Happy Reading.
•••
"Nyokap nya Marcel di Amerika!"
"Wahh daebak. Lo orang kaya cel?" Tiara membulatkan matanya. Apa Angel tidak mempunyai rasa simpatik terhadap sahabatnya yang akan di bawa ke Amerika?
"Pertanyaan lo berfaedah gak?" Enggan menjawab, Marcel malah balik bertanya.
"Berfaedah bagi gue, nggak bagi kalian" jawab Angel dengan polosnya.
Tiara menyentil dahi Angel cukup kuat, kalau saja Angel bukan sahabat tersayangnya Naya, mungkin cara memusnahkan akan berlaku untuk Angel.
"Lo gak liat apa sahabat lo di dalam lagi berjuang antara hidup dan mati? Lo malah bicara yang gak jelas kek tadi" kesal Tiara.
"Hidup yah kita bersyukur, kalau mati yah kita doain semoga bisa tenang di alam sana. Takdir kan sudah di atur, kalau takdir Naya itu hari ini atau besok mati, Yah dia bakalan mati gak bakalan hidup lagi kecuali takdirnya di ubah" Tiara cengo mendengar jawaban Angel yang kelewat enteng itu.
"Kalian berdua kalau mau berantem jangan disini, mending cari lapangan yang lebih luas"
"Siapa juga yang mau berantem?" Balas Angel dan Tiara berbarengan.
Marcel menatap bergantian kedua gadis didepannya ini. Yang sebelumnya normal pun bisa saja jadi lemot. Mungkin kebanyakan makan micin, maklum generasi sekarang aneh aneh orangnya.
"Terserah! Gue mau urusin Naya" sangking kesalnya, Marcel memilih pergi untuk mengurus keberangkatan Naya. Ia akan menelpon salah satu keluarga Narendra terlebih dulu untuk meminta izin.
•••
"Gimana keadaannya?"
Kondisinya memburuk. Dokter sarankan agar Naya dibawa ke ibu saya yang ada di Amerika. Ibu saya lebih berpengalaman, dan peralatan di rumah sakit sana lebih lengkap.
"Apapun yang terbaik"
Baiklah, hari ini saya akan bawa dia kesana. Cari alasan yang tepat agar mereka tidak curiga.
"Hm, thanks"
Tut
Panggilan terputus. Percakapan dirinya dengan seseorang di telpon tadi, membuatnya merasa khawatir.
Andaikan dari dulu ia sadar dengan gelagat adiknya, mungkin kejadian ini tidak akan pernah terjadi. Kenapa orang baik seperti adiknya harus semenderita ini?
"Kak Naya kenapa bang?"
"Berdoa aja, semoga tidak terjadi hal yang gak diinginkan"
"Kenapa gitu sih?"
"Nara, Nathan ternyata kalian disini. Naya dan teman temannya itu kemana?" Tanya Riska ramah.
"Naya di...."
"Naya ada urusan mendadak, membantu Marcel" potong Nathan cepat. Nara tidak pandai diajak berbohong, sangat bahaya jika dia yang menjawab.

KAMU SEDANG MEMBACA
NAYARA [Proses Revisi]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA-!] apa yang lo rasain ketika lo punya tunangan tapi tunangan lo malah suka sama kembaran lo? sakit? marah? hancur? itulah yang dirasakan seorang Nayara Destia Narendra. Naya tidak bisa marah dengan tunangan maupun kembaranny...