Setelah kejadian tadi, Aksara ingin mengejar Sekar namun Elma dengan cepat menahan tangannya. Sebenarnya Aksara bisa saja menolak Elma saat itu. Tapi sialnya, cewek itu mengancam dirinya akan mengadukannya kepada Kris, dan bisa dipastikan bila Mela tahu anak dan ayah itu kembali bertengkar, Aksara khawatir kesehatan mamanya akan terganggu, dan Aksara tidak mau itu sampai terjadi.
Saat ini Aksara sedang diperjalanan menuju Warbun setelah mengantarkan Elma pulang. Sedari tadi Aksara terus menatap kearah spionnya, ada dua motor yang sedang mengikutinya. Orang itu menggunakan slayer membuat Aksara sulit mengenalinya. Aksara melajukan motornya, perasaannya mulai tidak enak saat dua motor itu ikut melajukan motornya bahkan saat ini kedua motor itu berada disamping kanan dan kirinya.
Berkali-kali motor Aksara ditendang, tapi berhasil cowok itu seimbangkan.
"Woi, berhenti lo!" Ujar salah satu preman itu yang dibonceng oleh temannya.
Preman yang berada di sebelah kanannya menghadang motor Aksara. Terpaksa cowok itu menghentikan motor dan membuka helm full face nya.
"Mau lo semua apa?"
"Wahhh nantangin, bos!"
"Serang dia!" Ujar salah satu dari mereka.
Bugh!
Aksara terlambat mengelak, punggungnya lebih dulu ditendang dengan keras membuatnya tersungkur ke depan. Aksara segera bangkit dan meninju lawannya, menendangnya tiada ampun. Seorang bertopeng datang dan melempar Aksara dengan kayu yang dipegangnya.
"Arrgggghhhh.." dahi Aksara berhasil mengeluarkan darah karena kayu itu tepat mengenai kepalanya.
Bugh!
Tengkuknya kembali dipukul membuatnya pusing, ditambah kepalanya yang sudah berdarah. Aksara berusaha bangkit dan melawan lima orang disaat bersamaan.
"Pengecut lo semua, lawan gue satu-satu!" Ujar Aksara menatap tajam satu persatu lawannya. Siapa mereka? Aksara sama sekali tak mengenalnya. Ia juga ingat tidak pernah membuat masalah belakangan ini. Lalu siapa orang-orang ini?
Dengan kesadaran yang tersisa Aksara berusaha melawan, menendang titik terlemah lawan dihadapannya. Namun dari samping Aksara kembali dipukul dengan kayu tadi, membuatnya mengerang kesakitan.
Aksara kalah telak, tapi ia tak membiarkan dirinya kalah begitu saja. Dirasa ada kesempatan Aksara menendang lawan dihadapannya membuat preman itu tersungkur kebelakang.
"Sialan!"
"Habisin dia!"
🦢🦢🦢
Saat ini gadis bergelang angsa itu sedang berkeliling kota Jakarta. Belakangan ini ia terlalu banyak menerima informasi, mulai dari yang tidak penting, penting bahkan sampai menguras waktu, pikiran dan tenaganya. Baginya sekarang adalah waktu yang tepat untuk sekedar meng-refresh pikirannya. Tadinya Sekar ingin berjalan sendiri saja, tapi Abangnya itu tidak mengizinkannya. Terpaksa deh, Sekar pergi ditemani sopir pribadi keluarga Alantra.
Di ujung jalan Sekar melihat seorang siswa SMA sedang dipukuli oleh beberapa orang preman secara brutal.
"Pak, pak berhenti dulu!" Ujar Sekar. Gadis itu dengan segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang disana.
"Halo Pak."
"..."
"Pak, dijalan Baruna IV preman mukulin siswa SMA."
Sambungan ponselnya terputus, ia berharap apa yang ia lakukan dapat menyelamatkan siswa SMA itu.
"Pak, jalan!" Ujar Sekar. Tapi pandangan gadis itu masih terus tertuju pada siswa SMA itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKARAKSARA (✓) [Revisi]
Teen Fiction[HARAP MEMBACA CHAPTER TERAKHIR DI CERITA INI TERLEBIH DAHULU] -----***----- Ini bukan cerita tentang pertemuan seorang gadis lugu dengan laki-laki bengis dan kejam, dan juga bukan pertemuan antar geng yang kuat serta merebutkan seorang gadis ataupu...