai-lambaikan tangannya sambil menggenggam sebotol minuman pada pengguna jalan yang lewat, berharap satu dari mereka berhenti untuk membelinya. Ternyata Jakarta sangat keras bagi masyarakat kelas bawah. Sekar yang melihat inipun lantas bersyukur pada apa yang ia miliki saat ini. Ia sadar bahwa setiap orang memiliki masalah yang berbeda. Jika dibandingkan dengan beberapa pedagang asongan, dirinya bahkan tak pernah kekurangan uang sepeserpun sejak ia lahir.
Tanpa sadar Sekar tidak melanjutkan langkahnya, ia terhanyut dalam lamunannya melihat lebih seksama keadaan sekitar yang sangat jarang ia perhatikan selama ini.
Sekar menunduk melihat dua orang anak kecil sedang menarik-narik ujung bajunya. "Kak beli minuman kita dong," ucap anak laki-laki dengan menggendong barang dagangannya didepan dada. Sementara ada seorang anak perempuan yang lebih kecil darinya berdiri dibelakang tubuh laki-laki itu. Kedua anak itu mendongak menatap Sekar yang lebih tinggi darinya, sementara anak kecil itu berdiri dipinggir jalan. Sekar tersenyum melihat keduanya. Hatinya tersentuh melihat anak yang seharusnya bermain dan sekolah kini harus bekerja untuk bertahan hidup.
"Ini berapa?" Tanya Sekar menunjuk dua minuman yang sudah ia genggam.
"Sepuluh ribu aja, kak."
"Bentar ya," ujar Sekar lalu membuka resleting tas sekolahnya untuk mengambil dompetnya. Matanya membulat ketika melihat motor sport melaju kencang kearah anak perempuan yang berdiri sambil menunggu Sekar memberikan uangnya.
TINNNNN!!!
BRAK!
"Kakakk!!" Teriak anak laki-laki itu histeris ketika melihat Sekar yang menyelamatkan adiknya kini tergeletak dipinggir jalan dengan kepala bersimbah darah karena terbentur trotoar jalan. Sementara orang yang menabraknya terseret beberapa meter ke depan. Orang-orang yang berada disekitar tempat kejadian berteriak histeris sama seperti anak laki-laki itu lalu terburu-buru mengerubungi guna melihat keadaan Sekar.
"Akh.. damn it!" Umpat orang itu, ia melihat belakang kerumunan. Laki-laki itu bersusah payah mendirikan motor nya lalu dibawanya ketepi jalan. Dengan langkah tertatih ia melangkah membelah kerumunan.
"Tanggungjawab, dek!"
"Bawa kerumah sakit sekarang!"
"Pingsan tuh yang ditabrak!"
"Naik motor kok sambil main hp!"
Begitulah makian dari orang orang yang melihat kejadian tersebut. Laki-laki itu membuka helm full face nya lalu meletakkannya sembarang tempat. Laki-laki itu mengangkat kepala Sekar lalu diletakkannya di atas paha miliknya. Wajahnya menegang ketika mengetahui gadis yang ia tabrak.
Disisi lain dua orang yang berada didalam mobil tersenyum devil melihat kejadian yang sangat dramatis dan bahkan diperankan dengan sangat sempurna. "Dere dimulai!" Lalu dengan segera melajukan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKARAKSARA (✓) [Revisi]
Teen Fiction[HARAP MEMBACA CHAPTER TERAKHIR DI CERITA INI TERLEBIH DAHULU] -----***----- Ini bukan cerita tentang pertemuan seorang gadis lugu dengan laki-laki bengis dan kejam, dan juga bukan pertemuan antar geng yang kuat serta merebutkan seorang gadis ataupu...