55.

13.7K 782 41
                                    

Setelah lama bergelut dengan pemikirannya akhirnya Sagara memutuskan untuk datang ke acara di keraton. Meskipun sambil berat hati dan sedikit ketakutan namun dia tetap berusaha berdamai dengan keluarganya. Hati kecilnya masih menginginkan hangatnya rumah, akan tetapi ketakutan juga masih menghantuinya.

"Kok di hotel sih sa? Ngga sekalian nginep aja?" Tanya Natalia diseberang,

Yang ditanya merebahkan diri dengan nyaman.

"Ya belum terlambat juga kalau aku berubah pikiran buat balik ke Jakarta." Kata Sagara,

"Jangan ngawur ya Sa, selangkah lagi kamu nggak boleh nyerah dan balik. Tapi kalau memang kamu ngerasa belum mampu ngelawan ketakutan kamu okey kamu boleh balik. Aku ngga mau kamu kenapa-napa lagi." Ucap Natalia,

"Iya sayang bawel banget si aku Cuma bercanda lo. Kamu lagi apa?" Tanya Sagara mencoba mengalihkan pertanyaan

"Aku lagi siap-siap nih mau ke rumah sakit. Kamu mau bicara sama Raven dulu mumpung aku masih di rumah dan Raven baru pulang sekolah masih makan si sama sus di belakang."

"Loh Juna belum pulang ya? Raven sendirian dong sama sus?" Tanya Sagara,

Natalia tau akan kekhawatiran Sagara,

"Maaf ya aku ngga bisa jaga Raven sepenuhnya aku udah ambil cuti kemarin aku ngga enak sa kalau harus ngga masuk lagi, tapi aku udah bilang Arjuna kok kalau dia harus cepet pulang, dua jam lagi dia pulang." Ucap Natalia,

"Aku yang minta maaf udah repotin kamu jangan merasa bersalah yaa. yaudah nanti aja deh aku telpon Arjuna kalo udah nyampe kamu berangkat aja sayang."

"Beneran nih? Aku matiin ya?"

"Iya matiin aja. Aku juga mau cari makan dulu."

"Hati-hati ya sa.. Love you sa."

"Love you too Semangat babe."

Ketika sambungan telepon sudah benar-benar mati Sagara melempar handphone nya begitu saja kesebelahnya. Natalia memang tak pernah gagal membuatnya merasa tenang. Baru saja hendak memejamkan matanya tiba-tiba pintunya diketuk.

Ketika pintu terbuka terpampanglah wajah tak berdosa Haikal.

"Hehehe gue tau lo belum makan jadi inisiatif beliin dan pastinya aman tanpa ada foto-fotoan ketemu fans segala macem." Sagara yang hendak buka mulut akhirnya malah menghela nafas.

"Aman ngga ada yang liat" Tanya Sagara

Haikal mengangguk dengan percaya diri lalu masuk begitu saja. Lalu duduk di sofa disusul oleh Sagara.

"Gue ngga mau di marahin Rossika dikira makan gaji buta jadi sebaiknya lo makan makanan yang enak, lezat, bergizi, higienis dan tentunya halal jangan minta aneh-aneh besok lo juga makan masakan chef alagi."

Sagara tak mengelak sedikitpun ia juga tidak menginginkan apapun sekarang. Baru saja memasukkan satu sendok makanan ke mulut Haikal sudah kembali buka suara.

"Enak?" Tanya Haikal

"Enak nape?"

Haikal kini mengayunkan tangannya ke depan wajah Sagara. Membuat Sagara menaikkan salah satu alisnya binggung. Dia memberikan sendok dan garpu di depannya ke tangan Haikal.

"Kok sendok sih? duit sa ganti dulu sini."

Sagara mengehela nafas lagi, sudah di duga pasti ada yang tidak beres.

"Anjing lu kesini malah jadi beban morotin gue lagi." Gerutu Sagara dengan melempar dompetnya ke tangan Haikal.

yang di lempari hanya nyegir.

CELEBRITY SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang