Sore itu suasana warung abah ramai. Warung abah sudah seperti rumah kedua bagi para mereka yang sering nongkrong disana. Bahkan saat tengah malam pun beberapa dari mereka masih setia duduk di sana dengan segelas kopi dan beberapa batang barang yang mengandung nikotin itu.
"Si Braga belum dateng juga?" tanya Naren yang turun dari motornya.
"Belum." jawab janu yang masih fokus dengan ponselnya.
"Kang jadi teu?" tanya salah satu adik kelas.
"Jadi engke peuting cuy"
(jadi nanti malam cuy)"Oh kalau malem mah kita balik dulu atuh, nanti malem ke sini lagi"
"Oh sok lah balik, malem jangan lupa kumpul disini" Ujar reyhan kepada adik kelasnya, mereka mengangguk lalu berpamitan.
"Udah pada dikasih tau ke yang lain malem nyerang?" ujar Braga tiba-tiba datang yang sambil melakukan highfive ala anak tongkrongan.
"Udah tadi sama gue, nunggu lo lama sih" katus Reyhan.
Braga terkekeh "Sensi mulu bos, dateng bulan lo" cibir Braga yang disusul tawa oleh teman-temannya.
"Aji mana?" tanya Braga.
"Di dapur bikin kopi"Jawab Leo.
"AJI AING PENGEN BUATIN KOPI DONG" teriak Braga.
"Berisik ga!" Tegur Naren.
"Jan,lo udah bilang ke si jabrig malem kita nyerang?" tanya Braga.
"Mereka duluan yang bilang ke gue,yaudah gue iyain aja."
"Gue heran sama SMA 1 mereka nyalinya cuma malem doang" ucap Reyhan.
"Lo tau kan bang, mereka dipandang baik sama semua orang, kalo mereka ketauan tawuran tuh sekolah namanya jelek" sahut Leo.
"Padahal isinya bejad semua" ujar Braga.
"Terus nanti malem bawa barang gak?" tanya marka.
Barang yang mereka maksud peralatan tawuran yang biasa mereka bawa.
"Bawa aja jaga-jaga kalau mereka bawa juga"
"Jadi bener yang bakar pos satpam antek-antek si jabrig?" Tanya Leo yang memastikan kembali.
"Yang berani mancing modelan begitu kan anak SMA 1" jawab Reyhan yang setujui oleh mereka.
"ANJING" umpat Braga spontan yang histeris karena segalas yang berisi kopi panas tumpah ke celana tepat bagian intimnya.
"ASTAGFIRULLA BANG SORRY HADUH PANAS GAK BANG?" seru Aji yang kaget. kakinya tersandung oleh kaki janu sehingga kopi yang ia bawa tumpah. sedangkan yang lain ikutan panik namun mereka tertawa.
"PANAS GOBLOK PANASSS!!"
"MASUK KEDALEM KOLOR HADUH PANASSS"
"Kipas woy! kipas" seru Naren yang panik di iringi dengan tawa.
"Es batu minta ke abah mar" pinta Janu yang masih tertawa.
"TOLONGIN AING ANJING MALAH KETAWA KALIAN"
Marka berlarian kecil ke arah abah yang sedang menyapu, ia masih tertawa melihat sahabatnya kepanasan.
"ABAH ES BATU BAH SEBALOK! BURU BAH SI BRAGA SAKAROTUL MAUT!"
Tak lama kemudain abah datang tergopoh-gopoh membawa sebalok es batu lumayan besar dan meletakannya dicelana Braga.
"ALHAMDULILLAH"
"Janu lo videon si braga gak?"
"yah lupa,ga balikan lagi dong ulang adegan histerisnya"
"Kayak anak perawan anjing" cibir reyhan yang berhasil membuat mereka tertawa,kecuali Braga yang masih kepanasan akibat kopi tumpah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGLIMA || Haechan✔️
Teen Fiction❝ Takut mah ke Allah dan abah, selain itu mah sikat aja ❞