Positif! - 08

1.4K 134 13
                                    





=================================================

Himalayan's Hospital.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


===================
================================







Gue sedang duduk di salah satu deretan bangku khusus untuk para ibu-ibu hamil yang akan memeriksa kondisi kandungan mereka masing-masing, dan untungnya antrian sudah cukup sepi, gue mendapatkan nomer antrian 167 dimana gue adalah pasien Wendy yang terakhir karena udah ga ada lagi siapa-siapa disana selain gue dan dua ibu-ibu yang juga sedang menunggu untuk masuk ke ruangan Wendy.


Meskipun gue saudara sepupu Wendy, tapi gue tetep ikutin peraturan yang ada, gue tetep telfon terlebih dahulu untuk mendaftar dan ikut antri.

Well, akhirnya giliran gue sudah tiba entah kenapa tiba-tiba telapak tangan gue kembali berkeringat dan suhunya berubah menjadi super dingin, gue mengetuk pintu ruangan Wendy dan masuk.

Wendy yang saat itu sedang sibuk mencatat sesuatu di sebuah buku besar dan kemudian melirik kearah gue, kemudian tersenyum lebar.

Wendy yang saat itu sedang sibuk mencatat sesuatu di sebuah buku besar dan kemudian melirik kearah gue, kemudian tersenyum lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nath-nath..."
Serunya super riang, Wendy bangkit, menggunakan hand sanitizer lalu memeluk gue
"Baru juga 3 hari yang lalu ketemu udah kangen lagi lo ama gue"

Gue yang masih memeluknya pun tersenyum kecil, kemudian tak lama gue dan Wendy saling melepaskan pelukan, lalu gue duduk di kursi depan meja kerjanya sedangkan Wendy duduk di atas meja kerja dan meminum teh hangatnya.

"Ada apa nih? lo mau ngajak gue dinner nanti? ya mumpung gue udah ga ada pasien lagi sih, bolehlah"
Cerocosnya yang dari dulu memang begitu.

"Gu-gue kesini, ya emang mau ajak lo dinner tapi sebelum itu gue mau minta tolong sama lo.."

"Minta tolong apaan?"
Ekspresinya berubah menjadi serius dan dia menaruh mug teh yang dia genggam disisi kanannya, kemudian turun dan duduk di sebelah gue.
"Ada apa Nath?" lanjutnya dengan nada yang juga khawatir, mungkin karena dia sudah menangkap signal dari diri gue yang super-duper gugup.

The Sweetest Sin. (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang