45.

8.5K 735 5
                                    

Angin yang berhembus begitu keras, jendela yang awalnya terbuka kini terbanting keras lalu tertutup. Hari ini tidak mendung tapi suasana hati Sagara yang benar-benar kecau. Kamarnya tertutup rapat lampunya bahkan tidak di nyalakan, si pemilik kamar hanya terdiam duduk dibawah bersandar pada sofa menatap jendela depannya yang kini menampilkan keramaian kota.

Sagara tidak pulang ke rumahnya ia sedang berada di tempat persembunyiannya dimana tidak ada satu pun yang tau. Sagara masih belum berlari jauh tenaganya hilang, entah bagaimana ia sangat lemas. Dering ponselnya daritadi terus berbunyi, Rio, Rosika dan Haikal begitu giat menelponnya.

Malam ini ia tak lagi yakin untuk tetap berdiri di dunianya. Mendengar kejelasan peristiwa mengejutkan langsung dari Bima membuatnya benar-benar terguncang. Dari awal Sagara hanya terlalu membenci keluarganya, terutama Romonya. Sagara terlalu hanyut dalam kemarahannya tanpa ia ketahui bahwa dia sendirilah sumber kegaduhan di Ranuspati.

~flasback on

Hari pertama kepulangan Sagara di Indonesia.

"Waw kita terbang lagi. Hebat hanya kita disini dad? Dimana mommy?" Tanya Sagara,

Bima menatap putra semata wayangnya dengan tersenyum tanpa menjawab.

"Mommy akan menyusul seperti biasa right? Kemana kita pergi dad?" Tanya Sagara.

"Indonesia. Kita akan ke rumah nenek. son tetap duduk tenang ya jangan loncat-loncat kamu belum sembuh." Jawab Bima ketika Sagara mulai beranjak dari kursinya.

------

Kini mereka telah sampai kembali di kediamanan Ranuspati. Sagara tertidur tenang di kamar yang asing baginya, tidak dia sudah bangun sekarang ia hanya berkeliling disekitar kamar.

"Wow kamar ini lebih besar dari kamar mommy." Katanya takjub,

Bocah kecil itu terlonjak kaget ketika mendengar beberapa bantingan di lantai bawah berbarengan dengan teriakan yang terus menggema. Rasa penasaran akhirnya membawanya keluar dari kamar menjelajahi lebih jauh.

"Apa masih kurang? Makam Victoria bahkan masih basah apa kalian nggak memberikan waktu untuk saya dan Sagara untuk berduka?" Kata Bima sambil terduduk di bawah kaki Ibunya.

"Le.. Tolong jangan berulah lagi turuti Romo mu. Ibu nggak bisa bantu lagi dan jangan berkata seperti itu di depan Romo mu nanti kamu tau Romo itu seperti apa." Kata Nyimas Ratu.

"Tapi-"

Kini pintu utama yang terbuka menampakkan sosok paruh baya namun masih terlihat gagah.

"Bangun, berkali-kali kamu bersujud di kaki Ibumu pernikahan itu nggak akan Romo batalkan." Kata Surya Ranuspati.

Bima ganti berdiri menghampiri Romonya.

"Saya yakin nggak bisa lari lagi, tapi saya hanya mau tau satu hal tolong jawab jujur."

"Kenapa kalian begitu membenci Victoria? Apa salah dia?" Tanya Bima,

Belum sempat menjawab Surya malah memusatkan perhatiannya pada bocah di ujung tangga yang sedang mengamati.

Sadar tengah di perhatikan Sagara kini buka suara.

"Dad.." Kata Sagara

Bima kini menghapus air matanya dan menuju ke Sagara.

"Kamu terbangun karena dad? Ayo kita kembali tidur sudah malam Saga." Ajak Bima,

Sagara hanya diam meraih tangan Bima yang berdarah.

"Gapapa ayo kembali." Ajak Bima,

CELEBRITY SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang