22.

10.1K 755 1
                                    

Siang ini Natalia ada beberapa pertemuan yang harus ia ikuti. Kemarin malam ia sedikit terlambat menangani pasien vip nya. Alhasil lagi-lagi ia kena marah dan berujung hukuman lagi. Bukan main-main ia bahkan di kasih tugas sosial sejauh mungkin, di hari weekend pula.

Sebenarnya hukuman itu hanyalah tekdung lalala. Alias siapa juga dari mereka yang mau menjadi relawan sosial di pedalaman. Terlebih keadaan di lapangan sangat kacau. Jarang dari mereka yang mau mengabdikan diri kecuali mereka benar benar mencintai negara. Kesimpulannya Natalia hanya dijadikan kambing hitam.

Hari ini ia ada beberapa pertemuan dengan para relawan lainnya untuk pembagian wilayah tempuh. Ia tak berharap banyak setidaknya ia hanya ingin hal ini cepat berlalu dan ia bisa pulang dengan selamat.

Ketika ia keluar dari kamar Natalia kembali bertemu dengan Sagara. Rupanya pemuda ini masih di sini belum pulang juga. Ia hendak melewati begitu saja tanpa menyapa tapi mata Sagara lebih cepat dari yang ia duga.

"Kemana lo panas-panas gini udah rapi?" Tanya Sagara mengamati Natalia dari atas sampai bawah.

Menghela nafas berat lalu Natalia menjawab,

"Ada hal penting yang ngga bisa gue jelasin. Lo sendiri kenapa nggak  pulang? Betah banget di rumah orang."

"Udah gue bilang, gue ada pemotretan sekarang gue lagi nungguin manager gue jemput kesini. Gue kan nggak bawa mobil." Ucap Sagara,

Benar kini Natalia iri dengan Sagara. Hidupnya hanya leyeh-leyeh saja banyak nganggurnya tapi sekali muncul di layar kaca sudah mengantongi banyak uang.

"Kenapa muka lo sepet amat?" Tanya Sagara menyadari raut muka masam milik Natalia.

"Nggak ada, gue berangkat duluan ya." Ucap Natalia.

"Oke hati-hati kalau bosen lo bisa telpon gue.." Teriak Sagara

****

Hari ini Sagara sudah berada di tempat pemotretan. Saat ini mood nya tidak karuan mulai dari baju yang tertukar salah ukuran, hingga mua yang telat hingga fans yang masuk ke lokasi pemotretan.

Jujur saja dua jam di dalam studio sangat menyiksanya. Jika saja ia bisa membatalkan segalanya, sayang nya Rosika sendiri yang memilih project ini. Kali ini ia tidak bisa kembali mengacau, bisa-bisa Rosika memecatnya beneran.

"Haikal.." Panggil Sagara pada Haikal yang duduk ngadem di pojokan.

Haikal mendekat pada Sagara, entah hal apalagi yang akan Sagara keluhkan hari ini.

"Apa?" Tanya Haikal ketika sudah mendekat.

"Haikal pliss bujukin Rosika dong.. Gue nggak bisa dateng ke acara itu ah!" Keluh Sagara lagi,

Kini Haikal duduk ia akan kembali mengomel pada Sagara,

"Mereka cuma minta lo jadi mentor, nggak muluk-muluk bahkan lo jebolan dari pencarian bakat yang sama. Apa sih yang lo raguin?" Tanya Haikal,

"Karena Amerika jauh." Ceplos Sagara,

Haikal kini mencoba bersabar,

"Kemarin lo nggak mau ke Paris. Sebagai ganti nya mereka cuma nyuruh lo lakuin pemotretan buat majalah. Sekarang lo mau nego apa lagi?" Keluh Haikal memijat pelipisnya,

"Nama lo lagi di atas ga.. Maka dari itu kita harus manfaatin sebaik-baiknya. Ayolah banyak brand ternama yang mau ngajakin kerja sama apa harus di tolak?" Ucap Haikal,

"Tapi semuanya dari luar negeri!" Ucap Sagara membaca bolak balik agenda nya sebulan kedepan.

"Bukannya itu baik? Bahkan nggak semua artis Indonesia bisa kaya lo ga. Lo harus manfaatin kesempatan ini sebaik-baiknya." Bujuk Haikal,

CELEBRITY SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang