Hai semua maaf aku baru muncul :] Adakah yang menunggu cerita ini? Semoga PART yang ini gak mengecewakan ya... JANGAN LUPA VOTE DAN JUGA COMMENT-NYA YA GUYS!
BANYAK YANG NGE-VOTE, BAKAL CEPET UPDATE PART BERIKUTNYA. SO, JANGAN PELIT-PELIT KASIH VOTE DAN COMMENT-NYA YA:]
AKU SHARE FOTONYA ALLISA:]
HAPPY READING GUYS!
(salam hangat, Rindingdong)
**************************************
Sampai saat ini aku masih tidak menyangka bahwa Galang benar-benar serius mencintaiku. Aku mengelus cincin pemberian Galang dan kembali teringat akan kejadian malam itu. Malam dimana Galang bilang bahwa ia ingin menikahiku. Wajahku selalu merona merah ketika teringat akan hal itu. Aku begitu merindukan Galang saat ini. Tidak melihatnya selama beberapa hari saja sudah membuatku sebegitu kehilangan. Aku rindu tatapan matanya, senyumnya dan tingkah lakunya yang selalu saja membuatku kesal. Namun itulah yang membuatku semakin merindukannya. Padahal dia hanya di tugaskan selama seminggu di Lampung tapi kenapa aku begitu merindukannya....
Sudah empat hari dia disana, dan sudah empat hari juga dia tidak memberiku kabar. Aku gengsi harus menghubunginya terlebih dahulu tetapi tanganku sudah gatal ingin mengetikkan sebuah pesan untuknya. Ah.... I miss you so bad, Lang.....
Aku segera mengetikkan sebuah pesan untuknya. Aku harus melupakan soal gengsi dan sebagainya. Dengan cepat kuketik sebuah pesan untuknya.
Hey, jangan lupa sholat dan makan siang....
Saat ini sedang jam makan siang di kantor, seandainya ada Galang pasti kami sudah makan di kantin bersama. Aku mengaduk-aduk jus jeruk sambil menatap layar ponselku. Kenapa dia belum membalasnya?
"Hey, sendirian aja?"tanya Fathir, entah ingin menyindir atau apalah.
"As you see, I'm sitting alone..."ucapku tanpa menatap matanya.
"Kangen sama Galang ya?"tanyanya lagi sambil tersenyum. Kenapa senyumannya bikin aku kesal ya? Apakah dia senang bahwa Galang sedang tidak ada disini? Huff, Allisa jangan berprasangka buruk!
"Gak perlu menanyakan sesuatu hal yang kamu udah tau pasti jawabannya..."ucapku sambil berusaha untuk tersenyum padanya. Aku sedang bad mood kenapa malah digangguin coba?
Tiba-tiba ponselku berdering. Aku langsung tersenyum begitu melihat nama yang tertera pada layar ponselku. Galang.
"Kok gak bales sms aku?"tanyaku begitu menjawab telpon darinya. Kudengar dia terkekeh pelan.
"Tadi aku lagi sholat. Kenapa emangnya? Kangen?"tanyanya, sungguh rasanya pipiku sudah semerah tomat saat ini. Aku segera meninggalkan Fathir yang masih duduk dihadapanku.
"Siapa juga yang kangen!"elakku.
"Yaaah. Padahal aku kangen banget sama kamu."ucapnya lembut.
"Huh, gombal. Kalo kangen pasti dari kemarin udah ngasih kabar ke aku!"
"Ooh, jadi ceritanya ada yang marah nih gara-gara aku gak ngasih kabar?"ucapannya membuatku menjadi kesal.
"Enggak tuh, biasa aja."kilahku.
"Maaf ya sayang, aku baru sempet telpon kamu sekarang...."
"Hmm..."
"Hei, jangan ngambek donggg..."rengeknya. Aku jadi tersenyum membayangkan wajahnya saat ini. "Jum'at malam aku udah balik ke Jakarta lagi kok...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Datang Terlambat
Romance"Bagaimana aku tidak pingsan di tempat begitu melihat seorang laki-laki yang teramat aku cintai ternyata sudah memiliki kekasih yang tidak lain ialah sahabatku sendiri, Citra. Dan bagaimana aku bisa dengan mudah melupakan Adrian yang telah satu tahu...