Sepupu

534 89 5
                                    

"Aku tidak mengerti sikapmu itu, Tapasya."

Tedi yang baru bangun tidur langsung lari ke ruang tengah buat nonton Uttaran, padahal niat awalnya dia mau sarapan. Maklum, bucin mendarah daging. Saat Tedi sampai, cuma ada Yenan disana. Cowok kelahiran tahun 2000 itu kelihatannya juga baru bangun tidur dan langsung ngegas ke ruang tengah buat nonton.

"Udah lama nih?" Tanya Tedi sambil menduduki tempat kosong di samping Yenan.

"Gue nya?"

"Uttaran nya.."

"Lumayan, ini udah sampe klimaks kayanya. Liat aja tuh mukanya Ichcha udah mau ngamok." Yenan menunjuk televisi tua kosan mereka dengan telunjuk kanannya.

"Tapasya makin hari makin ga cantik.."

Tiba-tiba ada suara lain yang ikut berkomentar, otomatis kedua bujang itu menoleh dan mendapati Ten sedang berdiri sambil menatap TV dengan nanar.

"Kenapa?" Tanya Yenan penasaran.

"Kecantikannya ketutup sama kelakuan jahatnya. Cantiknya udah ga berharga."

"Mampus, mamam tuh quotes di pagi hari bersama Ten Teguh."

"Anjir lo Nan, gue lagi serius juga."

"Tumben lo ngikut nonton, sekarang udah suka sinetron india?"

Fyi, Yenan itu hanya sebelas dua belas dengan Jiran dan Rafa. Dia bakal manggil Abang-abang yang lain pake embel-embel 'Bang' sesuai mood dan situasi. Kaya sekarang ini, Yenan lagi ga pake embel-embel itu. Dan untungnya para Abang-abang ga ada yang gila hormat dan bakal marah kalau ga dipanggil dengan sopan. Bujang-bujang memang paling santuy se-Indonesia raya ini.

"Gabut gue, makanya kesini."

Yenan cuma mengangguk, sementara Tedi terlalu fokus ke tontonan nya bikin Ten jadi gemes sendiri.

"Serius amat, Bang." Goda nya.

"Diem."

"Aw dingin."

"Ish."

"Matiin ah tipi nya..."

"Ten, jangan ganggu..." Tedi merengut, lucu. "Lagi seru-serunya nih.."

"Iya deh iya, ampun.."

•••

Di kosan bujang sebenarnya ga terlalu perlu jam dinding, kenapa? Karena kegiatan mereka itu menunjukkan jam berapa sekarang. Contohnya tadi siang pas Yenan sama Tedi nonton Uttaran, berarti itu jam 2 siang. Nah sekarang ini jam mungkin lagi menunjukkan pukul 4 soalnya para bujang lagi duduk santuy di ruang tengah beramai-ramai.

Karena hari ini hari libur dan Daffa juga sudah baikan sama Ten, Jiran, dan Mahen, jadi situasinya ga se-kaku kemarin-kemarin. Yang batang hidungnya sama sekali ga kelihatan di ruang tengah cuma Wildan sama Yenan doang, entah mereka kemana.

"Nobar aja yuk, acara tv ga ada yang seru..." Saran Junda.

Joni mengangguk, "Ya udah, hayu."

"Nonton apa tapi...?" Junda beralih ke bujang yang lain, berharap mendapat saran.

"True Beauty!" Itu teriakan Rafa.

"Lama dong, kan masih on going tuh."

"Ya gapapa, biar kita ada alasan ngumpul buat nonton kapan-kapan."

BUJANG 23✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang