Chapter 6

4.2K 170 3
                                    

Hai semua^^ selamat sore! Aku balik lagi nih dengan part lanjutan yang kemarin hihi:) Semoga suka ya!!!!!!! jangan lupa vote + comment-nya jangan lupa^^ Kalo ada yang vote, aku langsung update lagi malam ini^^

Happy reading guys*-*

(salam hangat, rindingdong)

*******

Sudah tiga hari berlalu tapi kakiku masih sangat sakit untuk digerakkan. Aku seperti orang sakit yang tidak bisa pergi kemana-mana. Aku bosan dikamar terus. Terlebih dalam waktu dekat ini acara lamaran Kak Rangga dan Della akan berlangsung.

"Alis, gimana kaki lo? Udah sembuh?"tanya seorang pria disebrang sana.

"Gak perlu gue jawab pun lo udah tau jawabannya, Lang."ucapku kesal.

"Maafin cewek gue, dia gak sengaja katanya..."ucapnya memelas.

"Suruh cewek lo yang minta maaf sama gue. Gue gak suka ya diperlakukan tidak baik sama orang yang baru mengenal gue!"ucapku geram ketika kejadian itu kembali terulang. Mana mungkin tidak sengaja kalo sakitnya aja masih terasa sampai saat ini. Dasar wanita berbisa!

"Okay, gue bakal suruh cewek gue buat minta maaf sama lo...."ucapnya sebelum menutup sambungan telpon.

Aku tertawa sinis. Bisa-bisanya Galang menjatuhkan harga dirinya hanya untuk seorang gadis seperti Anggra. Cinta memang bisa membutakan segalanya. Cinta bisa membuat seseorang melakukan apapun agar orang yang ia cintai bahagia saat bersamanya.

Dulu aku pernah merasakan cinta yang begitu dalam pada seseorang yang kini sudah sangat bahagia. Adrian sudah menikah dengan Citra. Akupun turut hadir dalam pernikahan mereka walaupun saat itu aku masih belum sepenuhnya melupakan Adrian namun aku harus menjadi sahabat yang baik untuk Citra dengan hadir di hari paling membahagiakan untuknya.

Dalam waktu dekat ini, Della akan terikat sebuah cincin pertunangan yang akan diberikan Kak Rangga untuknya. Aku begitu bahagia melihat kedua sahabatku mendapatkan pasangan yang menyayanginya begitu dalam.

"Melamunin apa sih?"tanya Della yang tiba-tiba sudah duduk disebelahku.

"Ah enggak ngelamunin apa-apa kok!"jawabku cepat. Aku segera mengalihkan tatapanku pada layar televisi yang sedang menampilkan penyanyi favoritku yang sedang bernyanyi diatas panggung nan megah.

"Gue kira lagi mikirin Galang."ucapnya telak. Aku hanya tersenyum atas ucapannya, lalu fokus menonton hingga tak lama suara ketukan terdengar dari luar pintu kamar Della.

"Buka gih, Del."

"Lo kira gue pembokat disuruh-suruh!"sungutnya, namun tetap membuka pintu. Aku hanya tertawa mendengarnya.

Tawaku berhenti begitu melihat Galang datang bersama Anggra. Jadi wanita berbisa ini ingin minta maaf? Aku pura-pura tak menyadari kehadirannya disampingku.

"Gue minta maaf!"ucapnya yang terdengar sangat terpaksa. Aku mendengus kecil.

"Gue gak maksa lo buat minta maaf ke gue!"ucapku kesal sambil menatap matanya.

"Mau lo apa sih?! Gue udah repot-repot dateng kesini buat minta maaf sama lo, tapi respond lo kayak gini?!"tanyanya kesal sambil menghentak-hentakan kakinya.

"Oh, jadi lo keberatan gitu?! Yaudah gih pulang!"usirku sambil bangkit dari dudukku dengan susah payah karena kakiku masih sangat sakit untuk dibawa jalan.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang