Setelah kejadian itu, hubunganku dengan Galang semakin memburuk. Aku tidak ingin bertatapan dengannya. Aku masih malu dan kesal akan kejadian malam itu. Aku lebih memilih menyibukkan diri di kantor dan menganggap bahwa dia tak ada walaupun dia selalu saja berlalu lalang dihadapanku.
"Alis, nanti lunch bareng gue yuk?!"ajak Fathir saat aku sedang sibuk mengetik.
"Hm..."
"Lagi ngetik apa sih? Serius banget mukanya."tanya Fathir lagi dengan penasaran.
"Ngetik proposal. Udah gih sana, ganggu gue lagi serius aja."usirku tanpa menoleh kearahnya.
"Sayanggggggggggg. I miss you so bad!"ucap suara cempreng yang sangat membuat telingaku sakit. Aku menoleh dan melihat Anggra langsung menghambur kepelukan Galang. Galang tidak membalas pelukannya dan malah mendorong Anggra menjauh darinya.
"Ngapain kamu kesini?"tanya Galang terdengar tidak suka. Aku penasaran ingin mendengar pembiacaraan mereka.
"Kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi semenjak kamu nyakitin Alis!"ucap Galang kesal.
"Kenapa yang ada dipikiran kamu Cuma Alis Alis Alis dan Alis? Kapan kamu mikirin aku hah?!"tanya Anggra sambil menangis.
"Jangan nangis, aku paling gak suka liat cewek nangis!"bentak Galang pada Anggra yang sudah menangis sesenggukan.
"Kenapa kamu gak pernah mikirin perasaan aku? Selama kita jadian, kamu selalu ngomongin tentang Alis. Aku bosen dengernya!"ucap Anggra sambil mendorong tubuh Galang. "Jujur sama aku, APA KAMU CINTA SAMA ALIS?!"tanyanya sambil menatap kedalam mata Galang.
Galang hanya diam dan tidak merespon pertanyaan Anggra. Aku penasaran dengan jawaban Galang. Aku menunggu dengan jantung yang berdebar-debar. Bahkan aku sampai tak bisa bernapas saat ini.
"Ak-aku...."
"Alis, ngapain disini?"tanya Fathir tiba-tiba yang membuatku langsung menoleh kearahnya.
"Ih ngagetin aja!"
"Ngapain disini? lagi ngintipin siapa?"tanya Fathir lagi.
"Kepo deh! Udah yuk, makan!"ucapku sambil menariknya ke kantin untuk makan siang bersama.
"Alis, malem minggu jalan yuk sama gue?"tanya Fathir sambil terus mengunyah makanannya.
"Kemana?"tanyaku penasaran.
"Makan malam dan sebagainya... mau ya?"tanyanya lagi. Aku menganggukan kepala menyetujui ajakannya, aku kan harus bisa membuka hati pada seseorang yang ingin dekat denganku, siapa tau Fathir jodohku. "Akhirnya lo mau juga gue ajak jalan!"ucapnya dengan senang.
"Emang kapan gue gak mau lo ajak jalan, kan emang lo aja yang gak pernah ajak jalan."ucapku blak-blakan.
"Hahaha iya sih..."ucapnya sambil menggaruk tengkuknya.
"Yaudah lanjutin makannya..."ucapku mengingatkannya.
"Permisi, boleh gabung?"tanya Galang yang langsung duduk disebelahku tanpa menunggu jawaban dariku. Aku mengabaikannya dan terus melanjutkan makan.
"Gue denger kalian mau jalan ya?"tanya Galang lagi. Aku pura-pura tidak mendengarnya.
"Iya, kenapa emangnya?"ucap Fathir sambil menatap Galang tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Datang Terlambat
Romance"Bagaimana aku tidak pingsan di tempat begitu melihat seorang laki-laki yang teramat aku cintai ternyata sudah memiliki kekasih yang tidak lain ialah sahabatku sendiri, Citra. Dan bagaimana aku bisa dengan mudah melupakan Adrian yang telah satu tahu...