part 18

8.5K 378 10
                                        


Happy Reading

•••

"Maaf Nar, gue rasa pertunangannya kita undur sampai lo lulus aja."ucapan Revan barusan membuat Nara mengernyitkan dahinya bingung. Dan satu lagi, Revan menggunakan lo,gue?

"Tapi kenapa?" Tanya Nara.

"Terlalu kecepatan buat gue. Tunggu lo lulus, dan gue sudah bisa ngurus perusahaan keluarga, kita bisa lanjutin acara pertunangan,pernikahan dan segala macam" jelas Revan.

"Menurut saya, Revan ada benarnya juga. Kita bakalan tunda sampai Nara lulus terlebih dahulu." Sambung Riska membenarkan ucapan anaknya.

Nara tidak bisa membantah lagi, ia hanya bisa berpasrah dengan keputusan Revan.

"Kalau saya boleh tau, kenapa Revan mau pertunangannya di undur?" Tanya Nova.

"Ada satu hal yang harus saya selesaikan terlebih dahulu" ucapan Revan yang penuh dengan makna tersebut, membuat Nara penasaran.

"Urusan apa yang mau kamu selesaikan?" Tanya Nara berbisik.

Revan tidak menjawab, ia menatap Nara dengan tatapan yang sulit di artikan. Nara mengernyitkan dahinya, Revan terlihat berbeda mungkin?

Tidak ingin berfikir hal yang buruk, Nara kembali menatap ke arah depan.

"Kami pamit, hari sudah semakin malam"ucap Radit.

"Baiklah, hati-hati di jalan"

•••

"Gue bosan banget njel" ucap Tiara.

Bagaimana tidak? Sehabis makan tadi, yang mereka lakukan cuman duduk sambil menonton televisi.

"Gue kalau bosan tidur. Lo coba aja tidur, siapa tau bosannya hilang"

"Kalau gue ngantuk, udah dari tadi gue tidur"

"Yah lo tutup mata aja, ntar juga tertidur sendiri"

"Kalau gue bisa, dari tadi juga gue lakuin"

"Bodo ah, gue biasanya sama Naya juga begini, diam diam doang"  kesal Angel.

"Bisa diam gak sih? Gue lagi pusing nih" ucap Naya tiba-tiba, ia sedari tadi hanya diam berkutat dengan hp nya.

"Lo ngapain sih? Megang hp gitu aja pusing" balas Angel.

"Nara gak jadi tunangan"

Perkataan Naya barusan membuat Angel maupun Tiara melototkan matanya terkejut. Bagaimana tidak? Baru kemarin Naya membanggakan dirinya karena akan segera bertunangan, tapi sekarang malah tidak jadi.

"Alhamdulillah, semoga Nara segera diberikan kewarasan otak" ujar Tiara.

Tiara memang tidak menyukai Nara dari awal ia mendengar curhatan Naya.

"Btw, kenapa bisa? Lanjut Tiara.

"Gue gak tau. Bang Nathan yang kasih tau gue tadi, dia gak ngejelasin secara rinci" jelas Naya.

"Bagus dong Nay, ini kesempatan lo buat ngambil apa yang hilang dihidup lo" balas Angel.

Naya terdiam memikirkan ucapan Angel. "Gue gak keliatan jadi orang jahat kan?" Tanya Naya.

NAYARA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang