3.

18.4K 1.4K 5
                                    

Kedatangan Sagara di ruangan Rio, sangat sangat tidak penting. Tadinya Sagara iba, temannya mau mati masa tidak dijenguk? Tapi kini lihat! Yang dijenguk sudah sehat seperti semula. Astaga buang-buang waktu saja!

"Woy ale-ale kenapa lo bisa di Bali?" Tanya Sagara tanpa basa-basi kepada si bocah Sableng satu ini.

Yang ditanya hanya menoleh lalu kembali memandang kearah televisi.

"Gue mau liburan keless" Ucapnya dengan santai.

"Terus kenape lo bisa bersimbah darah gitu? Sampek ada luka kaya gitu?" Tanya Sagara masih mencoba bersabar atas tawa saudara yang ditanyanya

"Oh gue ngejar banci! Terus di srempet bule!" Ucap Rio ngasal yang semakin mendidihkan Sagara.

"Lu ngejar kunti apa banci?" Jelas Sagara tau itu bukan luka kecelakaan biasa. Tetapi dia masih mencoba bersabar dengan jawaban absurd dari Rio.

"Elah lo macem emak emak komplek ya, kepo bener." Kata Rio masih mencoba mengalihkan pertanyaan Sagara.

"Terus kenapa lo bisa tau gue ada di Bali coba?" Tanya Sagara.

"Kan ada tuh poster lu dijalan-jalan nah pas gue nguber nguber banci noh gue liat elo. Jadi gue tau kalo lo ada di Bali" Jawab Rio sekenanya.

"Rio jawab yang bener! Gue masih sabar yah!" Kata Sagara sambil mencoba meredakan amarahnya. Dari tadi manusia satu ini memancing dimusnahkan. Bagaimana bisa pertanyaan nya tidak dijawab sama sekali.

"Oke oke apa lagi selanjutnya?" Sahut Rio yang kini menghadap ke Sagara.

"Lo nemu banci dimana?" Nahkan Sagara ikut sableng! Sinting emang. Kini Rio yang balik tertawa.

"Sagara udahlah lo gila diem aja udah jagain gue supaya aman!" Ucapnya.

Sagara menghembus memukul meja yang ada di depannya. Astaga Rio memang gila! Sia-sia sudah dia menemani Rio disini juga meminta mengosongkan jadwal hingga dua minggu kedepan untuk merawat Rio, karena apa balasannya? Kini sang Sang teman malah senyam senyum sehat walafiat makan dengan lahapnya sambil tertawa melihat televisi tanpa menjawab satupun pertanyaannya. Harusnya dia senang atau dia jengkel karena Rio yang tidak memiliki rasa malu? Setidaknya mengucapkan terimakasih untuk Sagara atas pengorbanan nya?

"Gue rasa lo cepet juga pulih ya setelah kemarin buat gue hampir mati berdiri dengan datang bersimbah darah udah sekarat mau koit pula." Cetus Sagara.

Rio menghentikan kunyah apel ditangannya. Sagara ternyata masih kembali bersuara.

"Bersyukur dong bro gue bisa bertahan hidup. Malah lemes gitu! Berkat gue juga nih nama lo trending topic! Btw mobil baru boleh lah." Ucap Rio yang malah membuat Sagara semakin menjadi.

"Harusnya gue bunuh lo ditempat kejadian! Udah nyesel gue kesini, lo juga kagak cerita apa apa. Balik gue kehotel ngantuk mau tidur." Balas Sagara sambil menyambar hoodie di sampingnya.

"Pak komar makan tomat, udah Sagara bodo amat" Candaan Rio yang langsung dibalas tatapan tajam oleh Sagara.

"Gue pulang, kalo butuh apa apa nanti teriak aja orang suruhan gue bakalan jaga didepan nanti." Sagara berdiri mendekati pintu, lalu kembali menatap sang teman.

"Awas aja lo sampai posting foto gue lagi mati beneran lo!" Ancam Sagara yang langsung disambut tawa oleh Rio.

Kini Sagara memilih pulang beneran karena disini bersama Rio hanya membuatnya emosi.

***

Sagara kini berada di dalam mobil, sambil menjalankannya kearah hotel. Tubuhnya terasa sangat lelah, pegal pegal serta pikiran yang tidak tau kemana.

Sagara melihat kesamping kiri nya dimana ada sosok yang dia lihat kemarin malam. Iya benar, dokter yang berada dirumahsakit tempat Rio dirawat.

Natalia, gadis itu menyita perhatian Sagara. Dia berjalan kaki dengan wajah yang lelahnya. Menyabrang jalan sambil memegangi kepalanya yang terasa semakin berat. Sagara berhenti di sisi jalan melihat kearah gadis itu sambil menghitung. Bila di sinetron biasanya dia akan pingsan bukan? Wkwkek

Dan benar dalam hitungan ketiga Natalia hampir terjatuh berbarengan dengan motor didepannya yang hampir menabrak nya. Tidak tau mungkin benar drama.

Segera Sagara turun dari mobilnya dan mendekati Natalia dan menempelkan tangannya pada dahi Natalia, terasa panas. Benar tidak salah lagi badan Natalia kini panas. Pantas saja. lalu kini muncul pertanyaan dibenak Sagara. Dia harus apa?

Kini jalanan sepi, hanya ada dua pilihan Sagara meninggalkan Natalia disini? Atau membawanya ikut serta.

"Gue harus apa?! Gamungkin gue tinggalin disini, tapi ngga mungkin gue bawa sama gue." Ucap Sagara sambil berdiri di depan Natalia.

Kini Sagara jongkok, menepuk pelan pipi si cewek ini.

"Woy bangun, lu beneran atau pura pura sih!" Kata Sagara, yang mulai setengah panik.

"Okey gue bawa lo!" Putus Sagara akhirnya sambil mengangkat tubuh Natalia. Dan dibawa nya Natalia ke mobil.

"Setelah ini? Astaga gue nggak mungkin bawa dia ke hotel kan? Sagara lo gila." Ucap Sagara sambil memukul kepalanya.

"Atau gue jatuhin dia di sini aja? Kan udah rame nih pasti di tolongin orang kan? Atau gue tinggalin dia di parkiran rumah sakit biar dia dirawat? Asss gue harus apa." Ucap Sagara sambil memukul setir mobilnya.

Lalu kini dia berbalik melihat kebelakang dimana ada Natalia,

"Tapi gue nggak tega" Ucap sagara.

CELEBRITY SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang