part 2

7.9K 406 11
                                    


Happy Reading

•••



Naya saat ini berada di rumah keluarga Wijaya, tidak ada yang Naya lakukan hanya duduk sambil mendengarkan kedua kepala keluarga membicarakan tentang bisnis.

Karena bosan Naya mengambil hp nya membuka aplikasi instagram dan mulai melihat story sebagai bentuk kegabutan.

Naya menghentikan kegiatannya ketika matanya tak sengaja melihat story milik Nara, disana Nara sedang bergandengan tangan dengan seorang cowok, namun wajah cowok tersebut di tutup menggunakan emoticon love.

Kayak kenal -batin Naya

Tak ingin berprasangka buruk Naya keluar dari aplikasi sejuta umat tersebut, lalu menyimpan kembali hp nya. Entah mengapa mood nya sedang tidak baik untuk saat ini.

"Bun, Revan kemana?" Tanya Naya ketika Riska, bundanya Revan baru datang dari arah dapur.

"tadi Revan bilang mau jalan sama temannya, tapi bunda ga tau jalan kemana. Memangnya kenapa?" Ucap bunda Riska sambil mengusap pelan surai hitam Naya.

"Gpp Naya cuman tanya aja, habisnya Naya gak ada liat Revan dari tadi" balasnya sambil tersenyum ramah.

Naya sangat nyaman jika bersama bunda Riska menurutnya ia bisa mendapatkan kasih sayang yang lebih dibanding kasih sayang dari kedua orangtuanya. Bunda Riska juga selalu membela Naya jika ada beberapa keluarga yang membandingkan dirinya dengan Nara.

"Revan ga ada hubungi kamu dia mau kemana?"

Naya menggelengkan kepalanya pelan, melihat gelengan Naya bunda Riska menghela napasnya kasar ia sangat tau permasalahan Naya dan juga anaknya yang tidak pernah akur, tentu saja karena Naya yang selalu curhat tentang perlakuan Revan. 

"Yang sabar, bunda yakin suatu saat nanti Revan akan tau yang sebenarnya" ucap bunda riska.

•••

Tok tok tok

Ketukan dari arah pintu, membuat Naya terbangun dari tidurnya. Membuka sedikit pintu tersebut, guna melihat siapa yang mengganggu ketenangan mimpinya.

"Halo Nay, bangun gih udah jam lima nanti telat"

Naya memutar bola matanya malas, baru jam lima waktu tidurnya masih ada satu jam lagi, human yang ada di depannya ini sungguh sangat tidak punya kerjaan yang lebih bermanfaat.

"Nar lo tau gak gue itu ngantuk, lo ngapain bangunin gue sih? Masih ada satu jam lagi, baru lo boleh bangunin gue"ucap Naya kesal menutup matanya sambil bersandar di tembok.

"Lo lupa kalau ini hari jum'at? Masukan jam setengah tujuh woy sadar!!" ucap Nara mengguncang badan Naya agar bangun dari tidur berdirinya.

"HAH!? GILA LO?"

"Sssttt Nay! diem, ga usah teriak nanti tetangga pada dengar" ucap Nara

Naya tidak memperdulikan Nara, ia langsung menutup pintu kamarnya kasar, dan mulai berbenah diri walaupun kantuk menyerang dirinya.

Tepat didepan pintu Naya, Nara mengusap dadanya pelan. Mimpi apa gue semalam punya saudara terlalu laknat.

•••

"Lo kenapa dah Nay, lemes gitu?" Tanya Angel, saat melihat Naya masuk ke dalam kelas dengan wajah yang ditekuk.

"Ngantuk" Naya menarik beberapa kursi kosong kearah mejanya, dirasa panjangnya pas dengan tubuhnya Naya merebahkan dirinya di kursi tersebut menjadikan Tas sebagai bantal.

NAYARA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang