24.

9.7K 821 3
                                    

Ketika pintu terbuka benar saja banyak pengawal dan maid yang berada di depan pintu. Tanpa memperdulikan teriakan ayahnya Sagara terus berjalan keluar sambil menarik Natalia. Entahlah apakah ini keputusan terbaik atau bukan Sagara tak mau Natalia terlibat dalam urusan keluarga nya yang rumit.

Berbeda dengan Natalia yang sudah mati kutu. Dia tidak berani melakukan apapun kakinya lemas. Bahkan mau bicarapun lidahnya kelu. Ia terlalu terkejut dengan keadaan ini.

"Mas Sagaaa..." Teriak wanita parubaya memakai kebaya yang berusah payah mengejar Sagara.

Sagara memberhentikan langkahnya mendengar teriakan suara yang ia kenal. Wajahnya melunak yang tadinya sangat kaku kini menjadi senyuman. Orang itu merupakan pengasuhnya waktu kecil.

"Mbah Anjar.. Kenapa? Jangan lari yaampun.. yaampun.." Kata Sagara kini ia melepaskan gengaman tangan pada Natalia dan menghampiri wanita itu.

"Mas Saga apa kabar? Makannya gimana? Yaallah berapa lama mbah nggak ketemu Mas Saga.." Katanya sambil melihat haru ke arah Sagara.

Natalia kini terduduk lemas di tanah.

"Kula baik mbah.. Mbah jaga diri ya Saga mau pulang dulu." Kata Sagara kini tersenyum dan merangkul wanita itu.

"Mas Saga juga jaga diri yoo.." Katanya melepaskan pelukan dari Sagara,

"Kanjeng Eyang katanya kangen mas Sagaa.. Mas Saga cepet balik yo, semua orang disini kangen mas Saga.." Tambahnya,

Sagara tertawa sumbang, kembali kerumah ini adalah hal yang tak mungkin ia lakukan. Serindu-rindu nya ia dengan eyangnya tak akan ia kembali pada keluarga ini.

"Saya nggak akan kembali.. Jaga diri mbah baik-baik yah kita akan ketemu di luar, Sagara pamit." Kata Sagara kemudian pergi berbalik menghampiri Natalia dan mengulurkan tangannya.

"Sanggup berdiri atau minta digendong?" Tanya Sagara,

Dengan puppy eyes Natalia berkata,

"Gendong" Suara itupun mengecil dan Membuat Sagara gemas.

Tanpa banyak bicara Sagara menggendong Natalia dan masuk ke  mobilnya.

***

Sagara mengangkat telepon dari Haikal, bahkan puluhan missed call menghantui nya.

"Kenapa bicara aja." Kata Sagara,

"Lo dimana? Udah gue bilang tunggu sebentar. Gimana dong ini meetingnya?" Kata Haikal,

Sagara menoleh kepada Natalia yang masih terdiam.

"Gue sama Natalia mau pulang." Jawabnya,

Haikal terdiam di ujung, apa katanya dengan Natalia? Batin Haikal.

"Bahkan lo sama Natalia?"

"Kita bicarain nanti oiya tolong ambil mobil Natalia di rumah Bima Ranuspati." Kata Sagara

"Bima bimantara Ranuspati?? Apa? Bokap lo ga?" Tanya Haikal kaget.

"Iya udah gue matiin yaa okee." Kata  Sagara kemudian mematikan sambungan teleponnya.

Sagara menepikan mobilnya di pinggir jalan. Ia tau Natalia terkejut akan latar belakangnya yang tak banyak orang tau. Meskipun belum tau apa yang Romo nya bicarakan pada Natalia tapi Natalia tetap membutuhkan penjelasannya.

Sagara meraih tangan Natalia yang sedikit bergetar.

"Gue tau lo butuh penjelasan. Meskipun lo cuma pacar pura-pura hal seperti ini nggak pantes lo dapetin. Gue akan menjamin keselamatan lo." Kata Sagara meyakinkan Natalia.

Natalia langsung menoleh menatap miris Sagara. Entahlah berapa banyak yang Sagara sembunyikan, tetapi melihat Sagara tadi keluarganya tak kalah menakutkan.

"Gue lebih takut akan bokap lo yang tau segalanya tentang gue. Gue nggak tau berapa banyak yang udah dia gali tentang gue." Kata Natalia,

"Apa terlalu mudah buat orang kayak kalian mempermainkan kaum lemah kayak gue. Rupanya mempermainkan privasi orang atau mencari asal-usul hal biasa buat kalian. Tapi satu yang lo tau gue sangat takut." Ucap Natalia,

Sagara menghela nafas, rupanya Romo nya juga telah mencari tau siap Natalia.

"Gue minta maaf atas nama bokap gue. Tapi nat.. Gue mohon jangan benci gue. Gue nggak akan sama dengan bokap gue." Ucap Sagara yakin, ia bisa merasakan betapa takutnya Natalia.

"Gue juga nggak akan permainin perasaan lo. Gue siap tanggungjawab apapun yang terjadi nanti." Tambah Sagara.

"Meskipun harus lawan keluarga lo nanti?" Tanya Natalia, ia jelas tau cowok bangsawan macam Sagara tidak akan mudah. Meskipun ini hanya pura-pura tapi ia juga layak mendapatkan perlindungan bukan?

"Gue udah memerangi mereka jauh sebelum kenal lo." Kata Sagara sambil tersenyum.

Natalia kini balik membalas senyum Sagara untuk saat ini sepertinya Sagara bisa diandalkan.

"Okee kayaknyaa kita perlu liburan. Gimana lo setuju?" Tanya Sagara,

"Besok gue kerja." Kata Natalia,

"Besokkan? Berarti sekarang bisa." Ucap Sagara kini ia menginjak gasnya lagi.

"Mobil gue gimana?" Tanya Natalia

"Nanti biar diambil Haikal." Jawab Sagara,

"Terus sekarang mau kemana? Kita juga nggak bawa apa-apa mau kemana?" Tanya Natalia

"Berisik."

****

Arjuna menghempas diri ke atas kasur. Setelah pertandingan tadi ia langsung pulang. Badannya begitu lelah ternyata main tanpa pemanasan bikin linu-linu juga.

Lagu Fancy milik Twice kini telah berputar keras di kamarnya. Setiap kali ia penat memanglah Twice penawarnya.

"Tzuyu noona gomawo." Kata Arjuna lalu sambil memejamkan mata.

Dering ponsel Arjuna berbunyi,

"Apa kak?" Tanya Arjuna,

"Kakak nggak pulang malem ini kamu baik-baik ajakan dirumah?" Tanya Natalia,

Arjuna berdeham, hal seperti ini kerap terjadi. Tapi ini aneh..

"Kakak dimana? Kok aku denger suara Bang Sagara?" Tanya Arjuna,

Suara di seberang ganti Sagara,

"Iyaa gue tenang aja gue nggak akan apa-apain Nata kok." Ucap Sagara,

Arjuna langsung terbangun dari rebahannya dan mematikan lagu yang mengalun.

"Lo bawa kakak gue kemana mau mati lo!!" Teriak Arjuna frustasi. Kakaknya juga ada ada saja.

Kini Natalia merebut kembali ponsel miliknya.

"Dek apa yang ada dipikirkan kamu nggak akan terjadi oke? Udah tenang aja kakak juga udah telpon teman-teman kamu biar nemenin kamu dadaaaah.." Kata Natalia lalu mematikan sambungan teleponnya.

"Kaakk.. Kaakk.. Haloo?"

Sambungannya terputus.

Kini bel berbunyi tanda ada tamu. Arjuna berjalan kedepan pintu untuk membukakannya.

Begitu pintu terbuka Arjuna terkejut masalahnya sudah ada ketiga manusia yang selalu mengikuti nya.

"Mau apa kalian kesini?" Tanya Arjuna sinis

"Kita? Tadi ditelpon kakak lo katanya suruh nemenin lo disini. Jadi kita bertiga memutuskan untuk nginep ye nggak bro? Buat perayaan juga joinnya lo di tim basket." Jawab Vincent,

Brukkk.. Arjuna menutup pintu sekeras mungkin

"Pulang kalian jangan kesini lagi gue nggak butuh ditemenin." Kata Arjuna

Sedangkan mereka bertiga berteriak-teriak dari luar memanggili Arjuna.

CELEBRITY SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang