It's Okay, Yuda

1.1K 168 12
                                    

Ten baru saja pulang sambil membawa sekardus Indomie rasa Ayam bawangㅡyang ia beli sepulang kuliah tadiㅡsaat Yenan menariknya paksa menuju ruang tengah entah untuk apa. Memang sehabis maghrib nanti para bujang akan berangkat menuju rumah Bu Kos untuk menghadiri acara penyambutan penghuni baru, sehingga seisi kosan saat ini tengah sibuk berganti-gantian memakai setrika untuk pakaian masing-masing.

"Bang, sini dulu bentaran.." Yenan menarik tangan Ten menuju ruang tengah, karena cowok itu tidak tau harus bertanya pada siapa lagi saat ini.

"Apaan sih? Penting amat atau engga? Kalo engga, gue mau naroh ini dulu ke dapur." Kata Ten sambil menunjuk kardus Indomie ditangannya.

"Penting banget, menyangkut hidup dan mati gue."

"Alah hiperbola lo. Mana sih?"

"Ini." Yenan menunjuk setelan miliknya yang diletakkan diatas sofa tapi dalam keadaan kusut.

"Kenapa?"

"Kalo mau nyetrika yang atasan dulu apa bawahan dulu?"

Ten sudah hampir meledak kalau saja ia tidak ingat cowok di hadapan nya ini menggemaskan kadang-kadang. Ia hanya menghela nafas panjang lantas meletakkan kardus Indomie nya.

"Makanya kalo orang lagi nyetrika diperhatiin, jangan kebanyakan nonton Jodha."

Yenan hanya diam saat Ten mulai menyetrika pakaiannya, ia memerhatikan dengan seksama sampai pakaian nya itu licin seperti baru diambil dari laundry.

"Nih, gantung sendiri. Gue juga mau siap-siap." Ten menyerahkan atasan milik Yenan lantas bangkit sambil membawa kardus Indomie nya. "Oh iya, antrian terakhir pake setrika siapa? Gue mau habis dia."

"Bang Yuda."

"Ya udah, bilangin Yuda gue habis dia."

"Tapi bang Yuda lagi ke penjahit soalnya celananya robek dikit di lutut."

"Ya udah ga papa deh, ntar gue aja yang chat dia."

Ten kemudian melangkah pergi menuju kamarnya setelah meletakkan Indomie di dapur. Tapi ada sesuatu yang aneh ia rasakan saat ini karena sepertinya ada seseorang yang tengah mengikutinya. Ten kemudian berbalik, dan mendapati Yenan tersenyum lebar di belakangnya.

"Apalagi? Mau pinjam gantungan?" Tanya Ten sambil membuka kamarnya.

"Engga, mau pinjam baju yang mau lo pake ke acara bang."

Ten mengernyit, "Buat?"

"Praktek."

"Hah? Apaan sih? Ngomong yang jelas."

"Praktek nyetrika."

"Ntar gosong baju gue." Ten masuk ke kamar nya diikuti Yenan, ia sedikit tidak yakin dengan kemampuan menyetrika cowok itu.

"Engga bang, percaya deh. Janji ga bakal gue rusakin baju lo."

"Bener?"

"Iya bener. Daripada lo ngantri setrika lama, mending sekarang aja gue setrikain. Gimana?"

"Boleh deh, ambil tuh di lemari baju gue. Gue mau cuci muka dulu." Kata Ten sebelum akhirnya hilang dibalik pintu kamar mandinya.

•••

"ADA ORANG GA DILUAR??? TOLONGIN GUE PLIS!"

Luke baru saja akan menuruni tangga untuk menyusul Wildanㅡyang akan berangkat mengambil mobilnya untuk dipakai ke acara nantiㅡsaat ia mendengar suara teriakan yang tak lain tak bukan adalah milik Joni. Cowok tinggi itu kemudian mengetuk pintu.

BUJANG 23✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang