Bazar

2.5K 206 17
                                    

Minggu ini adalah minggu keempat, biasanya Serkan dan kawan-kawannya mengadakan bazar untuk membantu menjual barang-barang yang tidak dipakai lalu disumbangkan ke organisasi kemanusiaan.

Seperti sekarang mereka sedang berada di sebuah taman dan membuka bazar. Pagi-pagi seperti ini beberapa anggota geng X-Jupiter dan geng Mandala sudah sibuk memasang tenda dan  merapikan barang-barang yang akan dijual.

Serkan sedang merapikan buku-buku yang akan dijual di stannya. Lalu saat dia ingin meletakkan buku di atas meja, terlihat sebuah kertas di atas meja itu.

'Perlu bantuan kak?'

Kertas merah muda? Ini kertas yang berada di buku Aisy. Serkan menoleh ke kanan lalu ke kiri, dimana Aisy?

Ekhemm

Serkan menoleh ke belakang, terlihat disana seorang gadis berhijab ungu bersama Parka.

"Kok lo bisa disini?" tanya Serkan.

Aisy menunjuk Parka.

"Gimana kejutan gue?" tanya Parka dengan tersenyum bangga.

Serkan tersenyum lalu melipat tangannya di depan dada. "Gue juga punya kejutan untuk lo,"

Lelaki bermata biru itu menunjuk belakang Parka dengan dagunya.

"Kak Parkaa!!" teriak Cici dari kejauhan.

Parka terkejut melihat Cici lalu menatap Serkan kesal. "Kenapa lo ajak Cici kesini?!"

Serkan menaikkan bahu tak peduli, lalu lelaki bermata biru itu mengajak Aisy untuk pergi dari sana.

"Ka, lo jaga stan ini sama Cici!" titah Serkan sebelum dia pergi menjauh.

Serkan mengajak Aisy untuk bermain dengan anak-anak panti asuhan yang baru saja tiba di taman. Banyak sekali anak-anak yang memeluk Serkan karena telah lama mengenal lelaki bermata biru itu, sedangkan Aisy hanya tersenyum melihat momen itu.

"Assalamu'alaikum, gimana kabar bunda Jannah?" sapa Serkan.

Wanita paruh baya berhijab hitam itu tersenyum. "Wa'alaikumussalam, alhamdulillah bunda sehat."

Bunda Jannah menatap Aisy. "Wah, siapa gadis cantik ini?"

"Namanya Aisy bun," jawab Serkan.

Aisy hanya tersenyum.

Tiba-tiba seorang anak laki-laki berlari ke arah mereka. "Bunda, Adel tidak mau turun dari mobil."

"Kenapa Adel tidak mau turun?" tanya Bunda Jannah.

Anak lelaki itu menggelengkan kepala tidak tahu.

"Siapa Adel?" tanya Serkan, karena lelaki itu tidak pernah tau anak panti ada yang bernama Adel.

"Orang tuanya meninggal karena kecelakaan dan akhirnya Adel dititip di panti asuhan, dan Adel tuna netra." jelas Bunda Jannah dengan sedih.

Serkan menganggukkan kepalanya paham, lalu lelaki bermata biru itu melirik Aisy.

"Biar saya dan Aisy yang jemput Adel," ucap Serkan.

Serkan berjalan menuju mobil diikuti Aisy yang mengekornya di belakang.

Krieett

Serkan membuka pintu mobil, terlihat gadis kecil berhijab biru langit sedang menundukkan kepala seraya memeluk boneka beruang.

"Assalamu'alaikum Adel," ucap Serkan dengan ramah.

Gadis kecil itu menoleh ke segala arah untuk mencari sumber suara itu.

SERKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang