part 9

6.5K 364 36
                                        

H
A
P
P
Y

READING.





"Jadi bulan depan sekolah kita akan mengadakan pentas seni, setiap kelas wajib menunjukkan bakatnya masing masing, ibu harap di kelas ini semua murid bisa di ajak kerja sama" ucap bu Rara selaku wali kelas X IPA 2

"Bu kira-kira apa aja yang bisa di tampilkan?" Ucap salah satu siswa yang di ketahui bernama Agam.

"Dance, nyanyi,drama musikal,puisi,band kira kira seperti itu" jawab bu Rara.

"Kenapa gak kita bagi aja bu sekarang?" Ucap Agam lagi mewakilkan seluruh murid di kelas X IPA 2

"Baiklah saya setuju. Siapa yang punya bakat dance di kelas ini?" Tanya Bu Rara

Empat siswi mengangkat tangannya lalu masing-masing menuliskan namanya di papan tulis.

"Yang bisa nyanyi siapa?" Tanya bu Rara

Tidak ada yang mengangkat tangan, semua murid diam sambil melirik ke arah kanan,kiri, belakang.

"Bu" salah satu siswi mengangkat tangannya.

"Iya kenapa njel? Kamu mau menyumbangkan suara kamu?"

"Nggak bu hehe" Angel menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal

"Saya merekomendasikan Naya dia bisa nyanyi bahkan suaranya merdu banget bu, Naya juga pintar main gitar jadi saya yakin Naya punya bakat dalam hal bernyanyi" ucap Angel

Naya yang di sebut-sebut namanya langsung menatap tajam Angel, dia sengaja tidak ingin mengangkat tangannya karena sangat malas untuk ikut serta dalam acara pentas seni, tapi Angel menghancurkan semuanya, demi solidaritas katanya.

"Saya setuju bu, Naya pernah nyanyi waktu SMP dan suaranya memang bagus bahkan di puji sama guru juga" ucap salah satu siswi yang di ketahui bernama Laura

Naya kini menatap tajam Laura, padahal Naya berharap Laura tidak mengangkat tangannya untuk merekomendasikannya seperti Angel, Laura memang satu SMP dengan Naya makanya Laura bisa tau begitu juga dengan Angel.

"Baiklah ibu putuskan yang akan bernyanyi kali ini adalah Naya, silahkan maju dan tulis nama kamu di papan tulis"

Naya terpaksa maju kedepan untuk menulis namanya, ia sangat malas untuk berdebat, dua lawan satu? Sudah di pastikan ia yang bakalan kalah.

Begitupun selanjutnya bu Rara mencari beberapa murid yang berbakat di bidang drama,puisi, band.

****

"Van tunggu"

"Mau apa lo?" Ucap Revan ketika orang yang tadi memanggilnya tepat berada di hadapannya.

"Gue mau nanya sama lo"

"Apa?"

"Gue pernah bilang izinin gue buat deketin lo selama dua bulan, kalau memang gak bisa gue bakal batalin tunangannya" ucap Naya 

"Terus?"

"Lo setuju kan van? Tapi kenapa saat gue mau deketin lo, lo nya malah hindarin gue?"

Revan berfikir sebentar, memang benar dia menghindari Naya, itu semua dia lakukan untuk menjaga perasaan Nara yang notabenya adalah pacarnya sendiri.

Revan juga mengingat ucapan Aska dan Gilang sebelumnya, tak lama Revan merangkul Naya, membuat Naya spontan melototkan matanya.

Ada perasaan senang sendiri di hati Naya, nggak sia-sia semalaman dia berfikir bagaimana caranya agar Revan mau deketin dirinya.

NAYARA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang