Motor Braga yang berhenti di depan kedai kopi milik jaya membuat Biru turun dari motor.
"Katanya pulang?" Protes Biru yang kesusahan membuka kaitan helmnya yang ia pakai.
Braga yang turun dari motornya kemudian mengambil alih kaitan helm yg Biru pakai, "Temenin gue part time ya?"
Biru mengerutkan keningnya "Emang biasanya di temenin?"
"Ya enggak sih" Ujar Braga yang berjalan memasuki kedai kopi meninggalkan Biru yang masih berdiam menatap punggung lebar Braga.
Aneh, batinnya.
"Widihh brader kita" Sapa salah satu lelaki yang menyambut kedatangan Braga menghampiri mejanya lalu melakukan highfive ala anak tongkrongan pada umumnya.
"Apa kabar bang" Sapa Braga menepuk bahu teman lebih tuanya itu.
"Yah kayak biasa lah sibuk sama urusan kampus" Jawab lelaki yang bernama Yuslan.
"Halah si yus mah sibuk godain anak FK" Sahut lelaki yang bernama doyok.
Yuslan dan doyok teman tongkrongan Braga sekaligus mereka berdua alumni SMA Neo, yuslan termasuk langganan bolak balik ruang BK juga, persis seperti Jaya dan joni. Sedangkan doyok ia mantan ketua PK yang sekarang mereka menjadi teman tongkrongan.
"Ini cuma duaan wae?" (ini cuma berdua aja?") Tanya Braga.
"Udah pada balik"Jawab Yuslan.
Diliriknya perempuan cantik yang mengekor Braga. "Waduh siapa tuh dibelakang cakep bener" Ucap Yuslan yang melihat Biru yang di bekalang Braga. Membuat Braga menoleh kebelakang.
"Oh ini Biru temen gue" Braga mengenalkan Biru sembari menarik lengan Biru agar di sampingnya.
Yuslan yang mengelap kedua tangannya ke bajunya, "Kenalin yuslan gantara anak teknik mesin, alumni Neo paling ganteng" Tangan Yuslan terulur.
Biru membalas uluran tangan dari Yuslan "Biru" Ujar Biru yang tersenyum malu.
"Gue doy anak arsitektur, alumni Neo juga"
"Nama lo doyok bukan doy" sanggah Jaya segera yang baru saja datang membawa dua gelas kopi.
"SERAH GUE DONG?"Sahut Doy dengan nada kesalnya. membuat mereka tertawa. Teman-temannya merasa puas jika membuat Doy kesal.
"Bang joni kemana?"Tanya Braga yang mendudukan dirinya. Biru yang di belakang Braga, mengikutinya duduk di samping Braga.
"Ada kelas sore, makanya gue minta lo gantiin joni" Jawab Jaya. jaya tadi menghubungi Braga meminta untuk mengganti shift Joni.
"Tapi gue gak bisa lama-lama" Ujar Braga yang sembari membuka hoodie hitamnya.
"Serah lo dah" Sahut Jaya kemudian ia jalan ke belakang counter, mengambil orderan customer yang baru datang.
Braga mengasongkan hoodienya yang tadi ia pakai, Biru hanya mengeryit "Buat?" tanya Biru dengan nada bingung.
Braga berdecak pelan kemudian ia meletakan hoodienya menutupi paha Biru, "Nutupin paha lo" Setelah itu Braga berjalan ke arah belakang counter untuk memulai part timenya.
Sedangkan Doy dan yuslan yang di hadapan Biru masang ekspresi yang sama bingungnya.
"Dia emang sering kayak gini?" Tanya Biru menghadap ke arah doy dan yuslan.
Doy menggaruk kepala belakangnya,"Malah baru kali ini ru" Jawab Doy yang tersenyum bingung.
"Baru kali ini juga Braga bawa cewek" Timpal yuslan yang di setujui dengan anggukan oleh Doy.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGLIMA || Haechan✔️
Teen Fiction❝ Takut mah ke Allah dan abah, selain itu mah sikat aja ❞