Sebenarnya gue lagi bingung, entah kenapa tiba-tiba gue bisa ngikutin Aisy mulu. Padahal gue baru dua hari kenal sama dia, apa cuma gara-gara mukanya mirip sama Sheila? Atau mungkin gue penasaran sama dia?
Seperti sekarang ini gue lagi ngikutin di kantin, gue lagi lihat dia pesen makanan sama temannya. Gue disini nggak sendiri, gue ditemenin sama Luhan.
"Ser, lo kenapa sih ngikutin cewe itu mulu?" bisik Luhan.
Kenapa Luhan berbisik? Luhan berbisik karena gue dan dia sedang memata-matai Aisy, jadi gue gak boleh sampe ketahuan buntutin dia.
Gue dan Luhan sedang duduk meja paling pojok, jadi gue bisa lihat Aisy dari jauh.
"Serkan, gue lagi nanya ini! Dijawab napa?!" omel Luhan.
Etdah si Luhan mulutnya lemes banget kayak admin lambe turah! Mending gue ajak Parka tadi, eh tapi gue gak mau Parka lihatin Aisy nanti dia tambah naksir lagi. Apalagi kalau gue bawa Lintang? Hemmm..
"Diem napa Han?! Gue kan sudah bilang cewek itu mukanya kayak Sheila makanya gue penasaran."
Luhan meminum air minumnya lalu menatap gue. "Kenapa lo nggak ajak dia kenalan langsung? Jadi lo bakal kenal banget dia sebenarnya siapa?"
Gue menggelengkan kepala, kayaknya penyakit amnesia nih bocah kambuh lagi.
"Luhan ganteng, kemarin kan gue memang sudah kenalan sama dia tapi dia lagi ngambek sama gue gegara gue labrak Rara."
"Serkan ganteng, makanya jangan jahat sama cewek. Jadinya Aisy gak mau sama lo kan!" balasnya.
Gue menatap Luhan, gak tau diri amat nih orang! Kemarin juga dia ikut panas-panasin gue di depan Rara.
"Luhan ganteng-"
"Idih kalian jadi pasangan homo ya! Daritadi muji satu sama lain, istighfar woy!" tiba-tiba ada suara ghaib dan gue tau siapa pemilik suara ghaib ini.
Jreng jreng
Teryata si Parka.
"Kalian ngapain sih? Kayak om-om mesum, sambil liatin Aisy lagi." ucap Parka sambil teriak.
Gue dan Luhan langsung menutup mulut Parka lalu pergi dari kantin sebelum Aisy melihat gue yang masih buntutin dia.
"Bego ya lu Ka! Gue sama Serkan lagi buntutin Aisy! Parka Atmajaya Silalahi!!" ucap Luhan dengan emosinya.
"Ya gue mana tau!!! Xiao Luhan Ganendraaa!!" balas Parka.
Teman gue gak ada yang waras, tolong ditenggelamkan di sungai nil saja:)
Ekhemmm
Seseorang berdehem dibelakang kami, sontak saja kami menoleh ke belakang. Di depan kami kini terlihat seorang gadis berjilbab hitam, bertubuh kecil, berwajah bersih suci dan bercahaya.. eh?
"Aisy?" ucap kami bersamaan.
Aisy menggelengkan kepalanya, lalu menulis sesuatu di buku kecilnya.
'Kan saya sudah pernah bilang, kak Serkan jangan ikuti saya lagi.'
Gue hanya menyeringai membaca itu. "Lo pikir lo siapa? Ngapain gue ngikutin lo! Kuker banget!"
'Kalau begitu bagus deh!' setelah menulis itu Aisy langsung pergi dari hadapan kami.
Gue langsung menatap Luhan dan Parka yang sedang melihat gue dengan mulut terbuka.
"Woy! Iler tuh iler!" ucap gue sambil menyentil kepala mereka satu persatu.
Tiba-tiba Luhan balik menyentil kepala gue. "Kepala lo kebentur apa sih! Kok bisa bego gini!"
Gue mengusap kepala gue. "Emang gue kenapa sih?! Gue masih ganteng gini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SERKAN
Teen FictionSequel cerita Zirco. Serkan Fariz Kharisma, seorang lelaki SMA yang mendapat gelar badboy Alim, troublemaker, manusia paling dihindari di sekolahnya. Ikuti alurnya, nikmati prosesnya. #Serkan2k20