Halo!😍😍
Kabarnya gimana?
Bondan Prakoso–Ya sudahlah🎶
🎧🎧🎧
Zar suka banget sama lagunya, kaya pas gitu.
Menurut kalian gimana? Sama gak kaya yang Zar rasain.🧡
🥰🥰🥰
😍😍😍😍
🧡🧡🧡🧡🧡
Sebagian kalimat Zar kutip dari lirik ini, terus Zar kombinasikan sama kalimat Zar sendiri.
Setiap lirik dari lagu ini bagus banget, ngena gitu sama part ini dan sebelumnya.😍😍😍
Selamat membaca, luv!😍😍😍
🦢🦢🦢
Sekar berjalan menyusuri koridor sekolahnya, setiap langkahnya diiringi dengan suara cacian bahkan makian yang ia dengar. Sekar sudah menduga jika ini akan terjadi. Mau melawan pun ia tak bisa, karena disini orangtuanya lah yang terbukti salah.
"Cantik sih, tapi anak pembunuh!"
"Nama sekolah jadi jelek!"
"Huuuuu..."
"Dasar anak pembunuh!"
"Pergi woi pergi!"
"Gak terima anak dari seorang kriminal di sekolah ini!"
"Hartanya haram!"
Bola-bola kertas terus terlempar kearahnya, matanya memanas mendengar cacian dari teman bahkan kakak seniornya. Ia tidak menyangka satu sekolah akan menghakiminya seperti ini. Orang-orang semakin gencar melemparnya dengan bola-bola kertas. Sekar menatap sekeliling, tatapan benci terarah padanya. Bahkan mulut mereka tak henti-hentinya mencaci dirinya secara terang-terangan.
Sekar menatap poster yang bertuliskan DASAR ANAK PEMBUNUH! dengan segera Sekar merobek poster itu. Air matanya meluruh begitu saja. Sorakan semakin kencang mengarah padanya. Bola-bola kertas terus terlempar kearahnya.
"Yaaahh.. marah! Haha"
"Gak cocok lo sekolah disini!"
"Anak pembunuh aja bangga!"
Sekar menggeleng menatap satu persatu murid yang mencaci makinya. Ia benar tidak tahu kasus kematian Alsya. Karena pada saat itu Sekar sedang berada di Bandung, dan selama ini orangtuanya juga selalu bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa. Sungguh, Sekar tidak menyangka bahwa orangtuanya begitu hebat menutupi kebenaran ini. Tapi yang namanya kebenaran tetaplah kebenaran. Cepat atau lambat pasti bakalan terungkap.
Sekar menatap ketiga sahabatnya, Risma dan Vio juga ikut bergabung melempari dirinya dengan bola-bola kertas, ada Dea disamping Vio. Cewek itu hanya diam, tatapannya sungguh tak dapat Sekar jelaskan.
"Pergi lo dari sekolah ini!"
"Dasar anak pembunuh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKARAKSARA (✓) [Revisi]
Teen Fiction[HARAP MEMBACA CHAPTER TERAKHIR DI CERITA INI TERLEBIH DAHULU] -----***----- Ini bukan cerita tentang pertemuan seorang gadis lugu dengan laki-laki bengis dan kejam, dan juga bukan pertemuan antar geng yang kuat serta merebutkan seorang gadis ataupu...