Chapter 4

4.8K 169 4
                                    

Pagi ini kepalaku sangat pusing. Bagaimana tidak, aku terjatuh dari tempat tidur sehingga aku tersadar bahwa semuanya hanya MIMPI! Kesal bukan main ternyata yang aku mimpikan bukanlah suatu kenyataan dan tidak akan menjadi kenyataan. Oke fix, ini aku sudah mulai gimana ya? Labil kali ya? Bentar-bentar bilang "aku bisa relain Adrian buat Citra" eh tiba-tiba bilang "aku akan terus mencintai Adrian", semakin hari aku semakin tidak bisa berpikir dengan jernih. Aku bingung dengan semua ini. Seriously, aku belum pernah jatuh cinta sedalam ini pada seorang pria. Jadi aku benar-benar bingung. Apa aku tanya ke Mama aja ya?

"Kamu kenapa, sayang?"tanya Mama sambil mengusap kepalaku dengan sayang. Aku memeluk Mama erat.

"Ma, aku bingung...."

"Bingung kenapa sayang?"

"Adrian pacaran sama Citra, Ma...."ucapku pelan, sakit sekali mengucapkan kata-kata itu.

"Adrian yang kamu suka pacaran sama sahabat kamu?!"tanya Mama kaget sambil menatapku kaget.

"Iya, Mamaaaa... aku bingung harus gimana. Aku sayang mereka berdua, tapi rasanya sakit banget pas tau kalo mereka pacaran. Aku terlalu cinta sama Adrian, Ma...... aku bingung... aku bener-bener bingung sekarang dan kedepannya harus gimana...."ucapku sambil terisak.

"Mama tau kalo kamu cinta banget sama Adrian tapi kamu kan tau kalo cinta itu tidak bisa dipaksain, sayang... emang kamu mau pacaran sama orang yang tidak mencintai kamu?"tanya Mama lagi. Aku menggeleng. Aku tidak ingin cintaku bertepuk sebelah tangan. Tapi aku ingin Adrian bisa cinta sama akuuuuuu.

"Tapi, Ma.... aku pengen cinta aku gak bertepuk sebelah tangan...."

"Tapi kan Adrian itu sukanya sama sahabat kamu, emangnya kamu nggak sayang sama sahabat kamu itu?"

"Aku sayang sama sahabat aku, Ma.... sayang banget. Tapi, Ma.... aku masih sulit nerima kenyataan kalo dia yang bisa ngambil perhatian Adrian sepenuhnya."ucapku iri.

"Belajarlah untuk merelakan orang yang kamu cintai. Mama yakin kamu bisa mendapat yang lebih dari Adrian. Mama selalu do'ain yang terbaik buat kamu, sayang..."ucap Mama sambil tersenyum manis.

"Ya siapa tapi Ma?"

"Rangga?"

"Kok Kak Rangga sih, Ma?"tanyaku kaget.

"Dia sayang dan cinta sama kamu, Alis sayang...."ucap Mama sambil mengelus punggung tanganku.

"Tapi aku nggak suka sama dia, Ma..."rengekku.

"Belajarlah mencintai dia..."ucap Mama lalu segera bangkit meninggalkanku yang masih duduk di sofa ruang tamu. HARUSKAH???????

--------------------------------------------------------------------------------

Sudah sebulan belakangan ini aku tidak melihat Kak Rangga. Kemana sih dia? eh kok aku jadi nyariin dia sih?!

Ehm biasanya kan dia selalu ada dimanapun lo ada, Alis....

Terlebih sekarang Della rada aneh, seperti ada sesuatu yang disembunyikan. Tidak biasanya dia menyimpan sesuatu hal padaku. Dan ia juga sudah tidak lagi mencomblangkan aku dengan Kak Rangga. Tumben.

"Del..." aku mencolek lengannya

"Yap?"tanyanya sambil menatapku penuh tanda tanya.

"Lagi ada yang lo sembunyiin dari gue ya?"

"Hah? e-enggak kok. "ucapnya sambil membuang muka.

"Oh nggak mau cerita nih? Yaudah, gue balik duluan. Daaah..."ucapku rada kesal, lalu segera berlalu dari hadapannya. Sebenarnya dia kenapa sih?

Aku terus berjalan menyusuri lorong kampus yang semakin ramai. Pikiranku kembali pada percakapanku dengan Mama sebulan yang lalu. Apa ia aku harus belajar mencintai Kak Rangga? Tapi sudah lama ini aku tidak melihatnya menampakkan batang hidungnya di depanku. Apa ia menyerah? secepat itukah?

Aku berjalan terus tanpa tersadar aku menabrak seseorang yang tidak lain ialah.... Kak Rangga. Hah KAK RANGGA?! Kami saling berpandangan, namun ia yang lebih dulu membuang muka. Lalu segera berlalu dari hadapanku. WHAT HAPPENED OF HIM?

KOK DIAPERGI GITU AJA SIH?! SERIUS INI DIA BIASA AJA KETEMU SAMA AKU?! ERGHHHH.... PADAHAL KAN AKU MAU BELAJAR BUAT SUKA SAMA DIA......... AKU KAN KANGEN TIAP AKU TENGOK KE BELAKANG SELALU ADA DIA YANG TERLIHAT SEPERTI MENGAWASIKU EHMM MENJAGAKU. TAPI SEKARANG KENAPA DIA MALAH PERGI GITU AJA?

Sekarang seakan-akan aku yang menjadi dirinya dulu. Aku mengikutinya. Ingin mengetahui apa sih yang sebenarnya terjadi? Aku terlonjak kaget sewaktu melihat Kak Rangga menghampiri Della. Kak Rangga merangkul Della? JADI APA YANG TERJADI DIANTARA MEREKA? PACARANKAH? KOK BISA?

Kenapa semuanya jadi seperti ini? Apa aku nggak berhak untuk dicintai? kenapa semuanya terasa terlambat. Semuanya terlambat. Aku benci dengan diriku yang tidak bisa berpikir secara dewasa. Aku benci diriku yang ke kanak-kanakan. Membenci seseorang yang mencintaiku dan sekarang malah menyesalinya. APA BENAR KAK RANGGA PACARAN SAMA DELLA? Kenapa aku jadi tidak terima seperti ini? ah kenapa?!!!!!!!

----------------------------------------------------------------

Aku sekarang sudah bisa menerima semua ini. Aku menjadikan semua ini pelajaran hidup bagiku untuk menjadikan diriku pribadi yang lebih dewasa. Jangan pernah mengacuhkan perasaan orang lain karena kita tidak akan tau akan seperti apa hidup kita nantinya.... aku tau jodoh sudah diatur Tuhan, aku sekarang mencoba untuk terus menjalani hidupku dengan sebaik mungkin. Aku bisa menerima Adrian dengan Citra dan Kak Rangga dengan Della. Mungkin memang belum saatnya aku bertemu dengan jodohku. Aku percaya sudah ada jodoh yang telah dipersiapkan Tuhan untukku. Lebih baik aku fokus pada kuliahku, lulus dengan IPK terbaik dan menjadi wanita sukses demi melihat kedua orangtuaku bahagia melihatku menjadi orang yang berguna bagi semua orang. AMIN. FIGHTING ALLISA MAULIDINA!!! YOU DID IT!!!!!!

*************************************
Btw aku share foto Allisa sama Della(rambut pendek)! Hope you like it hehehe:)))))))

*Rindingdong*





Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang