"Ay," Serkan memanggil gadis berjilbab putih dihadapannya.
Aisy menoleh ke arah belakangnya, menatap sejenak lelaki yang berlari ke arahnya.
"Lo mau kemana?" tanya Serkan.
Aisy memalingkan wajahnya, lalu mengeluarkan bukunya. 'Saya mau ke lab biologi,'
Serkan mengeryitkan keningnya. "Lo sudah bisa bicara kan Ay?"
Aisy menganggukkan kepalanya.
"Kenapa lo masih nulis di buku ini, lo kan bisa ngomong langsung sama gue."
Aisy menggelengkan kepalanya, lalu melambaikan tangannya ke arah Serkan dan pergi dari sana.
"Saya gak mau bang Serkan ingat Sheila karena mendengar suara saya," gumam Aisy sebelum benar-benar pergi dari sana.
Sedangkan Serkan menatap Aisy dengan bingung, kenapa akhir-akhir ini Aisy seperti menjauh darinya? Apa dia ada membuat Aisy kesal akhir-akhir ini?
Tiba-tiba tangan seseorang melingkar di bahu lelaki bermata biru itu, sontak saja Serkan langsung mengambil tangan itu dan membantingnya.
"Serkan!!" Luhan menatap marah Serkan yang sudah membantingnya.
Serkan terkejut. "Sorry Han, lo juga kenapa tiba-tiba rangkul gue. Lo tau kan gue paling sensitif sama sentuhan,"
"Lo kenapa akhir-akhir ini, kejar Aisy terus kayak anak ayam?" tanya Parka yang baru saja datang bersama Lintang.
"Gue kira cuma gue aja yang rasain," ucap Lintang sambil menatap tak percaya Parka.
Serkan menundukkan kepala lalu memasukkan kedua tangannya ke kantong celananya.
Lelaki bermata biru itu tidak menjawab pertanyaan Parka, Serkan pergi dari sana diikuti ketiga sahabatnya.
Teryata Serkan pergi ke ruang musik, lelaki itu duduk di hadapan ketiga sahabatnya.
Lelaki itu meletakkan handphonenya di atas meja membuat ketiga sahabatnya bingung.
"Coba kalian lihat video itu,"
Ketiga sahabatnya menonton video itu.
Video itu adalah video Serkan dan Sheila enam tahun yang lalu, Serkan menemukan video itu di laptop lama Ayahnya.
"Ini Sheila?" tanya Parka.
Serkan menganggukkan kepalanya.
"Mirip dengan Aisy kan?" kini Serkan yang bertanya kepada sahabatnya.
Ketiga sahabatnya menganggukkan kepala.
"Tapi suara mereka agak beda, disini suara Sheila lebih cempreng." ucap Luhan.
"Gue juga mikir gitu," timpal Serkan.
"Sheila masih SD di video ini, belum puber. Mungkin sekarang suaranya gak cempreng lagi," jelas Lintang.
Serkan menjetikkan jarinya lalu menunjuk Lintang sambil mengangguk-anggukkan kepala. Lelaki bermata biru itu menepuk pundak Lintang bangga.
"Lo jenius Tang!" ucap Serkan.
Lintang menatap datar Serkan. "Lo anak biologi masa gak tau tentang ini?"
"Setau gue cuma cowok yang berubah suaranya," ucap Parka.
Serkan menatap Parka, tatapannya mengatakan Parka untuk diam saja.
"Cinta bisa buat lo bego," ucap Parka.
Serkan memukul meja dengan semangat. "Gue yakin Aisy itu Sheila,"
Lelaki bermata biru itu menatap ketiga sahabatnya lalu Serkan menjelaskan rencana selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERKAN
Teen FictionSequel cerita Zirco. Serkan Fariz Kharisma, seorang lelaki SMA yang mendapat gelar badboy Alim, troublemaker, manusia paling dihindari di sekolahnya. Ikuti alurnya, nikmati prosesnya. #Serkan2k20