13

443 129 7
                                    

Setibanya di Rumah Kediaman, Taehyung memarkir mobil. Ia tidak langsung turun dan memerintahkan B Team untuk mengikutinya.

Hal pertama yang dilakukan Taehyung adalah menghubungi Jungkook melalui in-ear.

"Jungkook-a, dimana Nyonya Park?"

Di satu sisi, Jungkook yang sedang bersama dengan Soo Young di meja makan tentu tidak bisa menjawab dengan terang-terangan. Tentu saja itu akan menciptakan kecurigaan.

"Jungkook-a, apa kau mendengarku?"

"Bagaimana sarapanmu, Nyonya Park? Apa ada lagi yang kau inginkan?" Jungkook berucap dengan tersenyum lebar. Berusaha terdengar natural.

Taehyung tidak lagi menjawab. Seolah mengerti bahwa saat ini Jungkook sedang bersama dengan Soo Young.

Taehyung menoleh ke arah B Team dan mengangguk sekali. Seolah menjadi pertanda bagi mereka untuk mengikuti langkah Taehyung. Langkah yang membawa mereka ke gudang di sisi rumah.

"Masuklah." Taehyung memberi arahan dan menjadi orang pertama yang memasuki gudang.

Di dalam gudang itu masih terlihat sama seperti semalam. Namun kali ini sedikit berbeda lantaran tiga pria itu terlihat jauh lebih lemas. Tampak terkulai sembari bersandar pada dinding.

Taehyung membuka penutup mata ketiga pria itu kemudian menoleh ke arah B Team.

Tidak seperti yang diharapkannya, respon yang diberikan oleh B Team justru terkejut dan sedikit ...iba?

"Jangan memberikan tatapan seperti itu. Mereka adalah tiga orang yang menabrak mobil kalian."

Ucapan Taehyung dengan mudahnya membuat sorot mata B Team berubah. Ketiganya tampak terkejut dan membelalakkan mata. Lenyap sudah sorot mata iba dan khawatir melihat kondiri ketiga pria yang terikat di hadapannya.

"Mereka tiga orang yang menabrak mobil kami?" Salah satu anggota B Team berusaha memastikan kepada Taehyung.

"Benar. Aku yakin sudah mengatakannya tadi." Taehyung menjatuhkan tiga penutup mata itu asal. Bersedekap menatap ketiga pria yang tampak hampir setengah sadar.

Taehyung kemudian mengalihkan pandangannya pada B Team. Ketiganya tampak saling bertatapan kemudian turut menatap Taehyung.

"Apa yang kalian lihat di hari itu? Bagaimana semuanya dapat terjadi?"

Belum sempat B Team menjawab, pintu gudang kembali terbuka. Jungkook melangkah masuk dan membungkuk hormat pada Taehyung. Sama halnya dengan B Team yang segera menyapa.

"Dimana Nyonya Park?" Taehyung mengernyit. Ia khawatir Soo Young ditinggalkan sendirian di rumah. Meskipun posisinya saat ini hanya berada di sebelah rumah.

"Nyonya Park baru saja selesai sarapan dan hendak kembali ke kamarnya."

"Kau memastikannya?"

Taehyung bertanya was-was. Hal ini lantaran Soo Young sama sekali tidak tahu-menahu mengenai keberadaan tiga pria di gudang. Taehyung bermaksud untuk merahasiakannya hingga dapat menemukan pelaku yang sebenarnya. Oleh karena itu lokasi ini sama sekali tidak dapat diketahui oleh Soo Young.
...atau mungkin tidak.

Pintu kembali terbuka dan Soo Young terdiam di ambang pintu. Sontak membuat seluruh pasang mata membelalak terkejut menatapnya. Terlebih B Team karena mendapati seorang VIP yang seharusnya mereka jaga di hari itu.

"Nyonya Park." Taehyung segera menghampiri Soo Young. Berdiri tepat di hadapan wanita itu. Menghilangkan jarak di antara mereka untum meminimalisir penglihatan Soo Young.

Namun terlambat, Soo Young sudah melihat segalanya. Melihat tiga orang pria yang terikat sembari bersandar di dinding gudang.

"Apa yang terjadi, Kim Taehyung?"

Taehyung mengulurkan sebelah tangannya untuk menyentuh lengan Soo Young. Berusaha membawa wanita itu untuk keluar dari gudang. Namun Soo Young mengelak.

"Bukankah mereka pria yang disambut Park Jimin di hari kebakaran itu?"

Taehyung sedikit terkejut. Ia melupakan salah satu fakta bahwa Soo Young sempat melihat wajah ketiga pria itu. Menjadikannya tidak dapat menyembunyikan identitas tiga pria di dalam gudang.

"Benar, Nyonya Park. Aku saat ini-"

"Mengapa mereka ada di sini? Kau membawanya ke sini sejak kembali dari makan siang itu?" Soo Young bertanya menyelidik. Menatap lekat Taehyung di hadapannya.

"Aku akan mencari pelakunya."

Soo Young tertegun di tempatnya. Ia mengerjap beberapa kali kemudian mengalihkan pandangannya.

"...Tapi aku sudah tahu pelakunya."

Taehyung terkejut di tempatnya. Meragukan pendengarannya ketika mendengar bahwa Soo Young sudah tahu pelakunya. Benarkah begitu?

Soo Young menyalip dan melangkah masuk ke dalam gudang. Taehyung terlambat mencegahnya. Menjadikannya hanya dapat berdiri mengamati Soo Young yang berdiri bersedekap tepat di hadapan ketiga pria itu. Mereka sedikit mendongak, namun segera mengalihkan pandangannya mendapati Soo Young yang kini berdiri di hadapannya.

"Apa kalian memperoleh banyak uang untuk membunuhku?"

B Team membelalakkan mata. Cukup terkejut mendengar cara bicara Soo Young yang lugas dan tepat sasaran.

Sedangkan di satu sisi, Taehyung hanya tersenyum kecil mendengarnya. Ia sudah tahu bahwa Soo Young adalah wanita yang kuat. Ketika Ia melihat bahwa Soo Young menangis di hadapan Ayahnya dan di Jembatan Mapo, Taehyung tahu bahwa dibalik kuatnya diri itu masih ada kerapuhan. Meskipun begitu, Ia tetap mampu bangkit dengan kedua kakinya sendiri.

Berada di posisi Soo Young saat ini sangatlah tidak mudah. Taehyung mengetahui dan mengawasi segalanya dalam jarak terdekat. Menjadikan Taehyung beberapa kali merasa kagum dengan sosok Soo Young. Taehyung tahu bahwa suatu saat roda akan kembali berputar dan dunia akan kembali berpaling untuk Soo Young.

"Jung Hoseok. Apa pria brengsek itu membayar kalian dengan mahal?" Kali ini Soo Young berjongkok. Menyejajarkan pandangannya lantaran tiga pria itu enggan menatapnya.

Taehyung menatap Jungkook. Ia tahu bahwa Jung Hoseok adalah Kakak Tiri Soo Young. Pria yang telah mengambil alih perusahaan Ayah Soo Young.

Soo Young menarik kain penutup mulut pada salah satu pria yang diyakini sebagai ketuanya.

"Kau tidak mau menjawab? Apa kau masih berharap bahwa Jung Hoseok akan menyelamatkan kalian?"

Pria itu mendengus. Tampak meremehkan meskipun dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya.

Soo Young merasa begitu kesal. Ia hampir mati di tangan ketiga pria itu. Bahkan kini pria itu masih berani berlagak dan mendengus di hadapannya?

Soo Young beranjak berdiri. Ia menendang pundak kiri pria itu hingga membentur dinding dengan kencang. Soo Young menumpukan kakinya pada pundak pria itu dan balas mendengus.

Pria itu tampak mengaduh kesakitan. Sedangkan B Team tampak panik dan begitu terkejut dengan situasi ini. Sama sekali tidak menduga bahwa VIP yang seharusnya mereka jaga ternyata memiliki ...kemampuan spesial?

"Jawab aku sebelum kau kehilangan bahu kirimu. Apa Jung Hoseok yang mengirim kalian?"

Pria itu masih mengaduh kesakitan. Dua rekannya yang lain tampak menatap dengan panik. Takut jikalau target selanjutnya adalah mereka. Mulai berpikir apakah sebaiknya mulai jujur dan berbicara yang sebenarnya.

"Tidak masalah jika kau tetap tidak mau bicara. Mungkin kau masih sedikit bersantai lantaran masih memiliki bahu kanan."

"N-nyonya Park." Taehyung melangkah mendekat. Berusaha menenangkan Soo Young yang sudah hendak mengincar bahu kanan pria itu.

Ketika Soo Young menoleh menatap Taehyung, pria itu akhirnya buka suara.

"...Benar, kami berada di bawah perintah Presdir Jung Hoseok."

OOO

gimana ceritanya sampai sini? 🥺
komentar yuk pendapat kalian 😁

SKYSCRAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang