EPILOG!

13.5K 704 22
                                    

"Don't be too sad, another person might be in love with you right now and might suddenly confess they have liked you for very long time."

-Lee Moon Se (Reply 1988).


Lorong terang koridor Hotel Hyatt malam ini tampak sepi sekali. Biasanya ada petugas kebersihan atau siapapun itu berlalu-lalang disini, namun saat dibutuhkan kenapa sekarang tidak ada. Aku masih bingung menimang-nimang untuk memberikan paperbag ini atau tidak. Kalau tidak kuberikan, tapi sudah terlanjur dibeli. Tidak akan berguna juga untukku, kan ini obat pereda nyeri haid. Tapi kalau kuberikan, aku harus alasan apa dong.

Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal, sudah sepuluh menit hanya berdiri di depan pintu kamar hotel. Kalau lebih lama lagi bisa dikira teroris nih. Mungkin petugas CCTV sekarang sedang memelototiku menyadari tingkahku yang mencurigakan ini.

Aku masih menscroll layar ponsel, mencari kontak Whatsapp Kinan. "Apa gue telfon aja ya biar dia keluar?" Aku menghela nafas frustasi. "Ih tapi masa gue bilang nemu, damn it!. Susah amat sih!"

Aku yang kemudian memutuskan berjalan ke depan pintu kamar hotel Kinan, sambil menggerutu. Tapi, oh no! no way! Aku buru buru kembali ke belakang. Aduh tapi ini mau di gimanain nih.

Alright! Karena udah terlanjur beli, jadi kasih ajalah. Bilang aja kalau ini aku beli karena sekalian ke mart tadi. Tapi dia nanti curiga dong, berarti aku perhatiin dia. Damn it! kalau ada petugas apa gitu kan tinggal suruh dia aja.

Aku sekali lagi berjalan kedepan pintu Kinan yang tampaknya tak ada kehidupan disana. Sambil mengusap-usap muka, aku mencoba menekan bel kamarnya sekali. Kemudian meletkkan paperbag di lantai. No way! Dia pasti nggak akan lihat. Oke aku memindahkan di gagang pintu saja.

Kemudian aku memencet bel sekali lagi, sambil mencoba menguping kalau-kalau terdengar pergerakan dari dalam. Meskipun itu tidak mungkin, karena kamar hotel kan kedap suara. Hmm alright, pencet sekali lagi belnya deh.

Menyadari gagang pintu yang gerak-gerak aku otomatis lari masuk kedalam kamar hotel. Huh! Hampir saja! Oke udah beberapa menit, harusnya dia udah ambil tuh barang. Aku meraih gagang pintu, sambil melongok ke kiri. Karena jarak kamar kami memang dekat jadi aku bisa melihat bahwa paperbag sudah diambilnya. Fine. Mission complete.

Semoga saja Kinan yang biasanya bodo amat itu tidak peka untuk hal satu ini. Kan tidak lucu kalau pulang-pulang ke Indonesia ada gossip soal aku ngasih obat haid ke Kinan. No way! It never happened. Bisa malu sampe ubun-ubun.

******************************************************************

THE END



Halo temen temen ^^ gimana nih perasaannya yang udah baca sampai ending. Makasih ya udah berjuang sejauh ini haha... :) 


Oh ya boleh banget vote dan komentar ya. Oh ya, ada tambahan extra part di bab selanjutnya. Semoga kalian jadi sedikit tercerahkan ^^


THE DEADLINE  [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang