1

1.4K 228 22
                                    

"Nyonya Park, ruang rapat sudah selesai dipersiapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nyonya Park, ruang rapat sudah selesai dipersiapkan. Saat ini para direktur juga sudah berkumpul." Sekretaris Eun melangkah mendekat dan berdiri di sisi Soo Young.

Di satu sisi, Soo Young hanya menoleh sekilas dan mengangguk. Ia beranjak berdiri dan melangkah membelah ruangan. Mendahului Sekretatis Eun yang segera menyusul langkahnya.

Tidak seberapa lama berjalan di koridor, langkah Soo Young terhenti. Menciptakan irama sepatu hak tinggi miliknya harus terputus.

Soo Young menatap datar seorang wanita paruh baya yang berdiri di hadapannya. Meskipun sudah berusia hampir setengah abad, garis-garis halus di wajahnya sama sekali tidak terlihat. Matanya tetap tajam dan sesekali memberikan tatapan menusuk.

"Bukankah seharusnya semua orang sudah menunggu di ruang rapat?"

Wanita paruh baya itu tertawa sekilas mendengar ucapan Soo Young. Sesaat setelahnya Ia mendongak dan tersenyum penuh makna.

"Perilakumu sudah benar-benar terlihat seperti pemimpin perusahaan. Apa aku harus mengingatkanmu sekali lagi bahwa kau hanyalah pengganti sementara?"

Rahang Soo Young mengeras. Ia mengepalkan kedua tangannya erat. Berusaha menahan diri untuk tidak melakukan apapun.

"Dengar Park Soo Young, kau memang putri satu-satunya Presdir Park. Tapi jangan lupakan fakta bahwa secara hukum, Putraku juga merupakan pewaris yang sah. Perihal perusahaan tentu harus dilaksanakan dengan adil."

"...Bibi Jung."

"Aku hanya mengingatkanmu. Rapat dengan para pemegang saham hanya dalam hitungan hari. Sampai hari itu tiba, aku harap kau dapat mempersiapkan diri atas apapun yang terputuskan."

Soo Young tertawa hambar mendengar ucapan Bibi Jung. Seolah-olah begitu percaya diri dan yakin bahwa Putranya akan menjadi pewaris perusahaan ini.

Perusahaan yang dibangun Ayahnya dari nol. Merintis usaha dengan segala kesulitan dan kerja keras. Hingga akhirnya sepeninggal Ayahnya, bagaimana mungkin Soo Young dapat berdiam diri melihat perusahaan ini jatuh di tangan orang asing? Orang-orang yang tidak pernah Soo Young anggap sebagai keluarga bahkan di hari mereka menginjakkan kaki ke rumahnya. Parasit.

"Aku mengakui kehebatanmu untuk merangkak sampai ke posisi ini. Tapi aku bukanlah Ayahku. Trik yang digunakan penjilat sepertimu tidak akan pernah berguna di hadapanku." Soo Young berucap rendah dan melangkah mendahului Bibi Jung. Meninggalkannya yang diam seribu kata dengan sumpah serapah memenuhi hati.

OOO

"Sekretaris Choi, apa rapat sudah berakhir? Atau apa Eomma sudah pulang lebih awal?" Seorang pria dengan balutan jas rapi tampak gelisah. Ia meneliti sekitar dengan sibuk. Berusaha mencari seseorang di tengah lobby perusahaan.

"Jung Hoseok." Suara seorang wanita paruh baya terdengar tegas. Memecah keheningan di lobby dan menciptakan perhatian dari beberapa karyawan yang beralu-lalang.

SKYSCRAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang