Chapter 19

2.9K 125 4
                                    

hallo semua:} aku muncul lagi nih, makasih loh yang udah berbaik hati memberikan 'vote' dan juga 'comment'-nya di part-part sebelumnya. I love you guys!:} aku ketik ini berhari-hari, aku ketik-hapus-ketik-hapus sampai sesuai dengan jalan pikiran aku hehe... semoga kalian suka dan gak kecewa sama part ini...

selamat membaca dan salam hangat dariku, -rindingdong- :}

********************************************************************************************************

Walaupun hubunganku dengan Galang sudah kembali seperti dulu, tetapi aku masih memikirkan Anggra, dia masih tidak rela jika melihat Galang bersamaku. Dia pasti akan melakukan banyak cara agar Galang kembali lagi padanya. Aku tidak takut dengannya tetapi aku takut dia bakal menyesali perbuatannya karena itu akan membuat Galang membenci dirinya. Seharusnya Fathir bisa mendidik adiknya menjadi seorang wanita yang berperilaku baik. Bukankah seorang wanita harus bertutur kata yang baik?

Kudengar suara Ata memanggilku dari luar pintu kamarku ketika aku sedang asik mendengarkan musik. Aku segera membukakan pintu untuknya. Kulihat dia terlihat bingung. Aku menyuruhnya masuk. Aku menariknya agar duduk disofa.

"Adiknya kakak lagi ada masalah ya?"tanyaku lembut sambil terus menatap matanya. Dia diam, terlihat ingin bicara tapi ragu.

"A-aku...."ucapnya gugup. "A-aku cinta sama dia."ucapnya lagi. Ata cinta sama siapa? Baru kali ini aku mendengar dia sedang jatuh cinta.

"Dia siapa?"tanyaku pelan, berusaha sebisa mungkin untuk bersabar mendengarkan ucapannya. Dia mengacak rambutnya frustrasi.

"Anggra....."ucapnya yang membuat jantungku rasanya jatuh dari tempatnya. Aku tidak suka dengan kenyataan ini. Dia menyukai wanita yang tidak memiliki perilaku yang baik. Aku sangat-sangat tidak suka bila Ata mencintai gadis itu. Tapi kenapa bisa Ata jatuh cinta dengan gadis itu? Bukankah mereka baru ketemu kemarin?

"Anggra kamu bilang?!"tanyaku tidak percaya dengan pendengaranku barusan. Kulihat dia menganggukan kepala. Tolong bangunkan aku dari mimpi buruk ini.............

Adikku yang baik hati ini mencintai gadis seperti dia? Apa aku tidak salah dengar? Kenapa harus Anggra? Kenapa harus gadis yang telah mencelakai kakaknya sendiri?! Kalau saja Ata tau kalau Anggra pernah mencelakai dirinya, apakah dia masih akan tetap mencintai gadis berbisa itu?!

"Aku sudah mengenal dia dari dulu,"ucapnya tanpa menatap mataku. "Dia mantanku. Kami putus sebelum aku kuliah di Yogyakarta."ucapannya membuat mulutku menganga lebar.

"Saat itu aku yang memutuskan hubungan dengannya,"ucapnya pelan. "Ya kakak taulah, mana mungkin kita bisa menjalin hubungan jarak jauh. Terlebih Anggra itu gadis yang manja." Aku mengangguk menyetujuinya, sudah kelihatan kalau gadis berbisa itu manjanya luar binasa, eh maksudku luar biasa.

"Tapi sejujurnya aku masih mencintai dia karena manjanya dia selalu buat aku jadi makin sayang sama dia.. Aku sayang banget sama dia, begitu juga dia yang begitu menyayangi aku..."ucapnya sambil menatap mataku sedih.

"Dia marah sama aku waktu itu. Dia marah karena aku tiba-tiba aja mutusin dia."ucapnya sambil mengusap wajahnya kasar.

"Dan kemarin waktu aku liat dia begitu marah sama kakak, begitu marah karena cowok yang dia cintai sangat mencintai kakak.. disitu aku merasa kalah. Aku sudah benar-benar kehilangan gadis itu."ucapnya sambil menunduk menatap lantai. Aku langsung memeluknya erat. Adikku sedang patah hati. Patah hati karena gadis berbisa itu. Apa yang harus aku lakukan? Andai saja gadis yang dicintai Ata bukan Anggra, tanpa ragu aku pasti akan membantu adikku... tapi gadis yang dicintai adikku adalah si gadis berbisa itu. What should I do?

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang