12. Teman masa kecil

369 35 0
                                    

Hai hai hai

Happy reading 🧡🦄

Siapa yang menyangka bahwa hari ini pertemuan kami. Bahkan waktu pun dapat melupakan yang dulunya sangat dekat_Sekar Lafera

🦄🦄🦄

Pagi ini setelah sarapan Sekar sudah bersiap dengan pakaian yang ia gunakan. Sederhana bahkan tak menunjukkan jika dirinya punya segalanya. Hanya kaos biasa berwarna oranye dipadukan dengan jeans hitam lengkap dengan sneakers yang ia dapat dari kakeknya sebagai hadiah ulang tahunnya setahun yang lalu. Dan Sling bag yang biasa ia pakai untuk meletakkan hp dan uangnya.

Saat Aksara mengantarkannya pulang kemarin. Laki-laki itu berkata bahwa ia akan menjemput Sekar di trotoar jalan tempat biasa mereka bertemu. Dan disinilah Sekar sekarang. Di trotoar jalan yang ramai dengan kendaraan yang berlalu-lalang.

"Kak Sekar." Sekar sedikit menunduk dan menolehkan pandangannya pada kedua anak kecil yang tersenyum kearahnya.

"Afin. Aci," Sekar berjongkok dihadapan keduanya. "Apa kabar kalian? Udah lama kakak gak ketemu kalian."

"Baik kak," jawab Aci. "Kakak mau beli minuman gak?"

Sekar mengambil sebotol air mineral dan satu bungkus tisu. Lalu memberikan selembaran berwarna hijau yang ia keluarkan dari Sling bag nya.

"Belum ada kembaliannya kak," ujar Afin menatap bungkusan plastik yang ia pegang, karena Sekar adalah pembeli pertamanya.

"Gak papa untuk kalian aja,"

"Makasih kak!" Ucap Aci sambil meloncat girang memegang uang yang tadi Sekar berikan padanya.

"Kita lanjut jualan dulu ya kak," kata Afin sambil menggenggam tangan adiknya. Sementara Aci berdada ria ke arah Sekar dan dibalas hal yang sama dengan Sekar.

"Aksa kemana si lama banget!"

Sudah lebih dari setengah jam Sekar berdiri di trotoar. Sedari tadi yang ia lakukan adalah melihat ke kanan dan ke kiri kendaraan yang lewat.

Sebuah mobil hitam metalik berhenti tepat didepannya. Kaca mobil terbuka memperlihatkan Aksara dengan segala kekesalan diwajahnya jika harus dipertemukan dengan Sekar.

"Masuk lo!"

"Kenapa gak naik motor?" Tanya Sekar memperhatikan mobil didepannya.

"Lo mau masuk apa enggak? Dibelakang macet tuh,"

Sekar melihat kebelakang. Beberapa kendaraan harus terhenti dibelakang mobil Aksara. "Salah sendiri gak bawa motor," ucap Sekar masih teguh dengan pendiriannya.

Aksara mencengkram kuat kendali mobilnya. Gadis di sampingnya ini benar benar menyusahkan.

"Kalau lo gak mau naik. Terserah! Gue pergi," ujar Aksara menjalankan pelan mobilnya.

"Eehhhhh... Iya.. i..iyaa.. ngambekan lo kayak kambing!"

Selama diperjalanan mereka hanya diam. Tak ada yang memulai pembicaraan atau sekedar basa basi. Aksara melirik outfit yang dikenakan oleh Sekar.

SEKARAKSARA (✓) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang