Menguntit

3.8K 252 7
                                    

Seorang gadis sangat risih sekali karena seorang lelaki bermata biru terus mengikutinya dimanapun dia pergi.

Aisy menoleh ke arah belakang, disana masih terlihat Serkan yang sedang berpura-pura bernyanyi dan mengalihkan pandangannya dari tatapan Aisy.

Lalu gadis itu berjalan lagi, dan Serkan terus membuntutinya dari belakang.

"Gimana caranya supaya bang Serkan gak ikutin aku lagi ya?" batin Aisy seraya berfikir.

Bukk

Tiba-tiba seorang lelaki tak sengaja menabrak Aisy, sehingga gadis itu membungkukkan badannya dan menangkupkan kedua tangannya kepada lelaki itu untuk meminta maaf.

"Woyy!! Kalau jalan yang bener, lo jangan tabrak cewek gue juga!" ucap Serkan sambil menggenggam kerah seragam lelaki itu.

"Gue minta maaf bro, gue gak sengaja nabrak cewek lo!" ucap lelaki yang menabrak Aisy.

Gadis berjilbab itu hanya menatap heran kedua lelaki itu.

"Cewek gue? Sejak kapan aku pacaran sama bang Serkan? Pacaran kan dosa!" batin Aisy.

"Alahh alasan lo!!" Serkan hendak menghantam lelaki dihadapannya namun dengan cepat Aisy menahan lengan lelaki itu.

Serkan menatap Aisy yang sedang menggelengkan kepalanya, seolah-olah menyuruhnya agar tidak berkelahi.

Serkan melepas genggamannya lalu menepuk pundak lelaki itu. "Untung cewek gue bidadari,"

Aisy hanya menggelengkan kepalanya. Lalu gadis itu mengeluarkan buku kecilnya.

'Aku bukan cewek kakak'

"Kalau lo gak mau jadi cewek gue, gimana kalau lo jadi gadis gue aja?" tawar Serkan sambil memasang wajah sok polosnya walaupun sebenarnya lelaki itu ingin tertawa melihat ekspresi Aisy yang terkejut.

Gadis itu menulis lagi. 'Aku serius kak!'

"Kata Umma gue, gue harus cari cewek yang mirip kayak Umma. Karena mata lo coklat kayak Umma gue, kulit lo putih kayak Umma gue dan lo satu-satunya cewek berhijab di sekolah ini. Jadi lo adalah calon kandidat untuk ibu dari anak-anak gue," ucap Serkan dengan pedenya.

Aisy malah menatap datar kakak kelasnya ini-_-

'Aku gak mau'

Serkan hanya tersenyum santai. "Emang gue ada tanya lo mau atau nggak? Gue juga gak peduli dengan jawaban lo,"

Setelah mendengar ucapan Serkan, Aisy langsung pergi sambil menahan emosinya.

"Dasar pemaksaan!" rutuk Aisy, kalau dia bisa berbicara pasti gadis ini akan mengomeli Serkan habis-habisan.

Sedangkan Serkan hanya tertawa karena lelaki bermata biru itu berhasil membuat Aisy ngambek.

Buk

"Parah lo bro!" tiba-tiba terdengar suara gaib disertai tepukan dipundak kanan Serkan.

Serkan terkejut saat melihat wajah datar Parka. "Gue kira tuyul lu!"

"Tuyul gak ada yang setampan gue," ucap Parka.

Serkan hanya memutar bola matanya malas.

"Tuh cewek cantik juga ya,"

Lelaki bermata biru itu langsung menatap tajam sahabatnya. "Sejak kapan lo kayak Lintang?"

Parka tertawa kecil. "Gue sama Lintang beda bro! Kalau Lintang, cewek satu sekolah dijadikan calon istri. Nah kalau gue mah sekali suka langsung datang ke rumah,"

SERKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang