Malam yang biru - 09

1.6K 152 28
                                    

====================================================

Raja Ampat Restaurant, The SHOU Hotel Jakarta.

==================================================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

================
==================================



Sore ini, setelah hampir sebulan gue tidak pernah ngobrol dengan Kai seperti layaknya seorang sahabat, akhirnya hari ini kesempatan tersebut datang.


Di waktu jam kerja gue akan berakhir Kai mencari gue ke kitchen dan mengajak gue "little meeting" nanti di Raja Ampat restaurant yang memang sering di pakai oleh Kai untuk menghabiskan waktu beberapa saat sesudah jam kerjanya selesai.


Gue sudah mengganti chef jacket gue dengan kemeja biru, selesai mengurus beberapa keperluan yang gue serahkan kepada asisten gue karena besok gue libur dan kini duduk berhadap-hadapan dengan Kai.


Kita berdua hanya memesan beer dan beberapa jenis kacang, seperti biasanya saat dulu yang sering kali kita lakukan.

"Ga kangen lo, sama gue?"
Kai memulai pembicaraan sembari membuka beer kaleng dingin yang baru di taruh oleh salah satu waiter.


"Tumben lama lo siapnya?"
Gue menjawab pertanyaan Kai dengan pertanyaan lagi, dan dia tertawa.


"Hah..."
Kai merebahkan punggung ke sandaran sofa dan kini gue membuka kaleng beer milik gue.


"Ga tau deh, padahal kerjaan juga dikit ga banyak, cuma ya... Ya guenya terlalu lama mikir kali ya, jadi baru berani nyari lo sekarang" -Sambungnya


Gue sebagai sahabat seorang Kai, tau dan paham betul karena hubungan kita dari awal seperti ini, di saat dia ada masalah atau sedang banyak pikiran, dia akan menjauh sementara dari gue dan saat tiba waktunya dia siap untuk bercerita, dia akan datang ke gue.

Dan gue tidak pernah mau atau hadir terlebih dahulu, seolah-olah superhero yang akan membantu dia, well mungkin akan terdengar aneh tapi semisal seperti itu, gue jatohnya jadi seperti pahlawan kesiangan.

Gue akan ada di saat dia benar-benar siap karena Kai seorang pribadi yang agak susah terbuka, dan dia juga tidak memiliki banyak teman.
6 tahun terakhir ini juga gue cuma tau dia kalo keluar-keluar ya cuma sama gue, Ocean dan Nathalya.

Selebihnya, ya teman-teman biasa atau beberapa atasan kantor yang hanya numpang lewat sapaan dan canda biasa.

Gue memberi gesture siap untuk mendengarkan ceritanya, Kai yang juga sudah menangkap signal itu, kembali membuka mulut.

The Sweetest Sin. (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang