Selamat Jalan

427 67 3
                                    

Seperti yang kita ketahui bersama Rega, Sira, dan Dona itu satu kosan. Sementara kosan putri yang berada tidak jauh dari kosan Bujang 23 adalah kosan yang ditempati oleh Ningsih, Giselle, Nini, Karina, Haifa, Rena, Yanda, Wina dan Wiya. Entah mendapat ilham darimana tiba-tiba saja pagi ini Rega menelepon Junda untuk mengabarkan kalau dia dan Sira baru saja pindah kosan. Sekali lagi, PAGI INI. Junda kaget bukan main, cowok itu langsung cepat-cepat berlari ke kamar Wildan, perasaannya ga enak.

Kebetulan besok kosan putri tsb akan merayakan ulangtahun ke 5 tahun. Biasanya sang empunya kosanㅡyang biasa para bujang panggil dengan sebutan Ibu Periㅡ tiap tahun akan mengajak para penghuni kos untuk bertamasya. Kadang ke puncak, taman, dan beberapa tempat terbuka lainnya menggunakan bis. Beberapa penghuni kos putri sudah menyiapkan barang apa saja yang akan dibawa piknik, begitupun Rega dan Sira yang baru saja pindah. Mereka juga menyambut penghuni kos baru dengan ramah. Malamnya mereka isi dengan menonton drama bersama di ruang tengah, terkecuali Sira. Cewek itu baru aja mau bergabung nobar, malah dapat telpon dari Wildan.

"Hai." Wildan menyapa begitu, kaku banget kaya kanebo kering.

"Iya Wil, kenapa?" Sira ga kalah grogi, disapa hai malah jawab iya. Yah siapa sih yang ga grogi kalau Wildan yang nelpon? Mana ada.

"Gue mau ngomong ini dari lama, Sir. Gue langsung ke inti aja kali ya? Soalnya gue ga bisa basa-basi."

"Silahkan.."

"Gue suka lo.."

"Oke.."

"Lo jawabnya bisa nanti aja, besok juga boleh."

"Kalo sekarang aja, gimana?"

"Emang lo udah punya jawabannya?"

"Udah." Sira tersenyum. "Ayok pacaran."

Malam itu Wildan habiskan dengan tersenyum sambil menatap langit-langit kamarnya. Ternyata begini rasanya saat kupu-kupu meledak di perut, begitu pikirnya.

Hal yang sama juga terjadi pada Juna dan Haifa, bedanya cowok beralis tebal itu memohon kepada Haifa untuk tidak ikut piknik besok demi menemaninya mengerjakan tugas.

"Ga usah pergi ya? Ya? Ya? Ya?" Juna memohon. "Temani aku aja ya?"

Haifa mau tidak mau mengalah, "Iya deh."

"Nugas nya bentar doang, janji.."

"Iya Jun, iya.."

•••

Joni sejak pagi punya firasat ga enak, tapi dia juga ga tau kenapa. Sampai di kantor pun dia tetap merasa begitu, kira-kira 8 jam setelahnya baru Joni ketahui penyebab perasaan ga enaknya itu. Joni dapat kabar dari Yenan kalau ternyata bis yang dipakai Yanda dan anak kosan putri lainnya mengalami kecelakaan. Joni lemas, kaget luar biasa. Kun apalagi, banyak hal yang menghantui kepalanya sekarang ini. Akhirnya demi keselamatan bersama, mereka memilih untuk naik ojek online menuju rumah sakit yang Yenan maksud.

Keadaan kosan Bujang chaos. Gimana engga? Rata-rata pacar mereka ada di bis itu. Hendri, Yenan, dan Junda masih berusaha ditenangkan sama Tedi. Sementara itu Daffa lagi manasin mobil untuk mengangkut Hendri dan yang lainnya ke rumah sakit, juga Nara karena cewek itu mau melihat keadaan teman-teman nya. Luke sendiri sudah menjemput Dona untuk membantu anggota kosan putri karena beberapa dari mereka tinggal jauh dari orangtua. Beda lagi dengan Lele, cowok itu bahkan sudah sampai dirumah sakitㅡbersama Jiranㅡsebelum ambulance yang membawa korban-korban sampai. Sekhawatir itu. Dan ini jadi pertama kalinya juga Jiran melihat Lele sekalut ini. Sementara Cechel dan Jessy menyusul, ikut membantu membelikan beberapa makanan karena dari yang Wildan ceritakan ternyata mereka kecelakaan bahkan sebelum sampai ke tempat yang dituju.

BUJANG 23✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang