Happy Reading.
•••
"NAYA!"
"NAYA!"
Naya yang sedang asik dengan kegiatannya pun terpaksa berhenti karena suara teriakan Nova mamah nya.
Naya mengkerutkan alisnya ketika melihat Nova menangis. Apa terjadi sesuatu dengan Nara?
"Kenapa mah?" Tanya Naya.
Nova tidak menjawab, ia langsung memeluk Naya begitu erat. Masih dalam situasi bingung, Naya meminta jawaban pada Revan dari matanya. Namun, Revan hanya menggidikkan bahunya pertanda ia juga tidak mengerti.
"Mamah kenapa?" Tanya Naya lagi, saat Nova sudah mulai sedikit membaik.
"Gol- Golongan darah kamu apa?" Tanya Nova masih sedikit terisak.
"Naya O" jawab nya.
"Nara... Dia beda" Naya mengernyitkan dahinya bingung. Beda apanya?
"Golongan darah Nara beda?" Ujar Nathan, setelah ia sedikit mengerti maksud dari Nova.
Nova mengangguk membenarkan, "kata dokter Nara kekurangan darah, dan butuh pendonor. Saat ayah kamu ingin mendonorkan darahnya, kata dokter golongan darah Nara dan ayah kamu berbeda" jelas Nova.
"Bentar, bagaimana bisa Nara kekurangan darah? Jujur Naya hanya menggoreskan luka kecil pada lengan Nara, bukankah mamah liat sendiri kan hanya goresan kecil? Tidak mungkin jika Nara kekurangan darah"
"Yang di katakan Naya benar mah. Nathan yang liat sendiri, bahkan kemungkinan tidak sadarkan diri saja sangat kecil, tapi Nara malah...?
"Maaf... Saya akan memberitahukan berita yang mungkin kurang menyenangkan, bahwa Nara bukanlah Nara"
"Maksud lo apa!?" Tanya Revan sedikit emosi.
"Akhir-akhir ini saya sempat mencurigai Nara, karena itulah saya mulai mencari tahu tentang Nara. Dan finalnya saya menemukan fakta bahwa Nara bukanlah Nara. Tetapi Nara yang selama ini kalian rawat itu adalah Dinar. Dinar adalah orang yang ingin balas dendam dengan keluarga Wijaya" jelas Marcel.
Nova maupun Revan tentu saja terkejut, antara percaya dan tidak percaya sebenarnya.
"HALLO EPRIBADEH!" Suara menggelegar dari arah pintu depan membuat Naya dan yang lainnya mengalihkan perhatian ke arah suara.
"Upss sorry, sepertinya telah mengganggu ketenangan kalian" lanjutnya.
"Lo... Kok?" Bingung Naya.
"Hai kawan ku semua, Gilang yang tampan ini datang"
Kehadiran Gilang, Aska, dan Angel tentu saja membuat Naya dan Tiara terkejut. Mungkin mereka masih bisa memaklumi jika yang datang adalah Gilang dan Aska, tapi Angel?
"Hallo sahabat" ucap Angel, memeluk Naya sambil tersenyum seperti tidak memiliki dosa.
"Hallo bebeb Naya" ucap Gilang yang juga ingin memeluk Naya. Namun sayang, pergerakannya itu di hentikan Revan.

KAMU SEDANG MEMBACA
NAYARA [Proses Revisi]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA-!] apa yang lo rasain ketika lo punya tunangan tapi tunangan lo malah suka sama kembaran lo? sakit? marah? hancur? itulah yang dirasakan seorang Nayara Destia Narendra. Naya tidak bisa marah dengan tunangan maupun kembaranny...