5

608 175 7
                                    

"Kalian sudah datang?" Presdir Min berbalik dan mendapati Taehyung, Jimin dan Jungkook berdiri di ruang kerjanya.

Ketiganya membungkuk untuk menyapa Presdir Min. Menunggu adanya perintah selanjutnya yang diberikan.

"Laporkanlah."

Jimin dan Jungkook menoleh untuk menatap Taehyung. Menunggu Taehyung yang menjelaskan dan melapor langsung pada Presdir Min.

"Segalanya aman terkendali. Tidak ada masalah yang ditemui."

"Begitu saja?" Presdir Min tertawa hambar. Sama sekali tidak menduga bahwa laporan yang diterimanya akan sesederhana ini.

Taehyung berdiri mengamati Presdir Min. Pria itu mengetukkan jemarinya di meja membentuk irama tertentu. Seperti sedang berpikir dan larut dalam benaknya.

"Aku sama sekali tidak menduga bahwa Ia akan tunduk di bawah perintah dengan mudahnya. Entah mengapa begitu menarik."

Ucapan dari Presdir Min tidak terdengar menyenangkan bagi Taehyung. Ucapannya seolah hendak mengatakan bahwa kehidupan Soo Young adalah sebuah permainan baginya. Dimana mengatur kehidupan Soo Young akan memberikan kesenangan tersendiri.

"Ah, lalu mengenai bahan makanan. Apa semalam sudah kalian terima?"

"Ya, Presdir Min. Kami sudah menerima dua box." Kali ini giliran Jimin yang menjawab.

"Aku akan berangkat ke Inggris selama dua minggu. Jika ada yang diperlukan, segera hubungi aku." Presdir Min mengangguk dan beranjak berdiri. Ia mengenakan jas miliknya dengan cepat.

Setelah itu, mereka bertiga mengawal Presdir Min hingga masuk ke dalam mobil. Ketiganya membungkuk hormat seiring laju mobil yang meninggalkan perusahaan.

Hingga akhirnya ketiganya dapat bernafas lega setelah memastikan mobil Presdir Min telah benar-benar pergi.

"Aku tidak percaya Presdir Min memanggil kita jauh-jauh ke perusahaan hanya untuk memperoleh laporan." Jungkook melonggarkan dasinya.

"Benar. Bahkan kita dapat melapor melalui in-ear atau panggilan telepon daripada berkendara satu jam ke perusahaan."

Taehyung sama sekali tidak merespon ucapan Jimin dan Jungkook. "Kita harus segera kembali."

"Secepat ini? Kita bahkan belum sampai sepuluh menit tiba di perusahaan." Jimin mengurut pelipisnya.

Taehyung tidak lagi mendengar lebih lanjut. Ia sudah melangkah menuju lahan parkir. Sama halnya dengan Jimin dan Jungkook. Walaupun menggerutu dan mengeluh, keduanya tetap tunduk pada perintah Taehyung.

Kali ini Taehyung memutuskan untuk mengambil-alih kemudi. Membuat Jungkook segera panik dan bersikeras bahwa Ia sama sekali tidak keberatan jika harus mengemudi lagi.

Namun tentu saja Taehyung tidak mendengarkan. Ia memaksa Jungkook untuk duduk di bangku penumpang dan segera melajukan mobil kembali ke rumah.

"Tadi aku menyambut B Team, rasanya begitu canggung." Jimin membuka pembicaraan.

"Apa yang mereka katakan?" Taehyung bergabung dalam pembicaraan.

"Tidak ada yang berarti. Kami hanya bertukar sapa dan berjabat tangan sekilas. Tapi..."

Taehyung melirik sekilas ke arah Jimin yang duduk di sampingnya. Sedangkan Jungkook mencondongkan tubuhnya ke arah depan seolah tertarik dengan ucapan Jimin.

"...mereka tidak menggunakan in-ear?"

"Apa in-ear mereka tertinggal?" Jungkook turut menerka.

SKYSCRAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang