selamat sore semua!:} aku muncul lagi nih walaupun part sebelumnya dikit yang vote hufft... semoga part ini gak mengecewakan ya! jangan lupa "vote and comment"-nya buat ceritaku!:}
selamat membaca dan salam hangat dariku, rindingdong:}
*********************************************************************************************************
Sore ini aku lagi di mana tebak? Aku lagi duduk di taman sama Galang, hahaha... Aku dan Galang lagi asik main ayunan sambil ngobrol. Dia selalu menatapku dengan tatapan lembutnya...
"Kenapa sih kamu liatin aku terus?"tanyaku penasaran sambil balik menatap matanya yang errrrr mempesona. Dia tertawa lalu mengacak-acak rambutku. Aku cemberut karena rambutku jadi berantakan.
"Emangnya salah kalo aku liatin 'calon istri' sendiri?"tanyanya sambil tersenyum menggoda. Aku memukul lengannya pelan.
"Idih, ngomong apasih. Emang kamu siapa aku?!"tanyaku sambil memeletkan lidah ke arahnya. Dia diam lalu berjalan meninggalkanku yang masih duduk di ayunan.
"Galang, mau kemana?!"teriakku, tapi dia tidak menoleh sedikitpun.
"Ih, Galang tungguin!"teriakku sambil berlari mengejar dirinya yang berjalan dengan cepat. Aku segera menarik kemejanya dari belakang. Dia menatapku datar.
"Siapa ya?"tanyanya dengan muka polosnya. Aku menatapnya kesal.
"Oh gitu. Yaudah!"ucapku lalu segera berbalik badan meninggalkannya dibelakangku. Kenapa coba dia itu sangat menyebalkan.
"Nah marah kan?"tanyanya sambil menahan lenganku agar berbalik menghadapnya. Aku menoleh dengan malas. "Kamu baru digituin aja udah marah, aku udah sering tuh digituin sama kamu."ucapnya sambil cemberut. Aku mencubit bibirnya yang manyun-manyun gak jelas itu.
"Iya iya maafin aku deh...."ucapku sambil memukul dadanya pelan. Namun dia menahan tanganku yang berada di dadanya. Aku menatapnya bingung.
"Kerumah aku yuk, ketemu sama Bunda!"ucapnya dengan mata berbinar. Aku mengerutkan kening bingung. Dia memanggil Ibunya dengan sebutan Bunda, tapi waktu itu dia memanggilnya Mama. Aku bingung.
"Bunda atau Mama?"tanyaku bingung.
"Bingung ya? Aku emang suka gitu, kadang panggil Bunda kadang panggil Mama."ucapnya sambil mencubit hidungku gemas. "Kerumah aku yuk?!"ajaknya lagi.
"Hm, udah jam segini tapinya... emangnya gapapa?"tanyaku begitu melihat jam sudah menujukkan pukul setengah enam sore.
"Gapapa... yuk, nanti keburu malem."ucapnya sambil menarik tanganku agar mengikuti langkahnya yang panjang-panjang itu.
Begitu sampai dirumah Galang... kedua orangtua Galang menyambutku dengan hangat. Mereka tersenyum begitu melihat kedatanganku. Aku merasa senang mendapat perlakuan seperti ini dari kedua orangtua Galang.
"Allisa, akhirnya kamu sama Galang gak batal nikah."ucap Mama Galang sambil memelukku erat. Aku tersenyum tipis.
"Iya tante..."jawabku pelan.
"Panggil Bunda aja ya? Jangan tante, toh sebentar lagi kamu sama Galang bakalan nikah dan jadi suami-istri."ucap Mama Galang dengan senyumnya yang terlihat mirip sekali dengan Galang. Yaiyalah mirip orang dia Mamanya Galang....
"Bun, aku tinggal mandi dulu ya... Allisanya jangan di apa-apain."ucap Galang lalu meninggalkanku ngobrol bersama Mamanya.
"Galang sudah cerita sama Bunda alasan kamu ngebatalin pernikahan kalian.."ucap Mama Galang pelan. "Bunda memang daridulu tidak suka dengan gadis itu, dia itu cuma nyusahin Galang aja. Manjanya minta ampun. Galang gak cocok sama gadis seperti dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Datang Terlambat
Romance"Bagaimana aku tidak pingsan di tempat begitu melihat seorang laki-laki yang teramat aku cintai ternyata sudah memiliki kekasih yang tidak lain ialah sahabatku sendiri, Citra. Dan bagaimana aku bisa dengan mudah melupakan Adrian yang telah satu tahu...