Gadis dengan gelang bandul Angsa berwarna merah yang melekat dipergelangan tangannya tengah berlari disepanjang trotoar jalan dengan nafas tersengal-sengal. Ia sudah terlambat 15 menit dari jam masuk SMA Mandala.
Pagar yang tertutup rapat dengan seorang satpam yang sedang berdiri sesekali melihat kearah jalanan yang ramai dilalui kendaraan, seketika satpam itu menajamkan penglihatannya ketika menangkap basah seorang siswi yang mengenakan rompi merah seragam khas SMA Mandala sedang berlari kearahnya.
Hosh.. hosh.. hosh..
"Pak satpam, tolong bukain dong pagarnya. Capek nih!" Ucapnya sambil memegang jeruji pagar dihadapannya.
"Kamu sudah terlambat 15 menit. Pergi pulang saja,"
"Lah?! Kok disuruh pulang si pak? Saya udah lari loh dari rumah demi belajar dan mendapatkan ilmu di sekolah bergengsi ini, pak," ucapnya berdramatis, berharap bahwa pak satpam sedikit iba untuk memberinya masuk. Tapi satpam dihadapannya ini sepertinya sengaja menulikan pendengarannya dan mengambil kunci dari saku samping celananya lalu mengunci pagar tersebut.
Gadis yang sedang mengelap keringat jagung yang menetes dari pelipisnya berjengit kaget ketika pak satpam mengunci dan berjalan ke pos satpam. "Pak! Pak satpam, kok dikunciin si?"
Tak kehabisan akal, gadis itu segera berlari menuju halaman belakang sekolah. Dengan segera ia memanjat pagar dengan bantuan tumpukan kursi reyot yang entah dari kapan sudah ada disana. Gadis itu memanjat dengan sangat lihai, ketika sampai di puncak dan ingin meloncat turun, naas ia malah terpeleset akibat mendengar teriakan maut dari guru piket hari ini.
"SEKAR LAFERA!!"
Bugh
"Aduh! Pantat gue! Tepos dah ini," teriaknya sambil mengelus bokongnya yang tercium oleh tanah.
"Aduh! Buk, ampun buk! Ampun. Nanti telinga saya bisa melar kaya Dumbo," ucapnya merintih memohon ampun, tak lupa satu tangan yang masih mengelus bokongnya.
"Bagus ya kamu Sekar, dalam seminggu ini sudah tiga kali kamu terlambat!" Ujar Bu Linda yang menjabat sebagai guru BK di sekolahnya sambil membawa Sekar menuju lapangan basket.
"Kamu itu siswi baru masuk kemarin, tapi bikin kepala saya pusing terus!"
"Yee.. ibu. Udah hampir setengah tahun saya disini, ibu bilang baru kemarin?"
"Menjawab kamu Sekar!" Ujar Bu Linda seraya menguatkan jewerannya ditelinga Sekar.
"Ya...a...a...ampun Bu! Sakit, lepasin dong Bu," ucap Sekar memelas.
"Lari kamu sepuluh putaran lapangan ini!" Ujar Bu Linda sambil melepaskan jewerannya.
"Ha? Sepuluh? Saya lelah loh Bu," ucapnya kaget.
"Lima belas putaran!" Jawab Bu Linda garang.
"Iya iya Bu. Sepuluh putaran," Sekar segera berlari dengan tas yang masih ia gendong dipundaknya.
"BU LINDA. SAYA LARI LIMA PUTARAN AJA! LIMA NYA LAGI NGUTANG DULU,"
"SEKAR LAFERAAAA!!" Teriak Bu Linda dengan kedua tangan sudah bertengger di pinggangnya. Dengan segera Sekar menambah laju larinya sambil terkekeh pelan.
🦄🦄🦄
Sembilan remaja yang mendapat julukan prince charming di sekolahnya sedang berkumpul di kantin SMA Agora sambil mengisi perut mereka. Manusia tidak ada yang sempurna, sama seperti mereka tidak semuanya tampan, hanya saja berwajah pas-pasan dan didukung dengan tingkah mereka yang bobrok menjadikan mereka idola dikalangan siswi sekolahnya. Aneh memang, tapi itulah kenyataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKARAKSARA (✓) [Revisi]
Teen Fiction[HARAP MEMBACA CHAPTER TERAKHIR DI CERITA INI TERLEBIH DAHULU] -----***----- Ini bukan cerita tentang pertemuan seorang gadis lugu dengan laki-laki bengis dan kejam, dan juga bukan pertemuan antar geng yang kuat serta merebutkan seorang gadis ataupu...