Happy Reading.•••
"Lo yang tolongin gue kan, saat dulu gue hampir tenggelam, dan lo yang relain buat jagain gue"
Deg!
"Gu..."
"Shutt...kenapa lo gak bilang ke gua Nay? Selama bertahun-tahun gue salah paham, tapi lo gak pernah ngejelasin ke gue"
"Lo tau dari mana?" Tanya Naya, ia melepas paksa pelukan Revan yang kelewat erat tersebut. Sebenarnya Naya sangat senang di peluk Revan, namun di lain sisi ia juga bisa kehilangan nafas dalam sekejap.
"Bunda"
"Bunda?" Heran Naya.
Revan menganggukkan kepalanya, "bunda cerita ke gue"
Flassback
───────"Rahasia apa?"
"Kamu masih ingat kan, saat umur 10 tahun kamu pernah koma?" Tanya sang bunda.
Revan mengangguk membenarkan ucapan bundanya.
"Saat itu, kamu bilang jika Nara yang nyelamatin hidup kamu... Asal kamu tau Van, bunda kaget waktu kamu bilang jika Naya lah yang nyelakain kamu, dan bilang untung ada Nara"
"Nara yang cerita, kalau Naya yang berniat nyelakain Revan"
"Itu semua gak benar. Di hari itu, bunda lagi ngajarin Naya membuat kue pie. Bahkan, yang lagi sama kamu itu Nara kan? Arah danau sama tempat kita biasa masak itu lumayan jauh"
"Saat selesai membuat kue pie, Naya berniat pergi ke danau nemuin kalian berdua. Tapi yang dia lihat malah kamu yang sudah tenggelam di danau itu. Karena panik, Naya langsung nyebur buat nolongin kamu, padahal dia gak bisa berenang"
"Tapi Nara bilang, kalau Naya yang dorong Revan"
"Itu gak mungkin. Dokter bilang, kalau di dalam tubuh kamu ada semacam obat yang bahkan tidak diketahui jenis obat itu. Gak masuk akal kalau Naya yang dorong ataupun ngasih kamu obat, gadis polos sepertinya belum mengerti apapun. Makan saja masih di suapin"
"Sebelumnya Nara ngasih Revan obat berwarna merah, katanya itu obat sakit kepala. Kebetulan juga saat itu Revan lagi gak enak badan dan sedikit pusing"
Riska menghembuskan nafasnya kasar, ia ngeri sendiri mendengar ucapan Revan. Anak berusia tujuh tahun sudah ngerti tentang obat-obatan? Bahkan anak yang sudah berusia sepuluh tahun pun belum paham tentang jenis obat.
"Saat kamu koma, Naya yang jagain kamu dua puluh empat jam nonstop. Dia juga gak mau makan, kalau kamu gak bangun. Bunda sama ayah waktu itu harus berangkat ke china karena ada kerjaan mendadak dan gak bisa di batalkan. Tapi, Naya dengan senang hati mau jagain kamu"
"Naya anak yang baik van, tapi dia berusaha tidak menunjukkan kebaikannya agar tidak di manfaatin orang lain. Dan rahasia terpentingnya, kamu bisa tanyakan langsung sama Naya"

KAMU SEDANG MEMBACA
NAYARA [Proses Revisi]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA-!] apa yang lo rasain ketika lo punya tunangan tapi tunangan lo malah suka sama kembaran lo? sakit? marah? hancur? itulah yang dirasakan seorang Nayara Destia Narendra. Naya tidak bisa marah dengan tunangan maupun kembaranny...