part 28

6.5K 299 15
                                    

Happy Reading.

•••


Langit malam bertabur bintang yang sangat indah membuat Naya merasa lebih tenang. Pikirannya kacau, kondisi kesehatannya juga menurun, entah apa yang terjadi dengannya Naya tidak mengerti.

"Udara malam gak baik bagi tubuh"

Naya terkejut karena suara seorang laki-laki yang sangat ia kenal, menutup tubuhnya dengan selimut.

Naya tersenyum kecil. Entahlah, ia seperti tidak memiliki semangat akhir-akhir ini.

"Lo ada masalah?" Tanya Marcel.

Naya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Marcel mengkerutkan alisnya bingung. Naya terlihat berbeda, tidak seperti biasanya.

"Tentang Dinar?" Tanya Marcel lagi, mencoba mendesak Naya untuk berbicara.

Lagi dan lagi, Naya hanya menggelengkan kepalanya. Marcel menghembuskan napasnya kasar. Sungguh, ia khawatir dengan keadaan Naya saat ini.

"Nay! Lo jangan buat gue khawatir. Apa yang bikin lo jadi seperti ini? Kasih tau gue!" Desak Marcel.

"Menyerah atau berjuang" jawab Naya.

Marcel tidak mengerti maksud dari perkataan Naya. Menyerah atau berjuang apanya?

Naya tertawa melihat wajah bingung Marcel, sangat lucu menurutnya.

"Naya cuman mikir tentang hidup Naya kedepannya aja. Menyerah untuk pasrah, berjuang untuk bangkit"

"Kalau lo punya tujuan, gue yakin lo bakalan pilih berjuang untuk bangkit" Marcel mengelus rambut Naya lembut.

"Lo itu adik gue yang harus gue jaga sampai kapan pun. Gue tau maksud lo apa, gue tau tentang penyakit lo, gue tau semuanya Nay" Naya membulatkan matanya terkejut. Bagaimana bisa Marcel mengetahui tentang penyakit nya?

"Kak Marcel tau dari mana?"

"Dokter yang bertugas untuk ngerawat lo itu teman gue. Percuma lo sembunyiin Nay, lambat laun pasti orang disekitar lo bakalan tau juga apa yang lo sembunyiin"

"Naya takut ga ada yang nerima Naya. Naya takut mamah sama papah bakalan kirim Naya ke singapore, Naya takut bikin mamah sama papah khawatir. Banyak yang benci Naya, Naya gak mau tambah dibenci karena udah ngerepotin banyak orang"

"Ada gue Nay. Gue gak bakalan ngerasa direpotkan" Tiara menghampiri Naya dan Marcel yang berada di balkon.

"Gue gak tau penyakit lo apa, tapi gue yakin lo bakalan sembuh" lanjut Tiara.

Naya bersyukur adanya Marcel dan Tiara yang selalu ada di sampinya, mendengar segala keluh kesahnya dan memberikan saran yang baik untuknya.

"Malam ini udah terlalu melow. Yuk masuk"

•••


"Maafin papah sama mamah karena udah ngelibatin Dinar. Karena kami, kamu pasti sangat tertekan ya kan?"

"Papah ngomong apa sih? Dinar gak ngerasa tertekan. Dinar hanya... Hanya kecewe sama papah" Dinar menundukkan kepalanya tidak ingin Nelson melihat air matanya jatuh.

Sekitar pukul 06:00 pagi, Nelson datang bersama dengan istrinya dan juga beberapa polisi yang menjaga. Dinar terkejut, karena papahnya menyerahkan diri kepihak yang berwajib karena kesalahannya.

Ada perasaan senang dan sedih dihati Dinar. Ia senang karena papah nya bisa bertanggung jawab atas kesalahannya, namun ia juga sedih karena tidak akan bisa tinggal bersama orang tua kandungnya.

NAYARA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang