Amnesia! - 51

757 111 26
                                    


===========================================





.SAMUEL.

Gue disini sudah hampir 4 jam, berarti sudah pukul 11 malam dan Thalya belum juga sadar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue disini sudah hampir 4 jam, berarti sudah pukul 11 malam dan Thalya belum juga sadar.

Tadi gue baru saja selesai menyelesaikan dish terakhir untuk di hidangkan ke salah satu tamu penting dari Dubai dan gue mendapatkan telepon dari Ayu, asisten Thalya kalau Thalya di rumah sakit, dia pingsan.

Tanpa pikir panjang gue langsung pergi kesini tanpa mengganti baju terlebih dahulu karena itu hanya akan membuang-buang waktu, gue juga harus merelakan waktu gue untuk berbincang dengan tamu penting gue itu, tapi itu semua gak sebanding sama keadaan Thalya sekarang.

Di selama perjalanan gue gak ada bayangan, apa yang sebenarnya membuat Thalya pingsan?

Karena Thalya itu, gak pernah pingsan selama ini, selama gue tau dan kenal dia.
Bahkan dia sempet bertanya saat dulu kita Ngumpul-ngumpul, dia bertanya.

"Eh, rasanya pingsan tuh apa sih??  Gue seumur-umur gak pernah, heheheee.."

Dapet telepon dia pingsan, gue kaget dan gak tenang banget.

Sampai akhirnya gue sampai, gue ketemu Ayu dan beberapa pegawai lainnya yang nganterin Thalya ke rumah sakit, lalu mereka menjelaskan semua yang terjadi tadi di kantor.

Alexa Seoharsojo, perempuan yang merupakan anak satu-satunya salah satu pengacara ternama Indonesia,  mungkin bukan hanya di Indonesia, tapi di beberapa negara Asia lainnya karena gue pernah membaca artikel tentang beliau yang di bahas ataupun di wawancara oleh media asing.

Beliau juga seorang pengacara senior dimana hanya menerima pembayaran dengan dollar ataupun emas batangan.

Dia datang dan melakukan beberapa percakapan dengan Thalya hingga pegawai yang lainnya menemukan perempuan itu keluar dan Thalya berteriak histeris didalam ruangannya sebelum pingsan.

Gue benar-benar penasaran dengan isi percakapan mereka, apa dan separah apa hingga istri gue bisa pingsan seperti ini!

Gue menggenggam tangan Thalya, mengelus nya lembut memberikan sinyal jika gue sudah disini, meski dari awal gue sudah lakukan hal itu, bahkan gue sudah menggantikan baju kerjanya dengan piyama yang di kirimin Benny pake ojol buat Thalya, lalu mengikat dan merapikan rambutnya agar nanti saat dia sadar, dia tidak merasa berantakan.

Gue pake merem sebentar karena gue sudah mulai agak mengantuk tapi tangan gue dan Thalya masih bertaut.

Thalya kebangun, gue juga reflek kebangun, dia kelihatan ketakutan dan gak mau lepasin tangan gue sama sekali, bisa terasa dari kekuatan cengkraman nya.

The Sweetest Sin. (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang