Pertandingan 2

1.5K 153 32
                                    

Cklek

Pintu utama geng Loaves terbuka, terlihat dua orang lelaki masuk ke dalam markas.

Amanda menatap Serkan. "Gue yang kalah atau lo?!"

Serkan malah tersenyum. "Mending buka mata lo lebar-lebar, lihat siapa yang di belakang lo."

Amanda menoleh ke arah belakangnya, gadis itu langsung terkejut. Dia bukan melihat sekutunya tetapi musuhnya.

"DIMANA RAMA SAMA IAN!?" Amanda emosi sekali saat tidak melihat ketua geng Poseidon dan geng Vernom itu.

Brakk

"Maap Ser, gue telat. Tadi sholat dhuha dulu gue," ucap Galih sambil nyengir.

"Hai bro! Masih hidup kan lo?" tanya Levin seraya melambaikan tangan.

Serkan hanya menggelengkan kepala lalu menatap Amanda. "Gue yang kalah atau lo?!" ucap Serkan mengulang kata-kata Amanda.

Gadis itu mengepalkan tangannya kesal. "Dimana mereka?!"

"Maksud lo dua banci yang satunya pake jaket biru sama yang satunya pake jaket merah? Tadi kita apain mereka Gal? Gue lupa." ucap Levin sambil menyenggol ketua geng Mandala disampingnya.

Galih pura-pura berfikir, lalu lelaki itu menatap Amanda. "Rama? Dia sudah kami kalahkan di tengah jalan, Ian? Kabur setelah liat Rama kalah. Para pengikutnya? Ikut kabur dengan Ian, selesai. Ada pertanyaan?"

"Sekarang cuma ada dua pilihan, bubarin geng Loaves atau kami yang bubarkan?" tawar Serkan.

Amanda hanya terdiam.

"Atau lo perlu bahan pertimbangan?" tawar Levin lalu dia memberi kode agar anggota mereka masuk ke dalam ruangan tersebut.

Seluruh anggota geng X-Jupiter, geng Mandala dan geng Scorpion masuk ke dalam markas hingga memenuhi markas geng Loaves yang luas itu.

"30 persen banding 100 persen, menurut lo siapa yang bakal menang?" ucap Serkan.

Kini anggota geng Loaves memandang ketuanya, sepertinya mereka akan menyerah saat ini juga.

Amanda menghela nafasnya. "Okey, geng Loaves bubar saat ini juga. Tapi lo harus dengerin ini Ser!"

Gadis itu memutar suara dari handphonenya.

"Lo mau lakuin apapun untuk gue kan?" terdengar suara Amanda.

"Iya," jawab seorang lelaki.

"Gue mau tau rencana penyerangan lo ke geng Poseidon."

"Untuk apa?"

"Ya gue mau tau aja, siapa tau gue bisa naklukin geng lainnya dengan rencana itu."

"Okey,"

Lalu lelaki itu mengatakan semua rencana penyerangan geng X-Jupiter.

Klik

Amanda mematikan rekaman suara itu. "Lo pasti tau itu suara siapa kan?"

Serkan menatap Parka. "Maksud lo apaan?!"

"Gue yang salah, lo bisa keluarin gue." aku Parka.

Serkan menghela nafasnya. "Jelasin ke gue nanti, sekarang jangan nampakin muka lo dihadapan gue."

"Dan lo Man! Mulai sekarang geng Loaves bubar! Sampai gue ketemu ada yang pake jaket itu, gue bakal bakar!"

Sungguh Serkan sedang emosi berat saat ini.

Lelaki bermata biru itu berjalan keluar. Serkan melewati Galih dan Levin, Serkan hanya menepuk pundak mereka lalu pergi dari sana.

"Serkan!" panggil Lintang tetapi tidak dihiraukan oleh Serkan.

SERKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang