part 20

10K 366 11
                                        

Happy Reading.

•••

Langit sudah menggelap, bulan sudah menunjukkan keberadaannya, bintang sudah terlihat bertaburan dimana-mana.

Jam sudah menunjukkan pukul 19:55, itu artinya Revan akan datang menjemputnya sebentar lagi. Naya sudah mulai merasakan kegugupan lebih dari sebelumnya. Ini perasaan gue yang terlalu alay, atau memang kehadiran Revan bisa membuat jantung gue berdebar kencang?

Sangking excited nya, Naya sudah siap dengan pakaian nya dari jam enam sore tadi. Entah kenapa, saat ini pikirannya selalu di penuhi dengan Revan.

"Nay, Revan udah ada di bawah tuh" ucap Tiara.

"Eh ra, gue udah cantik belum? Yang kurang apa nih?" Tanya Naya panik.

"Lo udah cantik Nay, walaupun masih cantikan gue" setelahnya Tiara langsung pergi tidak ingin mendengar bantahan Naya.

"Awas aja lo, kalau mau dating sama Marcel gak bakalan gue bantuin" guman Naya kesal.

•••

"Kita mau kemana?" Tanya Naya, setelah ia sudah masuk kedalam mobil. Di tempat kemudi, ada Revan dengan jaket Denim levis di padukan celana panjang hitam, Revan juga menambahkan jam tangan dan gelang hitam di tangannya. Terlihat keren menurut Naya.

"Ikut aja"

Naya meneguk salivanya dengan susah payah. Suara berat Revan terdengar sangat lembut di telinganya, di tambah lagi dengan wajah Revan yang terlihat lebih tampan dari biasanya.

Setelah menempuh perjalanan selama setengah jam lamanya, Revan memberhentikan mobilnya di perkarangan Cafe.

"Cafe Renay?" Naya mengernyitkan dahinya bingung. Kayak gak asing pikirnya.

Revan mengacak rambut Naya pelan, lalu ia terkekeh melihat ekspresi Naya yang menggemaskan "bingungnya nanti aja" setelahnya, ia menuntun Naya masuk kedalam Cafe bernuansa Vintage tersebut.

"Selamat datang, Tuan dan Nona. Kami sudah menyiapkan meja yang cocok untuk kalian" pelayan tersebut menuntun Revan dan Naya naik ke lantai dua Cafe.

Naya terkejut dengan interior di cafe ini. Sangat sederhana, namun juga menarik. Sudah dipastikan, para pengunjung akan sangat betah berada di sini.

"Ini adalah salah satu tempat yang paling di nikmati pengunjung. Kami harap, tuan dan nona juga merasakan hal yang sama" setelahnya, pelayan tersebut mengisyaratkan Naya dan Revan untuk segera duduk.

"Ingin pesan apa?" Tanya pelayan tersebut.

"Lo mau pesan apa Nay?"

"Terserah aja" begitulah perempuan, jika di tanya mau apa, jawabannya selalu terserah.

"Semua menu yang paling laris disini" Naya membulatkan matanya terkejut. Siapa yang akan menghabiskan pesanan yang mungkin bakalan banyak di sediakan nantinya?

Setelah pelayan tersebut pamit, Naya langsung memukul pergelangan tangan Revan kuat "lo kalau pesan itu liat liat dong! Kita cuman berdua, siapa yang mau habisin?"

NAYARA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang