Mungkin cerita harus ditarik mundur sekitar lima belas tahun lalu. Hanya bagian dari cerita tentang seorang anak laki-laki yang tumbuh besar di sebuah desa di Daegu.
Tidak banyak cerita istimewa ataupun hal-hal menarik dalam kisah hidupnya. Anak laki-laki itu lahir dalam keluarga petani. Sejak kecil, kemewahan adalah sesuatu yang tidak dikenalnya.
Namun jika berbicara mengenai kerja keras, semangat dan rajin barangkali telah menjadi bulan-bulanannya.
"Kim Taehyung, kau sudah membawa bekalmu?"
"Ya, Eomma." Taehyung menutup ritsleting tas dan mengenakannya. Hari ini adalah hari karyawisata sekolah. Membuat Taehyung bangun jauh lebih awal daripada biasanya lantaran begitu bersemangat.
Setelah berpamitan, Taehyung melangkah riang meninggalkan rumah. Karyawisata seolah menjadi hal yang begitu dinanti-nantikan setiap anak. Meskipun tidak berpergian jauh, tapi tetap saja terasa begitu menyenangkan.
Tempat karyawisata yang akan dikunjungi Taehyung dengan teman-teman sekolahnya adalah sebuah Amusement Park. Ini adalah kali pertama bagi Taehyung mengunjungi sebuah Amusement Park. Membayangkannya saja sudah membuatnya berdebar.
Benar adanya bahwa waktu seharian tidak akan cukup jika dihabiskan di dalam Amusement Park. Belum semua wahana sempat dikunjungi namun sudah waktunya untuk kembali. Hari karyawisata berakhir dengan begitu cepat.
Setelah kembali tiba di sekolah, anak-anak perlahan bubar. Ada yang dijemput oleh orang tuanya, saudara dan pulang sendiri. Taehyung melangkah meninggalkan sekolah sendirian. Jarak dari sekolah ke rumahnya tidak terlalu jauh dan Ia sudah terbiasa untuk berpergian sendirian.
Langkah Taehyung memelan ketika mendapati banyak mobil terparkir di sepanjang jalan menuju daerah rumahnya. Begitu asing mengingat daerah rumahnya tidak biasanya dipenuhi mobil seperti ini.
Semakin melangkah, Taehyung semakin mendapati banyak orang yang berdiri di sekitaran. Selain itu juga ada polisi yang berjaga di sana.
Taehyung mengamati sekeliling. Awalnya lantaran suasana gelapnya malam, Ia sempat tidak menyadari. Kini Taehyung dapat melihat dengan jelas daerah sekitarnya. Tempat yang seharusnya berdiri rumah diatasnya kini rata dengan tanah. Sepanjang Ia menoleh, hanya tanah rata dan bau hangus yang perlahan mulai tercium.
Langkah kaki Taehyung semakin cepat. Ia bahkan harus berdesakan dengan beberapa orang lantaran banyak orang berkumpul disana. Ada yang menangis tersedu-sedu, orang-orang yang hendak menerobos masuk dan juga polisi yang kesulitan berjaga.
Taehyung bergabung ke dalamnya. Ia berteriak histeris ketika mendapati tidak ada rumah yang dijumpainya. Apa yang dilihatnya seperti bukanlah tempat yang dikenalnya. Begitu asing, begitu menyedihkan.
Malam itu berita melaporkan bahwa terjadi kebakaran besar di daerah rumah Taehyung. Belum ada informasi jelas darimana sumber api berasal. Namun banyak sekali korban jiwa dalam peristiwa ini lantaran tidak dapat melarikan diri.
Di hari itu juga, Taehyung menjadi yatim piatu. Ia terpaksa harus masuk ke sebuah panti asuhan lantaran tidak memiliki kerabat untuk mengasuhnya. Ia tumbuh besar dan menjalani hidup dengan mandiri tanpa pernah melupakan kejadian itu.
Mungkin lantaran masih kecil, Taehyung tidak pernah memikirkan lebih lanjut perihal tersebut. Semudah itu memercayai media dan berita-berita yang beredar. Hingga Ia sudah beranjak dewasa, entah mengapa semua ini tidak terdengar seperti kebetulan semata.
Taehyung mulai mengingat-ingat kejadian yang dialaminya saat masih kecil dan menggabungkannya dengan apa yang terjadi saat ini.
Taehyung ingat beberapa kali orang-orang dengan seragam formal datang ke rumahnya. Memberi tawaran sejumlah uang yang besar jika menjual rumah dan lahan pertaniannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYSCRAPER
Fanfiction[VJOY] [TAEJOY] Saat dunia tidak lagi berada di sisiku, aku percaya kau tetap disana. Mengulurkan tangan dan meraihku untuk bangkit. "Perempuan hebat pasti bertindak dengan tepat. Perempuan hebat pasti selalu punya tempat." - R.A. Kartini. [15102021...