Chapter 17

3.1K 132 10
                                    

Hai semua, maaf banget aku baru muncul. Inspirasinya baru muncul hari ini, lol. Aku harap part yang ini gak mengecewakan ya :) jangan lupa vote(klik bintang) + comment-nya!

aku share fotonya Allisa :--)

btw, baca ceritaku juga ya yg judulnya 'this is love' :---)

Happy Reading Guys!^-^

(salam hangat, rindingdong)

***************************************************************************************************************

I'm happy because today is Sunday! Aku sudah rapi mengenakan baju hangat dan juga celana jeans putih. Aku memoleskan bedak tipis di wajahku, mengukir alisku dengan pensil alis dan memoleskan lipbalm di bibirku. Pagi ini aku berencana pergi kerumahnya Citra dan Adrian. Aku memandangi diriku di cermin, cantik dan rapi! Aku segera mengambil tasku yang berada di atas tempat tidur lalu segera menuruni tangga menuju meja makan.

"Pagi, Ma..."sapaku pada Mama yang sedang mengunyah rotinya. "Papa mana?"tanyaku bingung ketika tidak melihat keberadaan Papa di meja makan.

"Papa lagi ada urusan, jadinya udah pergi dari pagi. Kamu sendiri mau kemana?"

"Mau kerumah Citra, Ma..."ucapku sambil ikut duduk di hadapan Mama dan mengambil sehelai roti lalu mengoleskan selai coklat diatasnya.

"Kerumah Adrian?"tanya Mama sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Hm, i-iya..."jawabku kikuk.

"Mau ngapain kesana?"tanya Mama terdengar tak suka. Apa Mama masih mengira bahwa aku masih memendam perasaan terhadap Adrian?

"Mau ketemu sama Afarah, Ma..."ucapku sambil mengunyah rotiku yang tinggal setengah. "Aku kangen banget sama dia...."ucapku lagi.

"Kangen sama Afarah apa sama Papanya?"tanya Mama sambil terus menatap mataku. Aku mengerutkan kening begitu mendengar pertanyaan Mama.

"Apasih, Ma... ya aku kangen sama Afarah-nya lah, masa sama Papa-nya..."ucapku sambil meminum segelas air putih.

"Ya dikirain sama Papa-nya... Emangnya kamu udah beneran gak ada rasa sama Adrian?"tanya Mama lagi dengan rasa penasarannya yang tinggi.

"Udah enggak Mamaaaa. Kok Mama kesannya gak percaya sama aku sih? Lagian mana mungkin aku masih cinta sama Adrian, dia kan udah punya anak!"ucapku kesal, lalu segera bangkit dan mencium tangan Mama. "Aku berangkat dulu, Ma. Assalamualaikum..."

Aku segera melajukan mobilku dengan cepat, aku kesal dengan Mama. Kenapa dia bisa-bisanya berpikir bahwa aku masih mencintai Adrian? Mana mungkin aku masih memiliki perasaan itu kepada Adrian yang jelas-jelas sudah berstatus sebagai suami dari sahabatku dan Ayah dari Afarah? Dan mana mungkin aku mau menikah dengan Galang waktu itu kalau aku masih memiliki perasaan cinta terhadap laki-laki lain? Aku tidak habis pikir dengan jalan pikiran Mama saat ini....

Seharusnya dia tidak berpikiran seperti itu, apa semua ini karena aku yang tiba-tiba membatalkan pernikahan dengan Galang? Apa Mama mengira bahwa aku masih mencintai Adrian? Karena memang akhir-akhir ini aku sering bertemu dengan Citra dan Adrian, dan itu tidak menutup kemungkinan bahwa Mama mengira 'aku jatuh cinta kembali dengan Adrian', apa itu yang Mama simpulkan sehingga berpikir seperti itu? Berpikir bahwa aku masih mencintai Adrian....

Ini sungguh membuatku frustrasi, kenapa masalah selalu datang kepadaku akhir-akhir ini? Kenapa?! Apa aku tidak boleh merasakan kebahagiaan? Dan apakah aku tidak boleh merasakan bagaimana rasanya dicintai oleh seseorang yang akhirnya aku cintai juga? Hm, maksudku Galang...

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang