23.

9.3K 912 8
                                    

Natalia keluar dari gedung pertemuan dengan sedikit lega, setidaknya ia hanya akan mengikuti para petinggi berjalan kesana kemari dan berfoto di depan kamera. Ada gunanya juga ternyata jadi orang cantik batinnya dalam hati.

Belum sempat ia meninggalkan tempat ada dua orang pengawal yang mengadangnya. Dari raut mukanya mereka agak menyeramkan. Tetapi yang ia tau bukankah mereka termasuk pengawal menteri?

"Maaf dok mohon ikut saya Bapak Bimantara mau bertemu anda." Kata pengawal tersebut.

Natalia terkejut tapi ia mencoba tenang,

"Bapak Bimantara Ranuspati?" Tanya Natalia,

"Iya dok." Jawab Pengawal tersebut.

"Bapak menteri pendidikan?" Ulang Natalia bertanya ia masih tak percaya,

"Iya dok.." Ulang pengawal tersebut,

"Tapi saya salah apa? Mau apa beliau ketemu saya?" Tanya Natalia,

Kedua pengawal tersebut hanya diam, tidak mengerti harus menjawab apa.

"Silahkan ikuti mobil kami." Kata pengawal tersebut.

Natalia mengangguk dengan sedikit kepercayaan ia pun mengikuti mobil di depannya entahlah ia akan sampai mana.

Sambil merapalkan doa dan berpikir akan kesalahannya. Apakah pasien VIP kemaren salah satu kerabat menteri?

Panggilan masuk berasal dari Sagara, dengan segera Natalia mengangkat nya.

"Apa?" Tanya Natalia sambil fokus mengikuti mobil didepannya.

"Gue lagi bosen." Ucap Sagara di seberang, ia memang bosan pemotretan telah berakhir tetapi kemungkinan akan sedikit lama karena ia harus bertemu beberapa staff untuk membahas event selanjutnya.

"Gue lagi sibuk." Kata Natalia dengan cepat hendak mematikan telepon.

"Dari suaranya lo lagi di jalan?" Tebak Sagara,

Natalia kini menghembuskan nafasnya kasar dan berhenti di lampu merah.

"Lo bener dan sekarang gue lagi di jalan dan ketakutan setengah mati." Kata Natalia sambil menyenderkan diri di kursi kemudi. Lampu merah masih lama batinnya.

"Kenapa lo nabrak orang?" Tanya Sagara asal.

"Gue dipanggil sama Bapak Bimantara Ranuspati Menteri Pendidikan Indonesia gimana gue  nggak takut, gue yakin banget pasien VIP kemarin salah satu kerabat beliau." Kata Natalia, kini ia kembali melanjukan mobilnya.

Sagara mematung di seberang. Natalia nggak salah orang kan? Ia benar-benar bertemu Bima Ranuspati?

"Sagara.."

Teriakan Natalia teracuhkan, Sagara masih mematung di seberang.

"Sagaraaa!!" Teriak Natalia membuat Sagara tersadar akan lamunanya.

"Gue tau lo terkejut juga kan? Ngapain juga orang sepenting dia nemuin dokter baru macem gue?" Keluh Natalia,

"Lo nggak usah ikut mikir gue.." Kata-kata Natalia terjeda

"Puter balik sekarang jangan temuin dia." Kata Sagara diseberang memerintah Natalia.

Natalia terkejut,

"Telat kayaknya udah sampe." Kata Natalia menghentikan mobilnya di depan rumah megah milik kediaman Bima Ranuspati.

Sagara langsung berdiri dari duduknya.

"Dimana lo sekarang?" Tanya Sagara, ia berdiri menyambar kunci mobil di depannya.

"Rumahnya kayaknya besar banget gila sih." Kata Natalia keluar dari mobil dan melihat sekeliling.

"Lewat sini dok." Kata Pengawal tersebut menujukkan arah.

Natalia mengangguk mengikuti,

"Gue matiin yah.." Kata Natalia, kemudian sambungan itu mati begitu saja.

Sagara mengumpat diseberang. Ia melajukan mobilnya ugal-ugalan. Sagara menelpon seseorang tetapi tidak diangkat. Ia membanting kasar setir mencoba secepat mungkin sampai di lokasi.

****

Natalia terkagum-kagum akan arsitektur bangunan megah ini. Rumah ini di desain sangat apik layaknya hotel.

"Maaf dok Pak Bima belum datang masih dalam perjalanan. Mohon tunggu sebentar di sini." Kata Pengawal yang dari tadi bersamanya.

"Okeey.." Ucap Natalia, lalu ia duduk di kursi kayu menghadap ke pemandangan taman bunga di depannya.

"Mau minum apa dok?" Kini ganti seorang maid yang menanyainya.

"Apapun" Jawab Natalia karena ia binggung mau minta apa. Biasanya di film-filmnya adegan seperti ini ia akan disajikan banyak makanan mewah kan?

Beberapa menit menunggu akhirnya yang ditunggu tiba. Bapak Menteri tersebut datang dengan beberapa pengawal. Bisa dikatakan cukup banyak juga.

"Maaf saya membuat anda menunggu lama." Katanya sambil mengulurkan tangan pada Natalia.

Natalia menerima uluran tangan tersebut.

"Enggak apa-apa pak justru saya merasa terhormat karena bisa bertemu dengan orang seperti Bapak." Kata Natalia sambil tersenyum.

"Gimana kalo kita sambil makan? Chef saya sudah menyiapkan beberapa makanan apa dokter sibuk?" Tanya Pak Bima,

Natalia menggeleng dengan cepat,

"Kebetulan saya sedang cuti hari ini." Kata Natalia, tampaknya Pak Bima juga tak akan memakannya hidup-hidup.

Kini mereka berpindah keruang makan. Ruangan luas yang terasa begitu hangat namun terasa agak dingin.

"Silahkan duduk dok.. Semua makanan ini saya jamin enak chef kami ini salah satu chef terbaik di negeri ini." Katanya menyambut Natalia.

Natalia sedikit takut sejujurnya tetapi ia tersenyum canggung dan mengiyakan.

"mohon maaf saya lancang tetapi ada apa ya bapak ingin menemui saya?" Tanya Natalia ia sudah tidak sabar bodo amat juga di cap tidak sopan.

Bima menghentikan makannya dan menatap Natalia.

"Tidak apa saya hanya ingin mengenal kamu apa tidak boleh?" Tanya Bima,

Natalia masih diam, dia masih tidak mengerti maksud orang ini.

"Saya dengar kamu sangat cakap dan pandai di bidang kamu. Bahkan kamu salah satu lulusan kedokteran termuda di negeri ini." Katanya melanjutkan ucapan.

Belum sempat Bimantara melanjutkan ucapannya pintu dibuka secara paksa. Mengagetkan keduanya. Bahkan beberapa maid yang ada di sana langsung membungkuk.

Orang itu Sagara. Natalia kaget apa yang diperbuat Sagara disini.

"Keluar semua!" Kata Sagara berteriak, membuat Natalia bangkit dari duduknya dan menghampiri Sagara.

"saga.. Apa yang kamu lakuin!" Kata Natalia ketika mendekat.

Sagara meraih tangan Natalia dan mendekat pada Bimantara.

Natalia sangat takut apa yang akan dilakukan Sagara.

"Minta maaf sekarang sagara!!" Kata natalia berbisik,

Tetapi Sagara acuh ia hanya diam menatap manusia di depannya ini.

"Maaf pak.. Kami minta maaf sudah tidak sopan.." Kata Natalia

"Sagaraaa.." Kode Natalia,

"Saya nggak akan minta maaf pada anda. Karena anda sendiri yang menyeret Natalia kesini." Kata Sagara,

Natalia tambah terkejut apa yang bocah tengik ini bicaran coba.

"Dia yang secara sukarela masuk kesini." Kata Bimantara,

"Saya nggak peduli apapun yang terjadi jangan pernah melibatkan Natalia." Kata Sagara lalu ia menyeret Natalia keluar dari Ruangan tersebut.

"Raden Mas Sagara Rion Ranuspati berhenti di tempat!" Teriakan Bima membuat beberapa maid dan pengawal di depan pintu bersiap siaga.

Seketika dunia Natalia runtuh ditempat hidupnya mungkin akan berakhir sampai disini.

CELEBRITY SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang