Benci&Cinta - 11

1.3K 127 27
                                    




=================================================

.Police Station.

====================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

====================

====================================




Perjalanan menuju kantor polisi dari rumah Thalya agak cukup jauh, harus berputar arah dan melewati beberapa titik-titik jalan yang macetnya gila-gilaan meski sudah cukup malam, membuat gue jadi agak larut tiba di kantor Polisi.

Setiba di kantor polisipun gue segera menuju ruang pemeriksaan yang ada di lantai 3 dari gedung tersebut dan masih setia mencoba menelpon Kai yang dari tadi no. handphonenya masih mati, mungkin itu juga alasan kenapa Ocean menelepon gue untuk dateng karena hape Kai mati dari tadi.

Setelah sampai dilantai 3 dan berdiri tepat di depan pintu yang berisi stiker
'Ruang Pemeriksaan' cukup besar di badan pintu tersebut, gue mengatur nafas gue agar terlihat lebih baik, mengetuk pintu lalu masuk kedalam ruangan dengan warna cat yang cukup hangat bagi gue untuk sebuah ruangan pemeriksaan kantor polisi dimana yang selalu gue bayangkan sangat suram dan kelam.

Karena sebelumnya gue yang ga pernah ke kantor polisi atau urusan dengan polisi sampai ke dalam-dalam ruang pemeriksaan gini dan lain-lain, gue cuma tau melalui film-film yang gue tonton aja, jadi ya bayangan ke-sok tahuan gue ini udah cukup tinggi.

Well, sesaat setelah masuk ke dalam ruangan, mata gue melihat sosok Ocean duduk di salah satu kursi plastik putih menghadap seorang polisi wanita yang tersenyum ramah ketika melihat gue masuk kedalam ruangannya.

Well, sesaat setelah masuk ke dalam ruangan, mata gue melihat sosok Ocean duduk di salah satu kursi plastik putih menghadap seorang polisi wanita yang tersenyum ramah ketika melihat gue masuk kedalam ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya? ada yang bisa saya bantu?"
Tanya polwan tersebut dengan suaranya yang ramah.

"Malam, saya Samuel kakak dari Ocean"
Jawab gue se-segera mungkin dan disana gue bisa melihat kedua pundak Ocean menegang.

Polwan tersebut bangkit dari kursinya dan mengulurkan tangannya ke gue, dengan cepat gue menyambut dan kita berdua salaman.

"Malam pak Samuel, saya Gisel... Silahkan duduk"

The Sweetest Sin. (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang