PROLOG

47.2K 2.1K 15
                                    


Berkali-kali sagara menghembuskan nafasnya kasar. Berjalan mondar-mandir diatas atap. Pikirannya kacau, sekarang seharusnya dia berada diatas panggung, menghadiri salah satu acara konser bersama sederet musisi lainnya, tetapi hal itu sekarang bukan persoalan yang menganggu pikirannya, saat ini Rio, sahabatnya sedang berada di meja operasi. Pikirannya cemas, bagaimana bisa lelaki tolol itu melenggang pergi berhari-hari lalu tanpa malunya menghubungi Sagara meminta nya menjemput di pinggir jalan, dan ternyata dia juga berada di Bali. Yang lebih menyebalkan ketika Sagara datang Rio tidak sadarkan diri dengan bersimbah darah.

Handphone Sagara kini berbunyi, menampilkan puluhan misscall dari sang manager. Saat ini mungkin tim nya kelimpungan mencari Sagara. Lelaki itu berdiri menatap pemandangan di depannya. Tersaji pemandangan kota Denpasar yang padat dengan kendaraan yang berlalu lalang. Masih dengan menatap ponsel nya dia mengumpulkan tenaga, kini dia menaiki pembatas dan berteriak. Tiba-tiba ada seseorang yang menariknya kebelakang, membuatnya kejengkang untung saja dia mampu mengembalikan keseimbangan tubuhnya sehingga dia tidak sampai menimpa tubuh seseorang yang kini memeluknya erat dari belakang seolah menyalurkan kekuatan padanya.

Natalia, gadis yang kini dibelakang Sagara memejamkan matanya untung saja dia menyelamatkan nyawa pria ini. Bila tidak mungkin dia akan menjadi salah satu saksi dalam percobaan bunuh diri ini.
Sejujurnya Sagara tidak mau melepaskan  tangan yang kini berada di perutnya, tapi kesadaran menguasainya, dia melepaskan tangan itu dan membalikkan tubuhnya. Tiba-tiba satu tamparan mendarat di pipinya.

"Kalau mau bunuh diri jangan disini! Ini rumah sakit!" Ucap perempuan didepan Sagara dengan berapi-api. Sedangkan Sagara, menatap acuh manusia didepannya. Jadi gadis ini mengira dia ingin bunuh diri? Yang benar saja!
"Lo kebanyakan nonton drama korea!" Ketus Sagara dengan menatap Natalia tak kalah pedas.
"Wait.. Wait  muka lo enggak asing sama sekali" Kerut Natalia sambil menatap lekat wajah Sagara dia merasa pernah melihat lelaki ini tetapi dimana?
Sedangkan kini yang ditatap kembai berdecih, bagaimana bisa gadis ini tidak mengenalinya? Oke Sagara berasumsi pasti gadis ini salah satu fans yang menguntitnya dan kini berpura-pura tidak mengenalinya, baiklah cara yang sangat klasik.
"Makasih tapi tadi gue nggak berniat untuk bunuh diri!" Jawab Sagara seolah mebuyarkan lamunan Natalia yang masih mencoba mengingat sosok didepannya ini. Belum sempa Natalia membalas ucapan Sagara, tiba-tiba saja ponsel Sagara berbunyi.
"Halo? Gimana operasinya lancar? Oke gue kesana sekarang." Sahut Sagara lalu melangkah pergi meninggalkan Natalia dengan jari yang masih mengacung dan terdiam.
Tunggu dulu, jadi kini? Dia ditinggalkan begitu saja oleh lelaki di depannya tadi? Benar-benar tidak memiliki sopan santun. Kini Natalia menghentak-hentakkan kakinya dan meninggalkan rooftop rumah sakit ini. Kini dia sudah tidak mood untuk bersantai disini, sebaiknya sekarang dia pulang.

CELEBRITY SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang