part 11

7.6K 400 25
                                        


H
A
P
P
Y

READING.

"Hai...lo Naya Destia kan?"

"Kak Marcel...?"

"Iya ini gue Marcel, apa kabar Nay?"

Naya tidak menjawab, ia langsung memeluk Marcel erat. Membuat Marcel hampir terjungkang kebelakang kalau saja ia tidak cepat cepat menyeimbangkan tubuhnya.

"Nay, gue sesak napas" ucap Marcel becanda.

"Maaf maaf kak, habisnya kak Marcel ngilang gitu aja gak ada ngasih kabar apapun" ucap Naya kembali meneteskan air matanya.

"Udah jangan nangis, sekarang kan gue ada di sini" ucap Marcel sambil mengusap surai hitam Naya.

"Mau ikut gue nggak?" Lanjut Marcel bertanya kepada Naya

"Kemana?"

"Ikut aja ayok"

"Tapi mobil Naya gimana?"

"Nanti gue suruh teman gue antarin ke rumah lo"

Naya menganggukkan kepalanya, lalu ia mengikuti Marcel dari belakang menuju motor yang sudah terparkir rapi di parkiran cafe khusus roda dua.

****

"Naya belum pulang?"

"Belum bang, tapi tadi Angel ada chatt Nara katanya Naya ada sama dia" Nara berbohong tentu saja, ia khawatir dengan Naya yang belum pulang sampai sekarang padahal jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam

"Oh" balas Nathan singkat, dan langsung pergi dari hadapan Nara.

Nara mulai menghubungi Naya lagi, sejak tadi ponsel Naya tidak aktif membuat ia frustasi.

"Apa Naya marah sama gue yah?"

"Tapi Naya gak mungkin marah, dia aja gak pernah marah sama gue"

"Keknya Naya dirumah Angel. Bodo ah ngantuk banget gue, Naya udah dewasa ngapain gue pikirin dia pasti bisa pulang sendiri"

Naya menaruh ponselnya di nakas, lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Semoga Nara gak marah, gue gak siap kalau harus ninggalin Revan sekarang -batin Nara.

****

"Ini dimana kak?"

"Rumah pacar gue"

"Oh"

Marcel menuntun Naya untuk mengikutinya masuk ke dalam rumah kayu yang tidak terlalu besar tersebut.

Marcel mengetuk pintu tersebut dengan pelan, karena pintunya sudah tidak layak untuk di pakai, jika terlalu kuat Marcel mengetuknya udah di pastikan pintu tersebut akan roboh.


"Eh...ada Marcel mari masuk" ucap wanita paruh baya tersebut.

Dalam hati, Naya kasian dengan wanita tersebut, yang memakai pakaian kusam dan memang sudah tidak layak untuk di pakai.

NAYARA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang