5.

15.7K 1K 6
                                    

Sagara kini tengah menunggu di mobil, Natalia tadi sedang numpang ke toilet. Ya dia serba numpang, numpang kendaraan, numpang makan numpang toilet.

"Woy cepetann..!" Teriak Sagara ketika Natalia terlihat berjalan santai.

"Sabar kali orang masih jalan di teriakin lo kira lomba lari ha?" Ucap Natalia,

Kini Sagara hanya memasang muka bodoh seolah-olah tidak mendengarnya.

"Ini hutan ya?" Tanya Natalia

"Bukan hotel." Sahut Sagara, kesal. Sudah tau itu hutan masih juga nanya.

"Sebenernya kita mau kemana sih? Lo nipu gue ya?" Ucap Natalia,

"Heh tadi lo sendiri juga udah tau kita dimana pake nanya lagi. Kalau gue mau nyulik lo udah daritadi gue iket kali nggak gue kasih makan." Ucap Sagara.

Kini Natalia kembali diam.

Setelah beberapa menit mereka berdiam diri kini Natalia kembali bersuara,

"Kok mobilnya aneh sih?" Ucap Natalia,

"Iya juga kok kayak bocor yah.." Guman Sagara,

"Weh.. Berhenti berhenti makin goyang goyang nih. Lo mau bunuh gue ya.." Ucap Natalia,

Kini Sagara juga merasakan hal yang sama kini dia mengerem mendadak,

"Santuy dong ngerem dadakan banget." Protes Natalia, tetapi hal itu tidak didengarkan oleh Sagara.

Sagara segera turun dari mobil nya dann mengecek keaadan bannya. Natalia pun ikut serta

"Kenapa?" Tanya Natalia.

"Noh bisa lihat kan lo?" Ucap Sagara sambil menunjuk ke arah ban yang bocor.

"Yaudah sana cepet ganti." Kata Natalia mencoba memberi Sagara perintah.

Sagara hanya diam.

"Kenapa diem? Lo nggak bisa ganti ban mobil?" Tanya Natalia to the point.

Sagara menoleh, enak saja dia dikatai tidak bisa ganti ban mobil. Dikira dia banci apa.

"Ya bisa lah." Ucap Sagara

"Yaudah sana cepet ganti." Kata Natalia.

Sagara pun membuka bagasi mobil nya. Dan ternyara tidak ada ban serep.

"Anjing!" Umpat Sagara.

"Kenapa?"

"Lo lihat kan nggak ada ban serep. Sekalipun ada itu cuma satu. Dan yang kempes dua." Ucap Sagara memberi penjelasan.

Hal tersebut membuat Natalia melotot tidak terima. Bagaimana bisa?

"Apa? Gimana sih lo? Lo jebak gue ya? Bener-bener yalo!" Ucap Natalia sambil melayangkan pukulan Bertubi-tubi kepada Sagara.

"Gue nggak tau awh, berhenti sakit." Ucap Sagara menghentikan tangan Natalia.

"Lo kayak gini cuma buang buang tenaga tau nggak." Ucap Sagara,

Natalia menyadarinya. Dia hanya buang-buang tenaga.

"Terus kita gimana?" Tanya Natalia

"Udah jalan dulu sambil cari bantuan," Kata Sagara

"Apa lo bilang? Jalan?"

"Terus mau lo apa? Nunggu disini sampe pagi?" Tantang Sagara.

"Ya lo kan bisa pesan apa gitu.. Atau minimal grab car lah!" Ucap Natalia

Kini sagara teringat, benar juga dia bisa menelpon orang suruhan untuk mengantar mereka berdua. Ketika Sagara membuka hp nya tetapi layarnya tak kunjung menyala.

"Sialan hp gue mati gue lupa charger. Lo bawa charger nggak?" Tanya Sagara,

"Yaenggak lah!"

"Yaudah sini pinjem hp lo gue mau telpon orang." Kata Sagara, Kini Natalia masuk kedalam mobil dan mengambil handphone nya.

"Nih!" Ucapnya sambil menyerahkan handphone pada Sagara,

Sagara mengetikkan nomor di hp Natalia, namun tiba-tiba saja hp tersebut juga ikut mati.

"Sialan! Hp lo juga mati." Kata Sagara.

"Hah!?" Kini Natalia merebut ponselnta mencoba memencet semua tombol asal.

"Sialan beneran mati!" Keluhnya,

Sagara menghebuskan nafasnya,

"Nggak ada pilihan lain, kita harus jalan setidaknya sampe kita nemuin bantuan." Kata Sagara,

"Yatapi.."

"Oke lo mau tetep disini? Yaudah terserah." Kata Sagara,

Natalia pun menghentak-hentakan kakinya. Dasar manusia payah!

"Huss.. Lo denger suara itu nggak?" Tanya Natalia,

"Suara apa sih? Angin?"

"Bukan itulohh.."

Tiba-tiba saja petir menyambar dengan keras membuat Natalia terkejut dan menghamburkan diri kearah Sagara,

"Apasih lepasin! Lepasin nggak!" Ucap Sagara, namun Natalia masih enggan melepaskannya.

"Kalo di film horor biasanya habis ini ada setan keluar." Ucap Natalia

Sagara mencoba melepaskan diri dan..

"Itu itu setan nya huaaa.." Teriak Sagara sambil berlari meninggalkan Natalia,

Natalia ikut panik,

"Woy curut tungguin gue.." Teriak nya mengejar Sagara,

Sagara kini kelelahan karena berlari, dia mencoba mengatur nafasnya.

"Sialan lo.. Gue taut beneran ada setan ya?" Tanya Natalia,

"Enggak gue boong abis lo lelet bnget jalannya pegel kaki gue." Canda Sagara

"Eh liat deh disana ada lampu tuh yuk sana." Ucap Natalia sambil berlari kearah cahaya diikuti oleh Sagara,

"Sialan ini sih homestay." Keluh Sagara,

"Udah bersyukur lo sana minta minum." Ucap Natalia ngasal,

"Ngawur ya lo!"

"Kedalem yuk nanya dulu." Kata Sagara, Natalia pun menganggukkan kepalanya mengikuti Sagara,

"Malam Pak ada yang bisa dibantu?" Tanya pegawai homestay tersebut.

"Maaf nih pak mau nanya pemukiman masih jauh ya? Saya mau cari bengkel." Ucap Sagara,

"Kalau pemukiman sih depan itu ada mas, tapi jam segini udah pada tutup." Ucapnya

"Yaaah gimana dong?" Kata Natalia,

Sagara melihat Natalia,

"Yaudah lah pak kamar 2" Ucap Sagara,

"Lah kok?"

"Gue mau nginep sini untuk malam ini. Kenapa lo nggak mau?" Tanya Sagara,

"Yaaa..tapi.."

"Udahlah kalau lo nggak mau yaudah gue nginep sini terserah lo mau jalan kaki atau gimana juga." Ucap Sagara,

Natalia pun menatap horor ke Sagara,

"Ini jadinya gimana?"

"Iya Pak dua kamar ya.." Ucap Sagara,

Bapak itu pun memberikan kunci pada Sagara,

"Nih kunci lo. Udah ya jangan ganggu gue lagi! Gue mau istirahat." Ucap Sagara,

Natalia kini hanya pasrah, semoga saja hari cepat pagi. Supaya dia bisa lekas kembali pulang.

CELEBRITY SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang